Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang dikenal sebagai kota mangga serta merupakan salah satu sentra produksi buah mangga di Indonesia. Dalam era perdagangan bebas, mangga Indonesia mempunyai kesempatan yang besar untuk mengisi pasar internasional, namun di tengah ketatnya persaingan di pasar internasional mangga Indonesia dirasa belum mampu bersaing. Diantara penyebabnya adalah masih rendahnya mutu produk, belum adanya jaminan kuantitas dan kontinuitas produk bermutu, lemahnya market akses dan harga produk relatif lebih tinggi. Masih terdapat beberapa kendala dalam pengembangan agribisnis mangga diantaranya yaitu belum terwujudnya ragam, kualitas, kesinambungan pasokan dan kuantitas sesuai dinamika permintan pasar, ketimpangan penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi, aset utama lahan, modal, dan akses pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberlanjutan agribisnis dan strategi peningkatan kinerja agribisnis buah mangga di Kabupaten Situbondo sehingga diharapkan dapat diketahui faktor-faktor yang memengaruhi dan alternatif kebijakan yang tepat untuk keberlanjutan dan strategi peningkatan agribisnis buah mangga dengan menggunakan metode Analisis MDS (Multidimensional Scalling) dan AHP (Analytic Hierarchy Process). Hasil penelitian ini adalah untuk dimensi ekologi dengan nilai 66.60 (cukup berkelanjutan), dimensi ekonomi 68,35 (cukup berkelanjutan), dimensi sosial 63,30 (cukup berkelanjutan), dimensi teknologi 48,79 (kurang berkelanjutan) dan dimensi kelembagaan 52,06 (cukup berkelanjutan) dengan hasil analisa menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process) mempunyai lima atribut yang paling dominan dengan nilai inkonsistensi sebesar 0,03 telah memenuhi persyaratan dari 0,10.