Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Potentially Inappropriate Medications Pada Pasien Hipertensi Lanjut Usia Bedasarkan Beers Criteria Ulfi Helmiana Dewi; Arif Santoso; Dhanang Prawira Nugraha
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v5i2.303

Abstract

Lanjut usia adalah seseorang yang berusia lebih dari 60 tahun. Lanjut usia mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya mencapai lebih dari 130/80mmHg. Potentially inappropriate medications didefinisikan sebagai obat dengan peningkatan risiko obat yang tidak dikehendaki, yang harus dihindari pada lanjut usia. Beers criteria adalah salah satu instrumen yang digunakan dalam penyesuaian obat yang tidak sesuai, perlu pertimbangan dengan hati-hati maupun perlu dihindari dalam peresepan untuk populasi lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara sosiodemografi dengan kejadian Potentially inappropriate medications dan kesesuaian terapi menurut beers criteria 2019. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectionalsecara retrospektif dari data rekam medik pasien hipertensi lanjut usia di instalasi rawat inap RSUD Mardi Waluyo Blitar periode 2021 dan menggunakan metode deskriptif untuk menentukan adanya penggunaan obat yang termasuk dalam daftar beers criteria tahun 2019. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kejadian Potentially inappropriate medications berhubungan dengan lama perawatan dengan nilai Sig 0,018 dan jumlah penyakit penyerta dengan nilai Sig 0,047, serta peresepan obat yang tidak sesuai pada pasien lanjut usia penderita hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Mardi Waluyo Blitar pada periode 2021 masih tinggi. Kesimpulan penelitian ini adalah obat yang paling banyak digunakan adalah ranitidine dan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah furosemide.
Penyuluhan Pembuatan Sediaan Masker Peel Off Kombinasi Ekstrak Daun Sirih Hijau dan Buah Belimbing Wuluh di Desa Bendiljati Wetan Dara Tilarso; Putri Indah Pratiwi; Windu Handaru; Arif Santoso
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.462

Abstract

Perawatan wajah merupakan proses merawat kulit wajah dengan menggunakan produk perawatan kulit dan kosmetik kecantikan. Produk perawatan dan kosmetik kecantikan tersebut dibuat dengan bahan-bahan yang aman digunakan sesuai jenis kulit wajah setiap individu. Daun sirih hijau (Piper betle L.) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan dan bermanfaat dalam merawat wajah salah satunya sebagai obat jerawat. Sediaan masker peel off dipilih karena memiliki keunggulan mudah dilepas. Masker peel off diformulasikan dengan bahan aktif, bahan dasar PVA, pengawet, pelembab dan pewangi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pembuatan masker peel off dari bahan alami yaitu daun sirih hijau dan belimbing wuluh. Target audiens kegiatan ini adalah wanita usia produktif. Kegiatan ini telah meningkatkan minat masyarakat untuk membudidayakan tanaman daun sirih hijau dan belimbing wuluh, serta memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan alternatif dalam mengembangkan produk yang berasal dari bahan alam. Facial treatment is a procedure for caring for facial skin that is carried out using skincare products and beauty cosmetics with ingredients that are safe and good for use based on the type of facial skin in each individual. Green betel leaf (Piper betle L.) and wuluh starfruit (Averrhoa bilimbi L.) contain antioxidants because they contain flavonoid compounds which have benefits in facial care, one of which is as an acne medicine. Peel off mask preparations were chosen because they have the advantage of being easy to remove. Peel off masks are formulated with active ingredients, PVA base, preservatives, moisturizers and fragrances. This activity aims to increase public knowledge about making peel-off masks from natural ingredients, namely green betel leaves and wuluh starfruit. The target audience for this activity is women of productive age. This activity has increased the public's interest in cultivating green betel leaf plants and wuluh starfruit, as well as utilizing plants as alternative materials in developing products derived from natural materials
GAMBARAN ERITROSIT SEDIMENTATION RATE PADA IBU HAMIL DI DESA BEDILJATI WETAN KECAMATAN SUMBERDADI KABUPATEN TULUNGAGUNG Mutia Hariani Nurjanah; Arif Santoso; Yunita Safitri
Jurnal Farmasindo Vol 7 No 2 (2023): Desember
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu respon terhadap perubahan hormonal multifaktoral yang terjadi pada ibu hamil merupakan perubahan hematologi pada kehamilan adalah perubahan laju eritrosit dan anemia hal ini disebabkan meningkatnya kebutuhan zat besi. Upaya yang dilakukan untuk menilai perubahan hematologi pada ibu hamil adalah pemeriksaan laboratorium. Eritrosit sedimentation rate (ESR) merupakan proses pemeriksaan pengedapan atau sedimentasi darah yang digunakan dalam penilaian respons fase akut terhadap peradangan. Peningkatan nilai ESR menunjukkan adanya penyakit deman rematik, inflamasi/autoimun dan infeksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran ESR pada ibu hamil di Desa Bediljati Wetan Kecamatan Sumberdadi Kabupaten Tulungagung. Teknik sampling yang digunakan sampling purposif. Sampel penelitian ialah ibu hamil yang berjumlah 20 responden. Hasil penelitian ESR ibu hamil didapatkan hasil pemeriksaan ESR normal sebanyak 3 responden (15%) dan ESR lebih dari normal sebanyak 17 responden (85%). Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa gambaran laju endap darah meningkat sebanyak 85% pada 20 responden ibu hamil.