Agus Sumitra
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi, Cimahi, Indonesia.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MEDIA KOLASE DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK KELOMPOK B Eli Rosmawati; Agus Sumitra; Ririn Hunafa Lestari
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 Nomor 5, September 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i5.12190

Abstract

This research is backed by the fact in the field that early childhood independence group B Kober Muawanatussibyan is still low because children in doing daily habituation, some children look not independent due to the selection of learning methods applied monotonously so that they have not been able to provide freedom and opportunity in developing children's independence with simple according to the needs of children. The task-giving method is one of the learning methods chosen in this study. Therefore, this study aims to describe the scenario and implementation of the method of assigning tasks to early childhood independence. This study used qualitative descriptive methods with the study subjects of group B Kober Muawanatussibyan children numbering 12 people. Data collection using interview instruments, observation sheets, and documentation. Data is analyzed through data reduction, data display, and verification or withdrawal of conclusions. This study shows the results that children's independence develops very well after the method of assigning tasks during the study is carried out based on the learning planning compiled. The method of assigning tasks is a fun activity for children so that children are able to be confident, responsible, and do tasks until they are completed as a form of child independence.Penelitian ini dilator belakangi oleh fakta di lapangan bahwa kemandirian anak usia dini kelompok B Kober Muawanatussibyan masih rendah dikarenakan anak dalam mengerjakan pembiasaan sehari-hari, sebagian anak terlihat belum mandiri disebabkan pemilihan metode pembelajaran yang diterapkan monoton sehingga belum mampu memberikan kebebasan dan kesempatan dalam mengembangkan kemandirian anak dengan yang sederhana sesuai dengan kebutuhan anak. Metode pemberian tugas merupakan salah satu metode pembelajaran yang dipilih dalam penelitian ini. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan skenario dan implementasidari metode pemberian tugas terhadap kemandirian anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian anak kelompok B Kober Muawanatussibyanyang berjumlah 12 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen wawancara, lembar observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui reduksi data, display data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa kemandirian anak berkembang sangat baik setelah dilakukan metode pemberian tugas selama penelitian dilakukan berdasarkan perencanaan pembelajaran yang disusun. Metode pemberian tugas merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak sehingga anak mampu percaya diri, bertanggung jawab, dan mengerjakan tugas sampai selesai sebagai bentuk kemandirian anak. 
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SENI TARI TRADISIONAL DALAM MENGEMBANGKAN KE-MAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK PADA PEMBELAJARAN DARING Iis Istiqomah; Agus Sumitra; Ririn Hunafa Lestari; Dewi Salfitri Elshap
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 Nomor 1, Januari 2023
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v6i1.14602

Abstract

This research is motivated by the fact in the field that the gross motor skills of early childhood group B PAUD Setia Mandiri are still low due to the selection of learning methods that are less interesting and less varied during online learning. The traditional dance method is the chosen learning method to develop children's gross motor skills in online learning. Therefore, this study aims to describe scenarios and the implementation of traditional dance methods on the gross motor skills of early childhood in online learning. This study uses a qualitative descriptive research method with the research subjects of group B children at Setia Mandiri PAUD, totaling 10 people. Collecting data using interview instruments, observation sheets, and documentation. Data were analyzed through data reduction, data display, and verification or concluding. This study shows the results that children's gross motor skills develop very well after the dance method is carried out for eight meetings according to the learning scenario when online learning is carried out. With traditional dance art performed online, learning activities become fun for children so that children can express their bodies according to the dances that are applied to the learning process.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta di lapangan bahwa kemampuan motorik kasar anak usia dini kelompok B Pos PAUD Setia Mandiri masih rendah dikarenakan pemilihan metode pembelajaran yang kurang menarik dan kurang bervariasi selama pembelajaran dilakukan dalam jaringan (daring). Melalui metode seni tari tradisional sebagai metode pembelajaran yang dipilih untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar anak pada pembelajaran daring. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan skenario dan implementasidari metode seni tari tradisional terhadap kemampuan motorik kasar anak usia dini dalam pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian anak kelompok B Pos PAUD Setia Mandiri  yang berjumlah 10 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen wawancara, lembar observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui reduksi data, display data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa kemampuan motorik kasar anak berkembang sangat baik setelah dilakukan metode seni tari selama delapan kali pertemuan sesuai dengan skenario pembelajaran disaat pembelajaran daring dilaksanakan. Dengan seni tari  tradisonal yang dilakukan secara daring, kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan bagi anak nak sehingga anak mampu mengekspresikan tubuhnya sesuai dengan tarian yang diterapkan pada proses pembelajaran.