Nor Saidah, Nor
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BIDADARI DALAM KONSTRUKSI TAFSIR AL QUR’AN : ANALISIS GENDER ATAS PEMIKIRAN AMINA WADUD MUHSIN DALAM PENAFSIRAN AL QUR’AN Saidah, Nor
PALASTREN Vol 6, No 2 (2013): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penafsiran visi penting al-Qur’an tentang temanpendamping dalam surga telah mengalami biaspatriarkhi. Amina Wadud mencoba membaca ulang ayatayatini dengan pendekatan hermeneutik berkeadilangender. Menggunakan metode deskriptif, artikel inimeyimpulkan Amina membedakan dua kata yang sering disalahpahami dan dianggap identik yaitu kata hur ddanazwaj. Gambaran mengenai teman di surga bagi kaumberiman dimunculkan dalam tiga tingkatan. Pertama, sebutan hu>r al-‘ayu>n yang berarti pasangan untuk lakilakiberiman (bidadari). Kata ini mencerminkan tingkatberpikir Makkah Jahiliyyah. Kedua, istilah zawj yangmenggambarkan periode Madinah yang bermaknapasangan yang diidamkan baik untuk laki-laki maupunperempuan. Dan ketiga, al-Qur’an menyebutkan sesuatuyang melebihi kedua peringkat sebelumnya yaitu kedekatan di sisi Allah swt swt.Kata kunci : Amina Wadud, Bidadari, Tafsir Feminis.
BIDADARI DALAM KONSTRUKSI TAFSIR AL QUR’AN : ANALISIS GENDER ATAS PEMIKIRAN AMINA WADUD MUHSIN DALAM PENAFSIRAN AL QUR’AN Saidah, Nor
PALASTREN Jurnal Studi Gender Vol 6, No 2 (2013): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/palastren.v6i2.994

Abstract

Penafsiran visi penting al-Qur’an tentang temanpendamping dalam surga telah mengalami biaspatriarkhi. Amina Wadud mencoba membaca ulang ayatayatini dengan pendekatan hermeneutik berkeadilangender. Menggunakan metode deskriptif, artikel inimeyimpulkan Amina membedakan dua kata yang sering disalahpahami dan dianggap identik yaitu kata hur ddanazwaj. Gambaran mengenai teman di surga bagi kaumberiman dimunculkan dalam tiga tingkatan. Pertama, sebutan hu>r al-‘ayu>n yang berarti pasangan untuk lakilakiberiman (bidadari). Kata ini mencerminkan tingkatberpikir Makkah Jahiliyyah. Kedua, istilah zawj yangmenggambarkan periode Madinah yang bermaknapasangan yang diidamkan baik untuk laki-laki maupunperempuan. Dan ketiga, al-Qur’an menyebutkan sesuatuyang melebihi kedua peringkat sebelumnya yaitu kedekatan di sisi Allah swt swt.Kata kunci : Amina Wadud, Bidadari, Tafsir Feminis.
UJI KARAKTERISTIK LANGKAR CREAM SCRUB TANAMAN BANGKAL (Nauclea subdita) Rahman, Nur Armelia; Ali, Najmi Nur Asyifa; Saidah, Nor; Triyani, Elsya Adha; Soraya, Atikah; Prasiska, Emilda; Wardhani, RR. Ariessanti Alicia Kusuma
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/dl.v7i3.16014

Abstract

Tanaman Bangkal (Nauclea Subdita) merupakan tanaman khas Kalimantan Selatan yang pada umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk produk kesehatan dan kecantikan. Tanaman bangkal memiliki potensi sebagai bahan dasar kosmetik karena tanaman ini kaya akan antioksidan dan antibakteri. Prosedur penelitian dimulai dengan membuat sampel yaitu Langkar cream scrub yang terdiri dari bubuk tanaman bangkal (Nauclea subdita), cocoa butter, beeswax, vco, fragnance oil dan phenoxyetanol yang dicampurkan hingga memperoleh sampel cream scrub. Pengujian sifat fisik dari cream scrub yaitu meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat. Berdasarkan hasil dapat diketahui bahwa cream scrub stabil jika dilihat dari hasil uji organoleptik, homogenitas, uji pH, dan uji daya lekat, sedangkan untuk uji sebar tidak memiliki daya sebar yang luas. Oleh karena itu, perlu dilakukan rekomposisi takaran pada formula cream scrub agar sediaan yang dihasilkan memiliki daya sebar yang lebih luas.