Tadjuddin Maknun
Universitas Hasanudin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMAPARAN PENGALAMAN MELALUI SISTEM TRANSIVITAS DALAM TEKS PIDATO PRESIDEN JOKO WIDODO: KAJIAN LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL Reski Dewa Agung; Gusnawaty Gusnawaty; Tadjuddin Maknun; Muhammad Hasyim
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v11i3.7291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap partisipan, proses dan sirkumstan sebagai media pemaparan ide dan pengalaman penutur dalam Pidato Presiden Joko Widodo mengenai rencana persiapan kegiatan KTT G20 Tahun 2022, dan kaitannya dengan konteks situasi yang ada dalam teks tersebut. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori linguistik sistemik fungsional sebagai alat analisis. Sumber data berupa Pidato Presiden Joko Widodo mengenai rencana persiapan kegiatan KTT G20 Tahun 2022 yang diakses melalui laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode simak dengan membaca secara keseluruhan pidato, dan teknik catat yakni mencatat pidato tersebut sebelum membaginya menjadi potongan klausa. Hasil penelitian dalam pidato tersebut ditemukan tiga unsur yang menjadi pembangun dalam penggambaran ide dan pengalaman penutur, yaitu partisipan, proses dan sirkumstan. Partisipan yang ditemukan berupa partisipan jenis manusia dan partisipan bukan manusia. Partisipan jenis manusia menjadi partisipan yang paling banyak kemunculannya dengan persentase kemunculan sebanyak 87%. Proses yang ditemukan dalam pidato tersebut berupa proses material, mental, verbal dan relasional. Proses verbal menjadi proses yang paling banyak kemunculannya dengan persentase kemunculan sebanyak 60%. Sirkumstan yang ditemukan dalam pidato tersebut berupa sirkumstan sebab, masalah, rentang, lokasi dan peran. Sirkumstan jenis lokasi yang merujuk pada waktu menjadi sirkumstan yang paling banyak kemunculannya dengan persentase sebanyak 38%. Berdasarkan analisis transicitas dan dikaitkan dengan konteks situasi dapat diketahui bahwa Presiden Joko Widodo ingin memberitahukan kepada khalayak umum, baik dalam negeri maupun luar negeri mengenai persiapan yang telah dilakukan oleh Joko Widodo sebagai ketua kegiatan KTT G20 Tahun 2022 dan masalah yang akan dibahas pada kegiatan tersebut.Kata kunci: transivitas, teks pidato, Joko Widodo
Dimensi Praksis Sosial Leksikon Flora dalam Kada Tominaa pada Acara Ma’bua’ Suku Toraja Analisis Ekolinguistik Junita Sampe; Tadjuddin Maknun; Ery Iswary
Gema Wiralodra Vol. 13 No. 2 (2022): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v13i2.344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud leksikon dan makna filosofi kultural penggunaan simbol flora dalam kada Tominaa pada acara Ma’bua’ suku Toraja. Jenis penelitian ialah deskriptif kualitatif menggunakan analisis ekolinguistik dengan teori ekolinguistik dialektikal. Data berupa tuturan kada Tominaa yang diperoleh dari hasil wawancara dan sumber lain yang relevan. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak melalui teknik wawancara, rekam, dan catat. secara deskriptif kualitatif melalui teknik transkipsi, terjemahan, klasifikasi, dan analisis data. Kami menemukan: (1) wujud leksikon flora yang meliputi sendana ‘cendana’, tabang ‘andong’, pusuk ‘pucuk enau’, belo bubun ‘bunga puring’, ue ‘rotan’, bambalu ‘liana’, balaan ‘liana’, pulu’ kombong ‘beras ketan putih’, barra’ riri ‘beras kuning’ dan punti bulaan ‘pisang emas’; (2) makna filosofi kultural dilatarbelakangi oleh tiga dimensi praksis sosial yaitu, dimensi ideologis mengenai konsep dan pemahaman suku Toraja terhadap leksikon flora; dimensi sosiologis menggambarkan hubungan suku Toraja dengan alam khususnya unsur flora yang bukan hanya sebagai hubungan fungsional, melainkan juga hubungan persaudaraan; dimensi biologis menguraikan karakteristik biologis dari leksikon flora yang layak digunakan sebagai simbol pada acara Ma’bua’. penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang relevan dan sebagai upaya dari pelestarian budaya lokal suku Toraja.