Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa diajar menggunakan media kawotan dan tanpa menggunakan media kawotan, dan mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa diajar menggunakan media dan diajar tanpa menggunakan media siswa kelas II SD Negeri 1 Kopandakan Kota Kotamobagu. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Nonequivalent (Pretest and Posttest) Control Group Design. Penetapan populasi dan sampel diambil dari kelas eksperimen jumlah siswa 19 dan untuk kelas kontrol jumlah siswa 18 dimana jumlah populasi hanya 37 orang (kurang dari 100) maka anggota populasi menjadi anggota sampel atau penelitian ini disebut dengan penelitian populasi. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan angket penggunaan media kawotan dengan 25 item dan tes soal pilihan ganda yang berjumlah 15 nomor. Hasil belajar matematika kepada siswa yang diajar menggunakan media kawotan pada kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata 85,31 sedangkan siswa yang tanpa diajar menggunakan media kawotan pada kelas kontrol mendapatkan nilai rata–rata 79.33. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media kawotan dikelas eksperimen lebih tinggi dibanding siswa yang belajar tanpa diajar menggunakan media kawotan. Perbedaan terhadap hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan media kawotan dan tanpa diajar menggunakan media kawotan. Hal ini dibuktikan dengan pengujian hipotesis uji – t independent sampel dengan data akhir yang diperoleh dari hasil Pretest dan Postest kelas ekspreimen dan kelas kontrol nilai uji t-test, kelas eksperimen Mean = 85,63, Variance = 50,80, Observations = 19, untuk kelas kontrol Mean= 77,78, Variance = 123,71, Observations = 18. Pooled Variance= 862152, Hypothesized = 0, df = 35, t Stat = 2.571, ? one – tail = 0.007, t Critical one tail = 1.689, p two tail = 0,01, t Critical two tail = 2.030. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan terima H1