Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS PEMASARAN KOMODITAS PERIKANAN TANGKAP DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR (STUDI KASUS DI TEMPAT PELELANGAN IKAN TELENG) Nugraha, Jefri Putri; Purnomo Waluyo, Buyung; Rahardjo, R. Sugeng
Techno-Fish Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Techno-fish
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v5i2.4274

Abstract

Kabupaten Pacitan memiliki potensi pesisir yang memadai, dengan panjang pantai 70,710 km dan luas sampai 4 mil laut mencapai 523,82 km², membentang melewati 7 kecamatan. Jenis komoditas perikanan tangkap yang diperoleh nelayan sangat bervariasi, yakni: ikan demersal, ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, dan udang. Aktivitas perikanan tangkap ini juga didukung iadanya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebagai sarana pemasaran hasil tangkapan nelayan, salah satu yang terbesar adalah TPI Teleng. TPI seharusnya dapat memberikan perlindungan bagi nelayan dalam hal permainan harga yang bisa dilakukan para pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan saluran pemasaran komoditashasil tangkapan di TPI Teleng; dan (2) merumuskan alternatif strategi pengembangan pemasaran hasil tangkapan di TPI Teleng untuk menunjang pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Pacitan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deksriptif untuk menjelaskan distribusi dan pemasaran hasil tangkapan, serta analisis SWOT untuk merumuskan formulasi strategi pengembangan pemasaran. Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa terdapat empat jenis saluran pemasaran di TPI Teleng. Perumusan strategi dari faktor internal diperoleh total nilai sebesar 2,963 dan faktor eksternal sebesar 2,965. Menurut matriks IE, ini berarti pemasaran hasil tangkapan TPI Teleng berada di sel lima (V), sehingga strategi terbaik adalah mempertahankan dan mempertahankan posisi yang telah dicapai selama ini. Alternatif strategiyang dapat dikembangkan adalah menarik investor untuk mendirikan pabrik pengolahan dan ekspor ikan di Pacitan, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ikan yang ada dan menjaga kelestariannya dengan memantau kegiatan penangkapan ikan, dan melengkapi fasilitas yang belum tersedia untuk TPI Teleng, seperti gedung berpendingin, dan pasar ikan yang menampilkan wisata kuliner bahari.
ANALISIS PEMASARAN KOMODITAS PERIKANAN TANGKAP DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR (STUDI KASUS DI TEMPAT PELELANGAN IKAN TELENG) Jefri Nugraha; Buyung Purnomo Waluyo; R. Sugeng Rahardjo
Techno-Fish Vol 5 No 2 (2021): TECHNO-FISH
Publisher : TECHNO-FISH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v5i2.4402

Abstract

Kabupaten Pacitan memiliki potensi pesisir yang memadai, dengan panjang pantai70,710 km dan luas sampai 4 mil laut mencapai 523,82 km², membentang melewati 7kecamatan. Jenis komoditas perikanan tangkap yang diperoleh nelayan sangat bervariasi,yakni: ikan demersal, ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, dan udang. Aktivitas perikanantangkap ini juga didukung iadanya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebagai sarana pemasaranhasil tangkapan nelayan, salah satu yang terbesar adalah TPI Teleng. TPI seharusnya dapatmemberikan perlindungan bagi nelayan dalam hal permainan harga yang bisa dilakukan parapedagang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan saluran pemasaran komoditashasil tangkapan di TPI Teleng; dan (2) merumuskan alternatif strategi pengembanganpemasaran hasil tangkapan di TPI Teleng untuk menunjang pengembangan perikanan tangkapdi Kabupaten Pacitan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deksriptif untuk menjelaskandistribusi dan pemasaran hasil tangkapan, serta analisis SWOT untuk merumuskan formulasistrategi pengembangan pemasaran. Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa terdapatempat jenis saluran pemasaran di TPI Teleng. Perumusan strategi dari faktor internal diperolehtotal nilai sebesar 2,963 dan faktor eksternal sebesar 2,965. Menurut matriks IE, ini berartipemasaran hasil tangkapan TPI Teleng berada di sel lima (V), sehingga strategi terbaik adalahmempertahankan dan mempertahankan posisi yang telah dicapai selama ini. Alternatif strategiyang dapat dikembangkan adalah menarik investor untuk mendirikan pabrik pengolahan danekspor ikan di Pacitan, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ikan yang ada dan menjagakelestariannya dengan memantau kegiatan penangkapan ikan, dan melengkapi fasilitas yangbelum tersedia untuk TPI Teleng, seperti gedung berpendingin, dan pasar ikan yangmenampilkan wisata kuliner bahari.
Business productivity analysis of catfish (Clarias sp.) culture with additional probiotics and the effect on production cost efficiency Buyung Purnomo Waluyo; Jefri Putri Nugraha; Ahmad Jibril
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.15.2.453-458

Abstract

This research aims to discover the effect of probiotics applications on the production revenue and cost efficiency of catfish culture. This research shows that the application of probiotics on the catfish feed can decrease the amount of FCR value, in which the value of FCR with probiotics is 0.96 within 1.11 without probiotics. This result shows that the best productivity of catfish was obtained by application of probiotics with productivity of 8.4 kg/m2, and R/C Ratio 1.35. Moreover productivity of catfish culture without probiotics application is 7.3 kg/m2 and R/C Ratio 1.18. Then the value of productivity based on unit costs produces a value of Rp. 11,176, - while for ponds without the addition of probiotics in the feed of Rp. 12,709, -Production values costs that must be incurred by farmers to produce 1 kg of catfish are lower in aquaculture that uses feed with probiotics so that profits will increase. These results suggested that the farmers can optimizing the use of probiotics to increase feed efficiency from the catfish rearing business without adding other inputs.
Supply Chain Risk Analysis on Koi Fish Cultivation Business in Sumberdodol Village, Panekan District, Magetan Regency Buyung Purnomo Waluyo; R. Sugeng Rahardjo; Jefri Putri Nugraha
Journal of Finance and Business Digital Vol. 2 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jfbd.v2i3.5037

Abstract

Indonesia has various sectors that make an important contribution to its development, one of which is the fishing industry. Koi fish is a type of fish that is cultivated in Indonesia. Risk management is important for controlling risks that may occur by identifying risks and risk causes, risk categories and possible risk responses. Risk management is carried out to reduce the possibility of risk impact on this project. The House of Risk (HOR) method is used to identify risk events and risk agents and design mitigation to address the causes of these risks. This study identified 10 risk events and 16 risk drivers through the project. The priority risks addressed are A1 (ineffective financial management) and A7 (long-term material shortage) with 4 recommended mitigation actions.