This Author published in this journals
All Journal UMI Medical Journal
Muhammad Rum
2Konsultan Intensive Care, Departemen Departemen Anestesiologi, Perawatan Inetensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

High Flow Nasal Canula (HFNC) In COVID-19 Associated Acute Respiratory Distress Syndrome (CARDS) faisal sommeng; Syafri K. Arif; Hisbullah Hisbullah; Muhammad Rum
UMI Medical Journal Vol 6 No 2 (2021): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v6i2.159

Abstract

Latar Belakang: Pasien Covid-19 related Acute Respiratory Distress Syndrome (CARDS) dengan gejala ARDS sedang hingga berat memerlukan Invasive mechanical ventilation (IMV) dan memiliki prognosis yang buruk dengan angka ARDS sekitar 75% serta 63% menerima Invasive mechanical ventilation (IMV) dengan tingkat kematian 59%. Tingginya angka kematian pasien CARDS mendapat terapi invasive mechanical ventilation (IMV) menyebabkan para praktisi kesehatan berusaha untuk menunda intubasi dan ventilasi mekanik secara dini sehingga Non Invasive Ventilation Mechanic (NIV), CPAP dan HFNC menjadi alternatif terapi dalam penanganan CARDS. Kasus: Perempuan usia 49 tahun, masuk ICU dengan diagnosa POH-4 Craniectomy evakuasi tumor sphenoid, Sepsis Syok dan Covid-19 terkonfirmasi. Pada pemeriksaan didapatkan hipoksemia dengan ARDS berat P/F ratio 112.1 mmHg dan gambaran pneumonia dextra dan efusi pleura dextra. Sebelum pindah ke ICU Covid, pasien mendapatkan terapi HFNC FiO2 40% dengan flow 35 L/menit, RR 25, Saturasi 95%, ROX index 9,5. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Wbc : 7.800/L, Hb: 8,1mg/dl, Plt : 131.000/mm3, Bilirubin total 1,3 mg/dl, bilirubin direct 0,83 mg/dl, Na/K/cl : 143/2,9/111, Procalcitonin : 11.2. Kesimpulan:. Terapi oksigen dengan HFNC pada CARDS sedang sampai berat menjadi pilihan bijaksana dimana terapi HFNC dapat menunda intubasi dan IMV dengan outcome yang baik. Sebagaimana Surviving Sepsis/Society of Critical Care Medicine merekomendasikan HFNC sebagai pendekatan lini pertama.