Akhmad Khahlil Gibran
Program Studi Teknik Geologi, Universitas Jenderal Soedirman

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Biostratigrafi Dan Sedimentologi Plio-Pleistosen Daerah Bumiayu - Tonjong, Jawa Tengah Akhmad Khahlil Gibran; Rachmad Setijadi; Eko Bayu Purwasatriya; Dimas Rizki Ananda; Muhammad Ilham Nabil
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 20, No 1 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.20.1.2022.738

Abstract

Batuan sedimen Plio-Pleistosen yang termasuk kedalam unit stratigrafi Formasi Kalibiuk, Formasi Kaliglagah, Formasi Mengger, dan Formasi Gintung. Batuan sedimen pada formasi – formasi tersebut tersebar pada Daerah Bumiayu - Tonjong. Penelitian formasi – formasi tersebut masih sedikit, khususnya yang membahas biostratigrafi dan paleogeografi. Tujuan penelitian ini untuk interpretasi biostratigrafi dan sedimentologi formasi – formasi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis biostratigrafi untuk penentuan umur relatif, analisis arus purba, dan pengukuran penampang stratigrafi pada keempat formasi yang dapat menjadi penentu interpretasi lingkungan pengendapan berdasarkan pendekatan analisis litofasies dan asosiasi fasies. Hasil penelitian menunjukkan adanya 9 litofasies, yaitu: Litofasies Batulempung (Fm); Litofasies Batupasir Laminasi (Sh); Litofasies Batupasir Swaley (Ssc); Litofasies Batupasir Planar Cross Bed (Sp); Litofasies Batupasir Through Cross Bed (St); Litofasies Batupasir Low Angle Bed (Sl); Litofasies Batupasir Scours (Ss); Litofasies Konglomerat Clastic Supported (Gcs); Litofasies Konglomerat Planar Cross Bed (Gp). Analisis biostatigrafi dan analisis litofasies menunjukkan bahwa Formasi Kalibiuk berumur Pliosen Tengan yang terendapkan pada lingkungan laut dangkal tepatnya pada offshore, Formasi Kaliglagah berumur Pliosen Akhir yang terendapkan pada lingkungan laut dangkal tepatnya pada shoreface, Formasi Mengger berumur Pleistosen Awal yang terendapkan pada lingkungan transisi tepatnya pada beach, dan Formasi Gintung berumur Pleistosen Akhir yang terendapkan pada lingkungan darat tepatnya pada braided channel fluvial. Analisis arus purba menunjukkan bahwa arah orientasi pengendapan sedimen pada formasi – formasi tersebut ke arah timur – tenggara.