Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS GRAMATIKA VISUAL DALAM PEMAKNAAN POTRET PEREMPUAN PADA SAMPUL MAJALAH MANGLE Irma Rachminingsih; Yupi Sundari
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 3 (2022): EKSISTENSI SENI DAN BUDAYA DALAM INTERPRETASI VISUAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v10i3.2314

Abstract

KAJIAN METAFORA KONSEPTUAL PADA TEKS KURATORIAL PAMERAN MANIFESTO VIII Irma Racminingsih; Yupi Sundari; Muhammad Guntur Fadhlurrohman
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 3 (2023): KARYA RUPA DALAM BINGKAI TRADISI DAN BUDAYA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v11i3.3177

Abstract

This research aims to reveal the use of conceptual metaphors in curatorial texts using the Conceptual Metaphor theory proposed by George Lakoff and Mark Johnson (2003). In addition, this research also analyzes the relationship between the metaphors source domain and target domain. It uses a descriptive qualitative research method. The stages of this research are problem formulation, data collection, data analysis, data interpretation, and conclusion. The research results show that in the curatorial text of the Manifesto VIII exhibition, there are 39 metaphorical linguistic expressions, consisting of 10 structural metaphors, two orientational metaphors, and 27 ontological metaphors. The ontological metaphors found in this curatorial text are divided into three categories: first, personifying a thing or object as a human being; second, considering an object as a container with spatial content; and third, attaching concrete qualities to abstract things. Of the three categories, the curator gives more human qualities to inanimate objects (17 metaphorical linguistic expressions). It is in line with the aim of curatorial texts, which is to build the audiences emotional involvement with the art narrative. Keywords: curatorial text, conceptual metaphor, structural metaphor, orientational metaphor, ontological metaphor ------------------------------------------------------------------------------------ Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penggunaan metafora konseptual dalam teks kuratorial menggunakan teori Metafora Konseptual yang dikemukakan George Lakoff dan Mark Johnson (2003). Selain itu, penelitian ini juga menganalisis hubungan ranah sumber dan ranah sasaran metafora tersebut. Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Data penelitian dikumpulkan melalui penelusuran dan pencatatan. Adapun tahapan penelitian ini adalah 1) perumusan masalah; 2) pengumpulan data; 3) analisis data; 4) interpretasi data; 5) penyimpulan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam dalam teks kuratorial pameran Manifesto VIII, terdapat 39 ekspresi linguistik metafora, yang terdiri dari 10 metafora struktural, 2 metafora orientasional dan 27 metafora ontologikal. Metafora ontologikal yang ditemukan dalam teks kuratorial ini dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu pertama, mempersonifikasi suatu hal atau benda sebagai manusia; kedua, menganggap suatu objek sebagai wadah yang memiliki isi ruang; ketiga, melekatkan kualitas konkret pada hal abstrak. Dari ketiga kategori tersebut, kurator lebih banyak melekatkan kualitas manusia pada benda tak hidup (17 ekspresi linguistik metafora). Hal ini sejalan dengan tujuan teks kuratorial yaitu untuk membangun keterlibatan emosi audiens dengan narasi seni. Kata kunci: teks kuratorial, metafora konseptual, metafora struktural, orientasional, ontologikal
Menjadi Panembang Unggul: Strategi Peraihan Kompetensi Vokal dalam Tembang Sunda Cianjuran : (Studi Komparatif Yus Wiradiredja dan Neneng Dinar) Budiman, Arif; Yupi Sundari; Pepep Didin Wahyudin
Paraguna Vol 12 No 1 (2025): MUSIC AS PERFORMING ART
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study investiges the strategies for acquiring vocal competence in tembang sunda cianjuran through a comparative approach to two prominent panembang: Yus Wiradiredja and Neneng Dinar. Addressing the limited research that explores the learning trajectories of panembang in depth, this study employs Brinner’s theoretical framework on the stages of acquiring musical competence as the primary analytical tool. The findings indicate that while Yus followed an ideal learning path aligned with Brinner’s stages—establishing himself as a multitalented panembang with exceptional and wide-ranging musical sensitivity—Neneng also attained a high level of competence through perseverance and strong personal commitment. These results highlight the vital role of experience and consistency in shaping musical competence. The study recommends the development of panembang training models grounded in integrated technical, cultural, and reflective approaches.