Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MARKETING STRATEGIES FOR DEVELOPING AGROTOURISM IN JEMBER REGENCY Tantri Wijayanti; Musa Hubeis; Muksin Muksin
Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Vol. 1 No. 3 (2015): IJBE, Vol. 1 No. 3, September 2015
Publisher : School of Business, IPB University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/ijbe.1.3.148

Abstract

This research was aimed to identify the agrotourism potential in Jember Regency, to identify the condition of internal and external environment of Sukorambi Botanic Garden. The research used the Importance Performance Analysis (IPA) method to find out the level of the visitors’ interest and satisfaction. For the internal and external analyses, the Internal Factor Evaluation (IFE) method, the External Factor Evaluation (EFE) method,  Strength Weakness Opportunity and Threat (SWOT) and the Analytic Hierarchy Process (AHP) were used to determine the strategies for marketing Sukorambi Botanic Garden. Three resource persons were used by purposive sampling technique. Thirty respondents were used for analytical level of interest by distributing questionnaires to visitors. The results of the research showed that the priorities of marketing Sukorambi Botanic Garden were 1) the strategy to maximize the concept of recreation while studying  such as crop cultivation and animal farming, 2) the strategy to increase the number of outbound games, 3) the strategy to coordinate intensively with stakeholders for improvement and sustainable development, 4) the strategy to get a loan from  a financial institution to increase capital, 5) the strategy to optimize promotion activities, (6)  the strategy to improve the quality of community services through improved performance and transportation facilities, 7) the strategy to improve the quality of services through trainings for the employees to improve the company’s management system, 8) the strategy to realize facility development on the remainder of the land  accompanied by improvement of existing facilities, and 9) the strategy to optimize online promotion activities.    Keywords: Agrotourism, marketing development strategy, Sukorambi Botanic Garden, AHP, SWOTAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi agrowisata di Kabupaten Jember,  mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan eksternal Taman Botani Sukorambi dan menentukan prioritas strategi pengembangan pemasaran agrowisata Taman Botani Sukorambi. Penelitian ini menggunakan  metode Importance Performance Analisys (IPA), untuk mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan pengunjung, analisis internal dan eksternal menggunakan metode analisis Internal Factor Evaluation (IFE), Eksternal Factor Evaluation (EFE), Strenght Weakness Opportunity and Threat  (SWOT) dan Analytic Hierarchy Process (AHP)  untuk menentukan strategi pemasaran Taman Botani Sukorambi. Narasumber ahli yang digunakan sebanyak tiga orang dengan teknik penarikan contoh yang digunakan adalah purposive sampling. Responden yang digunakan untuk analisis tingkat kepentingan adalah sebanyak 30 orang dengan menyebarkan kuisioner kepada pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas strategi pemasaran Taman Botani Sukorambi adalah 1) strategi memaksimalkan konsep rekreasi sambil belajar  seperti budidaya tanaman  dan beternak, 2) strategi penambahan jumlah permainan outbond, 3) strategi koordinasi yang intensif dengan stakeholders untuk perbaikan dan pengembangan berkelanjutan, 4) strategi melakukan peminjaman kepada lembaga keuangan untuk meningkatkan modal, 5) strategi optimalisasi kegiatan promosi 6) peningkatan kualitas pelayanan melalui peningkatan kinerja, dan kemudahan akses transportasi, 7) strategi peningkatan kualitas pelayanan melalui pelatihan bagi karyawan, memperbaiki sistem manajemen perusahaan, 8) merealisasikan pengembangan fasilitas pada lahan tersisa disertai dengan pembenahan fasilitas yang sudah ada dan (9) strategi optimalisasi kegiatan promosi secara online.    Kata kunci: Agrowista, strategi pengembangan pemasaran, Taman Botani Sukorambi, AHP, SWOTABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi agrowisata di Kabupaten Jember,  mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan eksternal Taman Botani Sukorambi dan menentukan prioritas strategi pengembangan pemasaran agrowisata Taman Botani Sukorambi. Penelitian ini menggunakan  metode Importance Performance Analisys (IPA), untuk mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan pengunjung, analisis internal dan eksternal menggunakan metode analisis Internal Factor Evaluation (IFE), Eksternal Factor Evaluation (EFE), Strenght Weakness Opportunity and Threat  (SWOT) dan Analytic Hierarchy Process (AHP)  untuk menentukan strategi pemasaran Taman Botani Sukorambi. Narasumber ahli yang digunakan sebanyak tiga orang dengan teknik penarikan contoh yang digunakan adalah purposive sampling. Responden yang digunakan untuk analisis tingkat kepentingan adalah sebanyak 30 orang dengan menyebarkan kuisioner kepada pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas strategi pemasaran Taman Botani Sukorambi adalah 1) strategi memaksimalkan konsep rekreasi sambil belajar  seperti budidaya tanaman  dan beternak, 2) strategi penambahan jumlah permainan outbond, 3) strategi koordinasi yang intensif dengan stakeholders untuk perbaikan dan pengembangan berkelanjutan, 4) strategi melakukan peminjaman kepada lembaga keuangan untuk meningkatkan modal, 5) strategi optimalisasi kegiatan promosi 6) peningkatan kualitas pelayanan melalui peningkatan kinerja, dan kemudahan akses transportasi, 7) strategi peningkatan kualitas pelayanan melalui pelatihan bagi karyawan, memperbaiki sistem manajemen perusahaan, 8) merealisasikan pengembangan fasilitas pada lahan tersisa disertai dengan pembenahan fasilitas yang sudah ada dan (9) strategi optimalisasi kegiatan promosi secara online.    Kata kunci: Agrowista, strategi pengembangan pemasaran, Taman Botani Sukorambi, AHP, SWOT
STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI PETERNAK GALUR MURNI DI KABUPATEN JEMBER Dany Alifah Irawati; Musa Hubeis; Muksin Muksin
Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) Vol. 3 No. 1 (2017): JABM Vol. 3 No. 1, Januari 2017
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/jabm.3.1.123

Abstract

The objective of the research is to identify the internal and external environment condition in (Galur Murni Cattle breeder cooperation), Koperasi Peternak Galur Murni to analyze the strategic alternative to be implemented in  the development of Koperasi Peternak Galur Murni and  to prioritize development strategy of Koperasi Peternak Galur Murni in the future.  The analysis covered descriptive analysis, Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), Internal-External (IE) matrix analysis, Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threat (SWOT) and Analytical Hierarchy Process (AHP).  The result shows that the strategic factor that becomes the main strength with relatively high importance is Quality Control system for milk received from the farmers.  The alternative strategy that can be implemented in KPGM is increasing the promotion activities by socializing the importance of drinking milk, production activities efficiency by arranging a Standard Operational Procedure (SOP), strengthening of cooperation, registering the product to Food and Drug Control Agency/Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), conducting intensive communication with all the cooperation members, using the appropriate technology in production activities, diversification of products, strengthening the modal through loan and coordinating with the government to get assistance in strengthening the cooperation and breeder.  The AHP results shows that the strategic priority is 1) the strengthening of the modal through financial institution, 2) increasing the promotion activities by socializing the importance of drinking milk, 3) product diversification and 4) conducting coordination with the local government and animal husbandry department and UMKM department  Keywords: cooperation breeder pure lines, development strategy, IFE, EFE, SWOT       AbstrakPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan eksternal Koperasi Peternak Galur Murni, menganalisis alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan Koperasi Peternak Galur Murni, dan menentukan prioritas strategi pengembangan Koperasi Peternak Galur Murni di masa datang. Metode analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif,  analisis Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), analisis matrik Internal-External (IE), Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan faktor strategik yang menjadi kekuatan utama dengan kepentingan relatif tertinggi adalah sistem Quality Control (QC) untuk peneriman susu dari peternak. Alternatif strategi yang dapat diterapkan di KPGM adalah peningkatan kegiatan promosi dengan sosialisasi pentingnya minum susu, efisiensi kegiatan produksi dengan penyusunan Standard Operational Procedure (SOP), penguatan kelembagaan koperasi, melakukan pendaftaran produk ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), melakukan komunikasi intensif dengan semua anggota koperasi, pemanfaatan teknologi tepat guna dalam kegiatan produksi, diversifikasi produk, penguatan permodalan melalui pinjaman selain lembaga keuangan dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk bantuan penguatan koperasi dan peternak. Hasil analisis AHP, strategi prioritasnya adalah 1) penguatan modal melalui lembaga keuangan, 2) peningkatan kegiatan promosi dengan sosialisasi pentingnya minum susu, 3) diversifikasi produk, dan 4) melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah serta Dinas Peternakan dan Dinas UMKM.Kata kunci: koperasi peternak galur murni, strategi pengembangan, IFE, IFE, SWOT
PENGARUH FAKTOR SOSIAL, STRATEGI USAHA DAN EKONOMI TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERUPUK DI KELURAHAN MANGLI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER Rizal .; Efie Fadjrijah Eka Dewi; Muksin .
UNEJ e-Proceeding Dinamika Global: Rebranding Keunggulan Kompetitif Berbasis Kearifan Lokal
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The economics in Jember district has two cantilever sectors they are cultivation and agriculture industry. This condition is used to develop the agroindustry like crackers because the central producer of crackers is located at Mangli, Kaliwates sub-district. The purpose of this research is to analyze the variable of social factors, economy, the strategy that having an effect on the income of crackers agroindustry at Mangli, Kaliwates sub-dustrict, Jember district. This research is analytic quantitative analytic using SEM approach. The result of this research shows that interpretation of the test result about SEM-PLS is: a). Each social factor increase one unit, so the income tend to go down about 1,17 unit; b). Each economy factor increase one unit, so the income tend to go up about 0,05 unit; c). The income can be explained by the variable of social factor, economy and the enterprise strategy about 62% and the rest is 38% that influenced by another variable that doesn’t explained in the model.
Analisis Posisi Daya Saing Ayam Komoditas Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) berdasarkan Harga di Kabupaten Jember (Studi Empiris di UD Surya Ungga Jaya) Analysis of Competitiveness Ayam Kampung Unggul Balitnak KUB based on Price in Jember Regency (UD Surya Unggas Jaya’s case study) Estin Roso Pristiwaningsih; Ujang Suryadi; Muksin Muksin
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 20 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v20i2.1548

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis daya bersaing ayam KUB dan keberadaan ayam KUB berdasarkan harga ditingkat peternak dibandingkan dengan ayam joper, arab, broiler, dan ras petelur. Responden yang digunakan adalah sentral usaha ayam KUB yaitu UD Surya Ungas Jaya serta peternak yang tersebar di dua puluh kecamatan Kabupaten Jember. Metode yang digunakan yaitu survei dengan sampling yang diambil menggunakan teknik snowball sampling. Analisis data untuk mengetahui posisi ayam KUB dibandingkan dengan ayam joper, arab, broiler, dan ras petelur menggunakan Multi Dimensional Scaling (MDS) berdasarkan harga. Hasil analisis menunjukkan komoditas yang memiliki harga ayam KUB yang dilihat dari sisi harga adalah ayam joper. Peta positioning menunjukkan joker memiliki posisi terdekat dengan ayam KUB.
Pengembangan Agrowisata di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember Geri Barnas Saputra; Muksin Muksin; Merry Muspita
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.877 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.04.7

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan potensi di pedesaan melalui kegiatan pertanian dengan kegiatan pariwisata (agrowisata). Agrowisata didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan  hubungan  usaha dibidang pertanian. Ledokombo memiliki Potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata agro, dan sekaligus menjadi salah satu alternatif wisata yang berada di Jawa Timur, khususnya di wilayah Kabupaten Jember. Selain itu, pengembangan wisata agro ini merupakan  bagian dari pemberdayaan  masyarakat untuk meningkatkan kehidupan sosial masyarakat dan pemerataan pembangunan infrastruktur desa. penelitian ini untuk mencari elemen kunci dan sub-elemen pendukung dalam upaya mengembangkan ledokombo menjadi kawasan agrowisata. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu Interpretative Struktur Modeling (ISM). Hasil brainstorming dengan tiga pakar menghasilkan empat elemen kunci 1) Elemen tujuan program, 2) Elemen kebutuhan, 3) Elemen lembaga yang terlibat dan 4) Elemen masyarakat yang terpengaruhi pada masing-masing elemen utama terdapat sub-elemen dengan jumlah yang bervariasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam upaya mengembangkan ledokombo menjadi kawasan agrowisata sub-elemen yang memiliki kekuatan sebagai pendorong yaitu pembentukan kelompok sadar wisata (POKDARWIS). Pembentukan kelompok sadar wisata dilakukan dengan memberikan langkah-langkah seperti 1) memberikan akses informasi yang seluas-luasnya akan potensi wisata, 2) memberikan kegiatan pelatihan dan 3) memberikan dukungan financial yang dalam hal ini di inisiasi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Jember.
Formulasi Ransum Alternatif Untuk Meningkatkan Efisiensi Usaha Peternakan Sapi Perah (Studi Kasus pada Peternakan Bestcow Farm Jember) Huda Ahmad Hudori; Hari Rujito; Muksin Muksin; Fredy Eka Ardhi Pratama; Paramita Andini
Jurnal Ilmu Peternakan Terapan Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Peternakan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to examine the formulation of the cheapest alternative dairy rations and analyze the income and cost-efficiency of Bestcow Farm Jember. This research was conducted at Bestcow Farm Jember. The research location was chosen using purposive sampling with the consideration that Bestcow Farm has a fairly large population of dairy cattle, 50 heads. The research parameters taken were alternative ration formulations, income analysis, and cost-efficiency. This research used a descriptive method based on the results of data collection obtained from direct interviews with company employees and Bestcow Farm recording. The alternative ration formulation 2 was an alternative formulation ration with the cheapest price. This alternative ration formulation was feasible to be applied to Bestcow Farm Jember to get higher income.
Analisis Keberlanjutan Buah Naga Organik di Kabupaten Banyuwangi Pongky Hari Asmara; Muksin Muksin; Nantil Bambang Eko S
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3155

Abstract

Indonesia sebagai negara yang memiliki kondisi tanah yang subur sehingga jika ditanam mudah untuk tumbuh dan juga terdapat sumber daya alam yang melimpah, oleh karena itu sebagian besar masyarakat Indonesia bergerak di bidang pertanian. Salah satu daerah yang mayoritas petaninya bergerak di bidang pertanian khususnya pertanian organik adalah Kabupaten Banyuwangi. Komoditas organik yang dihasilkan Kabupaten Banyuwangi adalah beras organik dan produk turunannya, buah naga, jambu biji, kopi dan sayuran. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi turut serta dalam pengembangan pertanian organik pada tahun 2012. Produk turunan pertanian organik di Kabupaten Banyuwangi yang saat ini mulai berkembang ke pasar ekspor adalah buah naga organik. Buah naga organik telah diakui sebagai produk organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS) pada tahun 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multi Dimensional Scaling (MDS) dan Multicriteria Policy (Multipol). Analisis menggunakan 5 dimensi keberlanjutan (dimensi ekologi, dimensi ekonomi, dimensi sosial, dimensi kelembagaan dan dimensi teknologi).
Business Development Strategy of Biological Agent Service Post (PPAH) “Petani Banyuwangi” in Banyuwangi Regency Feby Cahyaningrum; Bagus P. Yudhia Kurniawan; Muksin Muksin
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3341

Abstract

Berbagai dampak negatif penggunaan pestisida terhadap agroekosistem dan adanya kesadaran akan perlunya kualitas lingkungan hidup yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat, melatarbelakangi diterapkannya prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Salah satu prinsip PHT ialah dengan penggunaan agens hayati dalam pengendalian hama penyakit. PPAH Petani Banyuwangi termasuk PPAH yang terus melaksanakan perbanyakan agensia hayati dan juga menyediakan saprodi ramah lingkungan bagi anggota PPAH. Namun petani lebih memilih untuk menggunakan pestisida kimia yang dinilai lebih efektif dan praktis karena efeknya terhadap organisme pengganggu tanaman bisa langsung tampak setelah diaplikasikan di pertanaman. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Banyuwangi dengan tujuan untuk menganalisis dan mengkaji faktor pendukung dan penghambat pengembangan Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) dengan menggunakan metode SWOT. Hasil penelitian yang diperoleh adalah faktor pendukung dan penghambat Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) di Kabupaten Banyuwangi meliputi faktor internal yaitu sumber daya manusia (SDM) yang berpengalaman dan faktor eksternal yaitu kebijakan pemerintah dalam Pertanian berkelanjutan dengan skor nilai pengaruh sebesar. Sedangkan faktor penghambat Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) di Kabupaten Banyuwangi meliputi faktor internal yaitu faktor administrasi yang masih sederhana dan faktor kurangnya partisipasi anggota dengan nilai pengaruh sebesar serta faktor eksternal yaitu rendahnya minat petani dalam memanfaatkan agens hayati. Sehingga Strategi yang dapat diterapkan antara lain a) Meningkatkan aneka produk agens hayati dengan terus berinovasi dan b) Memanfaatkan perkembangan teknologi dan SDM berpengalaman untuk mengembangkan produksi pertanian yang efisien.
Analysis of Sustainability Status and Strategies for Improving Mango Agribusiness Performance in Kapongan District, Situbondo Regency Anwar Firmansyah; Rizal; Muksin
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3365

Abstract

Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang dikenal sebagai kota mangga serta merupakan salah satu sentra produksi buah mangga di Indonesia. Dalam era perdagangan bebas, mangga Indonesia mempunyai kesempatan yang besar untuk mengisi pasar internasional, namun di tengah ketatnya persaingan di pasar internasional mangga Indonesia dirasa belum mampu bersaing. Diantara penyebabnya adalah masih rendahnya mutu produk, belum adanya jaminan kuantitas dan kontinuitas produk bermutu, lemahnya market akses dan harga produk relatif lebih tinggi. Masih terdapat beberapa kendala dalam pengembangan agribisnis mangga diantaranya yaitu belum terwujudnya ragam, kualitas, kesinambungan pasokan dan kuantitas sesuai dinamika permintan pasar, ketimpangan penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi, aset utama lahan, modal, dan akses pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberlanjutan agribisnis dan strategi peningkatan kinerja agribisnis buah mangga di Kabupaten Situbondo sehingga diharapkan dapat diketahui faktor-faktor yang memengaruhi dan alternatif kebijakan yang tepat untuk keberlanjutan dan strategi peningkatan agribisnis buah mangga dengan menggunakan metode Analisis MDS (Multidimensional Scalling) dan AHP (Analytic Hierarchy Process). Hasil penelitian ini adalah untuk dimensi ekologi dengan nilai 66.60 (cukup berkelanjutan), dimensi ekonomi 68,35 (cukup berkelanjutan), dimensi sosial 63,30 (cukup berkelanjutan), dimensi teknologi 48,79 (kurang berkelanjutan) dan dimensi kelembagaan 52,06 (cukup berkelanjutan) dengan hasil analisa menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process) mempunyai lima atribut yang paling dominan dengan nilai inkonsistensi sebesar 0,03 telah memenuhi persyaratan dari 0,10.
Farmer's Perception on Agrotourism Development of Kemuninglor Village Muksin Muksin; M Farhan; NBE Sulistyono; FR Diayana
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 6 (2021)
Publisher : Peneliti Teknologi Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59247/jppmi.v1i6.27

Abstract

Rembangan is an agrotourism location that is visited by many tourists. Rembangan is part of Kemuning Lor Village, Arjasa Subdistrict managed by the Jember regional government. Rembangan agrotourism focuses on people's farming in low-temperature areas, livestock and cow's milk producers. The increasing exploration of agriculture and other people's businesses, will have an impact on the sustainability of Rembangan as agrotourism. Agrotourism sourced from the exploration and empowerment of resources and local communities will tend to exist and be sustainable to make agrotourism in Kemuning Village as a tourist icon needs to be done agrotourism development there. Therefore, it is necessary to do devotion to find out how the perception of farmers and the level of participation of farmers if agrotourism development is carried out there. The Population is all farmers in Kemuning Lor Village. The determination of the sample was done using a sampling cluster of 50 farmers of Kemuning Lor village. The methods of activities are literature studies, location observation, unstructured interviews, training, and the creation of learning and socialization instruments. The results of the civil services activities show that the perception of farmers is positive in the development of agrotourism. Has a positive influence on the level of participation of farmers in the development of agrotourism in Kemuning Lor Village. The community is willing and committed to assistance and monitoring and evaluation in the development of agrotourism together with the entire agrotourism circle community. The development of agrotourism must be in collaborated among stakeholders as one of the sources of income.