Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Potensi Ekstrak Daun Carica Pubescens Sebagai Alternatif Antidiare Bakteri Vibrio cholerae dan Shigella dysentriae Astuti, Tri Dyah; Hadi, Wahid Syamsul
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 7 No 2 (2018): 2018 (2)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.017 KB) | DOI: 10.29238/teknolabjournal.v7i2.138

Abstract

Acute diarrhea is one of the main causes of morbidity and mortality. A people are starting to choose traditional medicines for alternative therapy. Traditional medicines or herbal medicines are considered safer and do not have side effects such as chemical drugs. The purpose of this study was to determine the anti-diarrhea effect of Carica pubescens leaf extract on the bacteria Vibrio cholerae and Shigella dysentriae. This study was conducted by testing the activity of Vibrio cholerae and Shigella dysentriae bacteria on Carica pubescens leaf extract with a well method, which results can be seen from the formation of inhibitory zones. The data obtained were processed using Two Way ANOVA test statistics. The results showed that the leaves extract of Carica Pubescens concentration of 100% had the best therapeutic effect because it had the greatest inhibitory power on the bacteria Vibrio cholerae and Shigella dysentriae.
Pengaruh Penggorengan Berulang terhadap Kualitas Minyak Goreng Tri Dyah Astuti
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol 1 No 2 (2019): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.484 KB) | DOI: 10.33084/bjmlt.v1i2.713

Abstract

Cooking oil is one of the essential ingredients of everyday life. Cooking oil is made from the mother's acid ester with glycerol. Cooking oil that is used repeatedly can harm health. The use of recurrent oil results in oil damage and affects the quality where the indicator of damage to cooking oil can be seen from the levels of free fatty acids and peroxides. To determine the effect of repeated frying on the quality of cooking oil in terms of the parameters of the levels of free fatty acids and peroxides. The research design used in this study is quantitative with experiments. The cooking oil used is bulk cooking oil and packaged cooking oil used to fry vegetable food ingredients, namely tofu. Numbers of peroxide and free fatty acids can be known through the titration method. The peroxide number test results have increased from the repetition of the third frying to branded oil and second repetition of bulk oil. Peroxide numbers obtained are higher than required by SNI (1.00 mg O2/100g). Examination of the levels of free fatty acids in samples of branded oil and bulk oil shows that all samples are by the oil quality requirements set by SNI (Max. 0.30% b/b).
Literature Review: Perbandingan Hasil Jumlah Trombosit Dengan Metode Hematologyanalyzerberdasarkan Jenis Antikoagulan Dan Volume Spesimen: Literature Review : Comparison Of Results Number Of Thrombcytes Through Hematology Analyzer Method Based On Types Of Anticoagulants And Specimen Volume Isnadia Syahra Ramadhani; Tri Dyah Astuti
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 5 No. 1 (2022): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahap pra-analitik memiliki kesalahan 60-70% yang dapat mempengaruhi keberhasilan pemeriksaan. Ketidakcocokan mengumpulkan sampel darah dengan antikoagulan tertentu dan kesulitan mengambil sampel darah pada pasien menyebabkan volume darah yang tidak mencukupi dalam tabung vacutainer sehingga komposisi darah dan antikoagulan tidak cocok dengan yang dapat menyebabkan hasil pemeriksaan. tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah trombosit menggunakan metode analisis hematologi berdasarkan jenis antikoagulan dan volume spesimen. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur dengan mencari literatur pada tiga basis data, yaitu PubMed, Google Cendekia, dan Perpustakaan online Wiley. Data dalam penelitian ini diuji dengan uji-t sampel berpasangan dan uji ANOVA menggunakan SPSS versi 26. Pengaruh hasil pemeriksaan berdasarkan jenis antikoagulan dengan uji uji-t berpasangan memiliki nilai SIG. (2-tailed) 0,494 dan efek antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA pada hasil pemeriksaan berdasarkan variasi dalam volume spesimen memiliki nilai Sig. (2-tailed) 0,642. Pada efek antikoagulan K2EDTA pada hasil pemeriksaan berdasarkan variasi dalam volume spesimen dengan tes ANOVA memiliki nilai SIG. 0.838. Pada efek antikoagulan K3edta pada hasil pemeriksaan berdasarkan variasi dalam volume spesimen dengan tes ANOVA memiliki nilai SIG. 0.680. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji SPSS, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pemeriksaan jumlah trombosit dengan antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA berdasarkan variasi dalam volume spesimen.
HUBUNGAN JUMLAH LEUKOSIT DENGAN JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS PIYUNGAN Devi, Affari Rahmawati Rima; Rohmah, Astika Nur; Astuti, Tri Dyah
Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science Vol 5 No 1: April 2024
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Medik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53699/joimedlabs.v5i1.212

Abstract

Background: Dengue Hemorrhargic Fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus. Dengue fever is transmitted by Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes. In dengue fever sufferers, when a complete blood test is performed, the most common result is a decrease in the number of leukocytes and the number of platelets. Objectives: This study aims to determine the relationship between the number of leukocytes and platelets in DHF patients at Puskesmas (primary health center) Piyungan. Materials and Methods: The type of research used was analytical observational with a cross sectional research design and the data were collected using total sampling techniques. Data was obtained from medical records with a sample size of 26 patients. The relationship between the number of leukocytes and the number of platelets in dengue fever sufferers was tested using the Spearman’s correlation test.  Results: The result of analysis using the Spearman’s correlation test did not show a significant relationship between the number of leukocytes and the number of platelets in dengue fever patients (p = 0.0774), and the level of relationship was very weak with a positive relationship direction (r = 0.059). Conclusions: there was no significant relationship between the number of leukocytes and the number of platelets in dengue fever patients at Puskesmas Piyungan. A decrease in the number of leukocytes and platelets is a common condition that is often found in dengue fever patients.
Perbandingn Jumlah Eritrosit, Trombosit Mode Whole Blood dan Prediluted Menggunakan Hematology Analyzer Murtitono, Murtitono; Astuti, Tri Dyah; Solikah, Monika Putri
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v11i1.1062

Abstract

Pemeriksaan laboratorium yang sering digunakan dalam menunjang diagnosis salah satunya pemerksaan eritrosit dan trombosit. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan metode otomatis hematology analyzer. Alat ini memiliki 2 mode yaitu whole blood dan prediluted. Mode whole blood digunakan ketika sampel darah yang digunakan minimal 1 mL dan mode prediluted digunakan minimal sampel 20 µL (kesulitan dalam pengambilan sampel). Tujuan penelitian untuk membandingkan jumlah eritrosit, trombosit mode whole blood dan prediluted menggunakan hematology analyzer. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel penelitian ini yaitu pasien yang melakukan pemeriksaan darah lengkap di Puskesmas Pengasih II. Sampel dilakukan pemeriksaan menggunakan kedua mode, kemudian data dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada parameter eritrosit didapatkan nilai rata rata mode whole blood dan prediluted yaitu 4,5577 dan 4,2397. Nilai sig uji paired t-test yaitu 0,00 (<0,05). Pada parameter trombosit didapatkan nilai rata rata mode whole blood dan prediluted yaitu 291700 dan 278133,33. Nilai sig uji paired t-test yaitu 0,01 (<0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara jumlah sel eritrosit, trombosit mode whole blood dan prediluted, namun tidak mempengaruhi interpretasi hasil pemeriksaan.
ANALISIS QUALITY CONTROL PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH ERITROSIT DAN TROMBOSIT MENGGUNAKAN HEMATOLOGY ANALYZER DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING Nagari, Dias Padma; Suryanto, Suryanto; Astuti, Tri Dyah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.33204

Abstract

Laboratorium klinik adalah bagian dari layanan kesehatan yang melayani pemeriksaan. Pemeriksaan hematologi biasanya dilakukan menggunakan hematology analyzer. Quality control merupakan kegiatan untuk memastikan mutu laboratorium. Metodologi penelitian ini menerapkan pendekatan deskriptif kuantitatif cross-sectional. Studi ini dilakukan di PKU Muhammadiyah Gamping, dari bulan Juli hingga September 2023. Hasil dari pemeriksaan diperoleh dari kontrol kualitas jumlah sel darah merah dan trombosit yang dilakukan dengan Sysmex XN-550 Hematology Analyzer. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai bias pada pemeriksaan hitung jumlah eritrosit dan trombosit mendapatkan akurasi yang akurat, sedangkan nilai CV% pada pemeriksaan trombosit level low memiliki presisi yang tinggi dengan nilai CV% 10.21% menunjukkan hasil melebihi batas nilai maksimum yaitu ±10%. Menurut hasil aturan pemeriksaan Westgard ini, evaluasi grafik Levey-jennings menunjukkan bahwa data kontrol pada level tertentu terkenaaturan 12s sebagai aturan peringatan serta aturan 22s dan R4s aturan penolakan. Kesimpulan pemeriksaan jumlah eritrosit dan trombosit didapatkan hasil yang akurat dan hasil presisi yang tinggi dibulan Agustus di level low menunjukkan hasil CV% 10.21%, sedangkan Grafik Levey-jennings menunjukkan bahwa menggunakan aturan Westgard untuk mengontrol jumlah eritrosit dan trombosit terdapat kesalahan, dengan aturan 12s sebagai aturan peringatan serta aturan 22s dan R4s aturan penolakan. Namun, QC ulang dan perawatan telah dilakukan pada Analyzer Hematology Sysmex XN-550.
KUALITAS PEMERIKSAAN TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTH MENGGUNAKAN PEWARNA ALTERNATIF KUNYIT (Curcuma longa) Nisa, Anita Khoirun; MONIKA, MONIKA PUTRI SOLIKAH; ASTUTI, TRI DYAH
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.33335

Abstract

Cacing parasit golongan nematoda (cacing usus) menginfeksi manusia yang menelan telurnya melalui rute fekal oral biasa disebut cacing Soil Transmitted Helminth (STH). Pada tahun 2023, World Health Organization (WHO) menyebutkan sekitar 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi orang di dunia terinfeksi oleh telur cacing STH. Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah melakukan survey di beberapa provinsi di Indonesia menunjukkan hasil prevalensi kecacingan pada anak-anak berkisar 60% hingga 90%. Pewarna rutin yang sering digunakan untuk pemeriksaan telur cacing adalah eosin 2% dan lugol iodin 5%. Kunyit (Curcuma longa) merupakan salah satu pewarna alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai zat warna ramah lingkungan pada pemeriksaan telur cacing STH karena memiliki kandungan zat pigmen warna antosianin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas sediaan telur cacing STH menggunakan pewarna lugol iodin 5% dan pewarna larutan kunyit dengan eosin 2% sebagai kontrol. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan setiap sediaan diberi 3 perlakuan yang berbeda, yaitu menggunakan pewarna eosin 2%, lugol iodin 5% dan larutan kunyit. Data yang diperoleh diolah menggunakan SPSS Uji Kruskal-Wallis dan Mann Whitney. Hasil yang didapatkan terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunakan pewarna eosin 2%, lugol iodin 5% dan larutan kunyit. Tetapi antara pewarnaan menggunakan lugol iodin 5% dan larutan kunyit tidak terdapat perbedaan. Disimpulkan bahwa pewarna larutan kunyit cukup baik dalam mewarnai sediaan telur cacing STH, sehingga dapat digunakan sebagai pewarna alternatif untuk pemeriksaan telur cacing STH meskipun kontras tidak sebaik eosin 2%.
Potensi Dan Uji Stabilitas Ekstrak Lawsonia Inermis Sebagai Cat Penutup Pada Gram Staining Dengan Variasi Suhu: Potency and Stability Test of Lawsonia inermis Extract as Counterstain on Gram Staining with Temperature Variation Nida Azki Asfiya; Dhiah Novalina; Tri Dyah Astuti
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 6 No. 2 (2024): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v6i2.6736

Abstract

Gram staining is one of the methods used for bacterial identification. Safranin is one of the dye substances employed in Gram staining. The toxicity and health hazards associated with the use of safranin have been extensively reported, especially the risk of contamination from synthetic dye waste. The use of synthetic dyes is highly hazardous as it can lead to cancer, kidney, and liver damage. A potential alternative for Gram staining is the use of henna leaves (Lawsonia inermis), which contain the dye substance lawsone. However, natural dyes are susceptible to temperature changes.This research aims to determine the ability of henna leaves to stain bacteria as a counterstain in Gram staining and to assess the temperature stability of the henna leaf extract under various temperature variations. This study is a qualitative descriptive research with an experimental design conducted in the Microbiology Laboratory of the Faculty of Health Sciences at 'Aisyiyah University Yogyakarta. The results of Gram staining for Gram-negative bacteria (Escherichia coli) at temperatures of 40°C and 80°C show no contrast with the background, while Gram-positive staining for Staphylococcus aureus appears contrasting against the background. It can be concluded that the Gram staining of Escherichia coli bacteria with Lawsonia inermis extract at temperatures of 40°C and 80°C yields staining results that lack contrast between bacterial cells and the background. In contrast, Staphylococcus aureus bacteria exhibit contrasting staining results between bacterial cells and the background. The stability test of Lawsonia inermis extract indicates greater stability at 40°C compared to 80°C
IDENTIFIKASI BAKTERI COLIFORM DAN ESCHERICHIA COLI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG KECAMATAN MANTRIJERON Tri Wardani, khusny; Widyantara, Aji Bagus; Astuti, Tri Dyah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.34273

Abstract

Setiap air yang memenuhi standar kualitas untuk konsumsi manusia, baik yang sudah dikelola ataupun yang belum diolah dianggap sebagai air minum. Semua zat yang dibutuhkan dalam kesehatan seharusnya tidak terkandung kontaminan fisik, kimia, radioaktif, atau mikrobiologis. Industri air isi ulang dan air dalam kemasan banyak ditemui dikarenakan adanya dorongan mengenai kebutuhan air layak konsumsi pada masyarakat semakin meningkat. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa faktor pengolahan dan sanitasi mempengaruhi tingkat kontaminasi Coliform dan Escherichia coli pada depot air minum isi ulang. Penelitian berorientasi dalam mendeteksi keberadaan bakteri Coliform dan Escherichia coli di Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Mantrijeron. Pada studi ini menggunakan desain potong lintang dengan data deskriptif dan teknik purposive sampling, sehingga didapatkan 7sampel. Pemeriksaan Coliform dan Escherichia coli metode membrane filter dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Kota Yogyakarta. 1 dari 7 sampel dinyatakan tercemar bakteri Coliform dan tidak ditemukannya bakteri Escherichia coli pada tujuh sampel air minum. Sampel yang mengandung bakteri Coliform tersebut sebesar 29 CFU/100 ml. Pada Depot Air Minum Isi Ulang Kecamatan Mantrijeron, didapatkan satu dari tujuh sampel air minum yang diuji menggunakan metode membrane filter dinyatakan tercemar bakteri Coliform, sedangkan seluruh sampel negatif mengandung bakteri Escherichia coli.
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN LEUKOSIT PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT X Safitri, Riski Nova; Hadi, Wahid Syamsul; Astuti, Tri Dyah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.34626

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, terutama menyerang paru-paru tapi bisa mempengaruhi organ lain. TB masih menjadi persoalan kesehatan global secara serius. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kadar hemoglobin dan jumlah leukosit pada pasien tuberkulosis paru sebelum maupun setelah terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan pendekatan data sekunder, yang melibatkan analisis deskriptif terhadap data retrospektif dengan pengukuran kadar hemoglobin dan jumlah leukosit pada pasien TB paru sebelum maupun sesudah menjalani terapi OAT. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan signifikan pada kadar hemoglobin dan jumlah leukosit pasien setelah menjalani terapi OAT. Kesimpulan penelitian ini adalah terapi OAT efektif dalam mengubah kadar hemoglobin dan jumlah leukosit dengan pasien TB paru, yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan respons terhadap pengobatan. Harapannya pada penelitian ini melakukan  pemantauan rutin terhadap kadar hemoglobin dan jumlah leukosit selama terapi OAT untuk mendeteksi dan menangani efek samping lebih awal. Penelitian tambahan perlu dilakukan untuk melihat bagaimana berbagai jenis OAT mempengaruhi parameter hematologis lainnya sehingga pengobatan TB bisa lebih efektif.