Unggul Prayoga
UIN KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Makna Kata Ulama Dalam Qs. Fatir Ayat 28 (Implementasi Semiotika Roland Barthes) Unggul Prayoga; Laily Liddini
MAGHZA Vol 7 No 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora (FUAH), Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/maghza.v7i1.6282

Abstract

Artikel ini sebagai respon terhadap banyaknya masyarakat Muslim Indonesia yang terlalu fanatik terhadap ulama dan penolakan perbedaan pendapat hingga menyebabkan perpecahan. Artikel ini juga merupakan sebuah tawaran untuk memahami makna ulama dalam QS. Fathir ayat 28. Yakni, sebagai cara untuk memahami makna ulama yang dipahami oleh sebagian pihak masyarakat sebagai acuan dalam segala permasalahan yang ada. Pada artikel ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu sebuah metode yang digunakan untuk menggali suatu makna yang terkandung didalamnya. Dalam penelitian, penulis menggunakan teori semiotika Roland Barthes (w. 1980) untuk menganalisis dan mengupas makna ulama dalam QS. Fathir ayat 28. Tujuan tulisan ini mengungkapkan tentang makna kata Ulama sebagaimana yang tertuang dalam QS. Fathir ayat 28 yang dapat dipahami bahwa ulama tidak hanya dalam permasalahan agama akan tetapi dalam bidang ilmu lain juga bisa dinamakan ulama. Dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang dalam tahapannya terdiri dari dua (tahapan linguistik yang berarti makna denotatif dan juga tahapan mitologi atau mitos yang berarti makna konotatif), diperoleh hasinya bahwa kata ulama memberikan makna orang-orang yang memiliki pengetahuan. Kemudian sistem mitologi atau mitos memunculkan makna konotasinya yaitu ulama adalah sebuah gelar bagi para ilmuwan yang ahli dalam pengetahuan umum juga ilmu tentang agama yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis Nabi. Pesan yang terkandung dalam QS. Fathir ayat 28 adalah bahwa diantara para hamba-Nya yang paling takut adalah para ilmuwan yang memahami ajaran Islam dengan mendalam dan juga memikirkan pula tentang fenomena-fenomena alam yang Allah ciptakan agar semakin mendekat kepada-Nya.
MAKNA KATA FASIK DALAM QS. AL-HUJURAT [49]:6 (Analisis Semiotika Roland Barthes) Unggul Prayoga; Munawir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jimrf.v12i1.8013

Abstract

This article examines the meaning of the word fasiq in Surah al-Ḥujurāt: 6. In conducting the research, the author used Roland Barthes’s theory of semiotics which has two stages (linguistic stages and mythological stages). The result was that fasiq means someone who leaves the right path because he violates religious rules. Then the second stage of looking for the meaning of myths gives rise to the meaning of the fasiq as a liar or a person who spreads hoax news. Then the second stage of looking for the meaning of myths gives rise to the meaning of the fasiq as a liar or a person who spreads hoax news