Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tindak Tutur Ekspresif Berdasarkan Latar Belakang Ekonomi Peserta Didik dalam Interaksi Pembelajaran Bahasa Indonesia : (Tinjauan Pragmatik) Widya Sari; Aliem Bahri; Andi Syamsul Alam
Jurnal Konsepsi Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Konsepsi (Agustus)
Publisher : P3I Luwu Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresif siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan latar belakang ekonomi siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan tinjauan pragmatik. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa bentuk-betuk tindak tutur ekspresif yang umum di gunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada percakapan antara siswa dengan guru di dalam kelas VIII A SMPN 2 Galesong, peneliti menemukan frekuensi kemunculan tindak tutur berterima kasih sebanyak 8 kali dengan persentase 25,80, tindak tutur mengucapkan selamat sebanyak 5 kali dengan persentase 16,12%, tindak tutur meminta maaf sebanyak 6 kali dengan persentase 19,35%, tindak tutur meyalahkan sebanyak 4 kali dengan persentase 12,90%, tindak tutur memuji sebanyak 4 kali dengan persentase 12,90, dan tindak tutur belasungkawa sebanyak 4 kali dengan persentase 12,90. Hal tersebut menunjukkan bahwa tuturan yang paling banyak digunakan yaitu bentuk tindak tutur berterima kasih. Sedangkan peneliti menemukan tindak tutur ekspresif berdasarkan latar belakang ekonomi siswa kelas VIII A SMPN 2 Galesong yakni, 9 siswa yang berlatar belakang ekonomi kelas atas, 18 siswa yang berlatar belakang ekonomi kelas menengah, dan 4 siswa yang berlatar belakang ekonomi bawah. Frekuensi kemunculan tindak tutur ekspresif pada siswa yang berlatar belakang ekonomi atas sebanyak tiga tuturan yang jumlah 9 siswa dengan persentase 29,03%. Sedangkan frekuensi kemunculan tindak tutur ekspresif pada siswa yang berlatar belakang ekonomi menengah sebanyak 3 tuturan yang berjumlah 18 siswa dengan persentase 58,06%. Sedangkan frekuensi kemunculan tindak tutur ekspresif pada siswa yang berlatar belakang ekonomi bawah sebanyak 2 tuturan yang berjumlah 4 siswa dengan persentase 12,90%.
Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Topik Lingkungan melalui Metode Conference Writing pada Siswa Kelas IV SDN Minasa Upa Kota Makassar Indah Nurhaliza Septiyani Muhtar; Aliem Bahri; Sri Rahayu
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini adalah pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis karangan masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, peningkatan hasil belajar keterampilan menulis karangan dengan topik lingkungan melalui penerapan metode conference writing pada siswa kelas IV SDN Minasa Upa Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch) yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Fokus penelitian ini adalah 1) Keterampilan menulis karangan narasi dan 2) Penggunaan metode conference writing di kelas IV SDN Minasa Upa Kota Makassar. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 32 orang siswa, dengan rincian 15 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Pada siklus pertama diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas IV SDN Minasa Upa Kota Makassar yaitu 59,2 (2) Pada siklus kedua diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas IV SDN Minasa Upa Kota Makassar lebih tinggi yang mencapai 90. Ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN Minasa Upa Kota Makassar juga mengalami peningkatan. Pada siklus I, dari 10 (31%) siswa mencapai ketuntasan belajar, sedangkan pada siklus II sebanyak 30 (94%) siswa mencapai ketuntasan belajar dan ketuntasan belajar klasikal tercapai. Hal ini berarti ketuntasan belajar pada siklus II tercapai secara klasikal karena jumlah siswa yang tuntas lebih dari 80%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan keterampilan menulis karangan narasi kelas IV SDN Minasa Upa Kota Makassar melalui penerapan metode conference writing mengalami peningkatan.
Development of Interactive Reading Multimedia Based on Educational Games for Grade I Students of Inpres Malakaya Elementary School, Gowa District Aliem Bahri; Febrianti; Encik Savira Isnah; M. Kharis
Nusantara Science and Technology Proceedings The 14th Annual International Symposium of Foreign Language Learning
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2024.3816

Abstract

The development of interactive reading multimedia based on educational games for grade I students of SD Inpres Malakaya is motivated by students' issues, such as difficulty distinguishing similar letters and challenges in reading fluency and word formation. Teachers still rely on thematic books for teaching reading, which may lack student interest. This issue is exacerbated by the COVID-19 pandemic, preventing teachers from conducting direct guidance. This research is a Research and Development (R&D) study using the modified 4D model, encompassing three stages: define, design, and develop. The instruments include questionnaires for media and subject matter experts to assess product validity, and for students and teachers to evaluate product feasibility. Validation results by media experts yielded an overall score of 66, with a percentage of 88%, categorized as "highly Valid". Validation by subject matter experts resulted in an overall score of 65, with a percentage of 86.6%, also categorized as "highly Valid". Evaluation by grade I students of SD Inpres Malakaya yielded an overall score of 70, with a percentage of 93.3%, categorized as "Very Feasible". Meanwhile, the evaluation by the class teacher produced an overall score of 69, with a percentage of 89.3%, categorized as "Very Feasible". This demonstrates that interactive learning multimedia can be used as a teaching medium in the school and can be developed for use in various schools.