Hastiadi Hasan
Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UM Pontianak

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LAMA WAKTU TRANSPORTASI MENGGUNAKAN SISTEM TERTUTUP TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii) Agung Adi Wibowo; Hastiadi Hasan; Farida Farida
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v10i2.4519

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh lama waktu transportasi yang terbaik menggunakan sistem tertutup terhadap kelangsungan hidup benih ikan tengadak. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Basah (Wet lab) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang terletak di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan suatu rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (Transportasi 10 jam), B (Transportasi 12 jam), C (Transportasi 14 jam), dan D (Transportasi 16 jam). Hasil dari pengamatan menunjukan Pesentase Kelangsungan Hidup terendah terdapat pada perlakuan transportasi 16 Jam (D) dengan nilai 94,67% sedangkan persentase Kelangsungan Hidup yang tertinggi terdapat pada perlakuan transportasi 10 Jam (A) dengan nilai 99,33%. Penggunaan lama waktu transportasi benih ikan tengadak (Barbonymus Schwanenfeldii) masih dimungkinkan untuk digunakan transportasi selama 14 jam dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 96 % selama transportasi serta 97,19 % pasca transportasi. Kematian ikan terjadi karena adanya faktor ruang gerak ikan yang sempit sehingga dapat memberikan pengaruh tekanan pada ikan yang dapat mengakibatkan daya tahan tubuh menjadi menurun sehingga menimbulkan stres dan bahkan dapat menimbulkan kematian.
PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP WARNA TUBUH, PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP PADA IKAN MOLLY (Poecillia sphenops) Ilham Ramananda; Hastiadi Hasan; Tuti Puji Lestari
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v11i2.5722

Abstract

Ikan molly merupakan ikan hias yang sangat diminati, dikarenakan bentuk, warna cemerlang, kelengkapan fisik dan tingkah laku yang unik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lama penyinaran terhadap peningkatan warna tubuh, pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup pada ikan molly. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulanggan. Variabel pengamatan meliputi pengamatan warna, laju pertumbuhan spesifik, kelangsungan hidup (SR), komsumsi oksigen dan kualitas air. Berdasarkan hasil penelitian menunjukn bahwa hasil pengamatan pada warna ikan yang paling baik terdapat pada perlakuan E (24 jam/hari) dengan nilai skor 7 TCF 0915, pada laju pertumbuhan spesifik dan kelangsungan hidup terdapat hasil yang berbeda sangat nyata. Nilai laju pertumbuhan spesifik d engan rata-rata berat awal 1,4 g dan pada berat akhir menjadi 3,5 g pada ikan molly dan panjang spesifik dengan rata-rata panjang awal 3,6 cm dan panjang akhir 6 cm, kelangsungan hidup ikan molly di pada perlakuan A, B, C, D dan E 100%(SR), komsumsi oksigen dengan nilai terbaik pada perlakuan C (12 jam/hari). Dan kualitas air yang diperoleh selama penelitian yaitu suhu 27-28ÂșC, pH 6,2-7,0, Do 9,3-9,7 dan ammoniak 1,0-1,5