Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENGALAMAN MASA LALU, KEBUTUHAN PSIKOLOGIS, DAN EMOSI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PELAKSANAAN KEBIJAKAN LARANGAN MUDIK LEBARAN 2021 Anom Dwi Prakoso; Angga Saeful Rahmat; Triseu Setianingsih; Ice Marini; Edwina Rudyarti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v13i02.559

Abstract

Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) yang melanda seluruh dunia menuntut Pemerintah menerapkan berbagai macam aturan dan kebijakan dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19 di Indonesia. Salah satu kebijakan yang diambil diantaranya adalah peniadaan mudik lebaran yang diterapkan dua kali pada periode tahun 2020 dan 2021. Namun dalam pelaksanaan aturan tersebut ditemukan banyak sekali permasalahan dan pelanggaran di lapangan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh pengalaman masa lalu, kebutuhan psikologis dan emosi terhadap persepsi masyarakat tentang pelaksanaan kebijakan larangan mudik lebaran 2021. Penelitian bersifat kuantitatif menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel dalam penelitian meliputi variabel bebas (pengalaman masa lalu, kebutuhan psikologis dan emosi) dan variabel terikat (persepsi masyarakat). Populasi meliputi seluruh masyarakat yang berdomisili di Kabupaten Bekasi. Total sampel yang diteliti sejumlah 210 subjek. Penentuan sampel menggunakan metode rule of thumb menggunakan teknik purposive sampling. Hasil analisis data menggunakan uji regresi logistik menunjukkan persepsi masyarakat tentang pelaksanaan kebijakan larangan mudik lebaran 2021 dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu (OR=4.43; CI 95%= 2.22-8.83; p=0.000), kebutuhan psikologis (OR=3.63; CI 95%= 1.82-7.22; p=0.000), dan emosi (OR=3.14; CI 95%= 1.54-6.42; p=0.002). Pengalaman masa lalu, kebutuhan psikologi dan emosi secara agregat berpengaruh positif terhadap persepsi masyarakat tentang pelaksanaan kebijakan larangan mudik lebaran 2021.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DM MELALUI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN SUPPORT GROUP DAN SELF-HELP GROUP Angga Saeful Rahmat
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.19905

Abstract

ABSTRAKTantangan kepatuhan dan konsitensi dalam perawatan penderita diabetes melitus, pendekatan medis saja tidak cukup. Dukungan sosial dan emosional dari keluarga, teman, dan komunitas sangatlah penting untuk membantu pasien menjalani pengobatan dan merawat kesehatannya dengan lebih baik. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah mengimplementasikan pendampingan support group dan self-help group pada penderita diabetes mellitus sebagai upaya peningkatan kualitas hidup penderita diabetes. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan pendekatan berkelompok membentuk support group dan self-help group. PkM ini terbukti secara statistik menggunakan uji Wilcoxon berpengaruh meningkatkan pengetahuan pada 29 (96,67%) peserta dengan nilai Sig 0,000 (<0,05) dan meningkatkan kualitas hidup pada 30 peserta (100%) peserta dengan nilai Sig 0,000 (<0,05. Kesimpulan kegiatan self-help group penderita DM dapat dilaksanakan di masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup penderita DM  Kata kunci: support group; self-help group; diabetes melitus; kualitas hidup ABSTRACTThe compliance and consistency in the treatment of diabetes mellitus, and the medical approach alone are not enough. Social and emotional support of the family, friends, and the community is very important to help patients seek treatment and care for better health. The purpose of Community service is to implement this community assistance support group and self-help group in people with diabetes mellitus to increase the quality of life for diabetics. This community service uses a community group approach form such as a support group and self-help group. This Program is proven statistically using the Wilcoxon significantly increased knowledge on 29 ( 96,67 % ) participants with the sig. 0,000 (<0,05 ) and improve the quality of life in 30 participants (100% ) participants with the sig 0,000 (<0,05). The Conclusion is self-help group activities can be carried out in the community to improve the quality of life of DM patients.. Keywords: support group; self-help group; diabetes mellitus; quality of life