Tahap pra-analitik memiliki kesalahan 60-70% yang dapat mempengaruhi keberhasilan pemeriksaan. Ketidakcocokan mengumpulkan sampel darah dengan antikoagulan tertentu dan kesulitan mengambil sampel darah pada pasien menyebabkan volume darah yang tidak mencukupi dalam tabung vacutainer sehingga komposisi darah dan antikoagulan tidak cocok dengan yang dapat menyebabkan hasil pemeriksaan. tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah trombosit menggunakan metode analisis hematologi berdasarkan jenis antikoagulan dan volume spesimen. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur dengan mencari literatur pada tiga basis data, yaitu PubMed, Google Cendekia, dan Perpustakaan online Wiley. Data dalam penelitian ini diuji dengan uji-t sampel berpasangan dan uji ANOVA menggunakan SPSS versi 26. Pengaruh hasil pemeriksaan berdasarkan jenis antikoagulan dengan uji uji-t berpasangan memiliki nilai SIG. (2-tailed) 0,494 dan efek antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA pada hasil pemeriksaan berdasarkan variasi dalam volume spesimen memiliki nilai Sig. (2-tailed) 0,642. Pada efek antikoagulan K2EDTA pada hasil pemeriksaan berdasarkan variasi dalam volume spesimen dengan tes ANOVA memiliki nilai SIG. 0.838. Pada efek antikoagulan K3edta pada hasil pemeriksaan berdasarkan variasi dalam volume spesimen dengan tes ANOVA memiliki nilai SIG. 0.680. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji SPSS, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pemeriksaan jumlah trombosit dengan antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA berdasarkan variasi dalam volume spesimen.