Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Transportasi Laut Untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Di Karimunjawa Vega F. Andromeda; Wahyu Anggrahini; Rufiajid Navy Abritia; I Made Wahyu Sandika Putra
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 24, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v24i1.1947

Abstract

Pengembangan potensi wisata yang ada di Kepulauan Karimunjawa terkendala oleh keterbatasan infrastruktur dan cuaca ekstrem yang terjadi. Pada saat cuaca ekstrem, kapal-kapal kecil tidak bisa berlayar untuk menuju Karimunjawa. Hanya kapal berukuran besar seperti kapal milik PELNI yang masih bisa berlayar pada saat cuaca ekstrem, tetapi tidak bisa sandar di dermaga hanya bisa lego jangkar. Adanya cuaca ekstrem menyebabkan pasokan sembako ke Karimunjawa juga terhambat karena tidak ada kapal yang berani berlayar ke Karimunjawa. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka Pemerintah membangun Pelabuhan Legon Bajak agar kapal-kapal berukuran besar bisa sandar di Karimunjawa. Namun, sejak pengembangan pelabuhan selesai, Pelabuhan Legon Bajak ini belum dimanfaatkan optimal oleh penyedia jasa maupun masyarakat. Belum ada kegiatan nyata kunjungan kapal dan bongkar/muat barang maupun naik turun penumpang. Untuk itu perlu dilakukan kajian mendalam untuk mengetahui kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (oppurtunities) dan ancaman (threat) atau analisis SWOT sebagai rumusan kebijakan strategis transportasi laut untuk mendukung pengembangan pariwisata di Karimun Jawa.  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penggabungan dua metode atau mixed method. Hasil analisis dengan pendekatan SWOT, dihasilkan bahwa posisi transportasi laut di Karimunjawa berada di kuadran I yaitu menggunakan strategi agresif (pengembangan). Peneliti merekomendasikan 3 alternatif kebijakan strategi yang dihasilkan dalam analisis SWOT transportasi laut yang diprioritaskan untuk dilaksanakan guna mendukung pengembangan pariwisata di Karimunjawa yaitu dari Strategi SO (Strengths – Opportunities).
Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Pada Program Diklat Pelaut Berbasis Kebutuhan Industri Pambudi Widiatmaka; Rufiajid Navy Abritia; Indah Nurhidayati
Nama Jurnal Akmi Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Sitektransmar Mei 2023
Publisher : LPPM AKMI SUAKA BAHARI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51578/j.sitektransmar.v5i1.64

Abstract

Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang has one of the trainings for seafarers, ATT II training. The current education model is still considered not to provide optimal competence, so competency improvement is needed. This research was conducted by analyzing and discussing the current learning model with various parties. This study emphasizes a combination of learning after student officers have received the material face-to-face and in the laboratory. It is necessary to carry out learning using blended learning so that it is expected to improve practical competence. This research was conducted using research and development methods. The stages of the model made are factual models, theoretical models, hypothetical models, model trials, and final models. The research results on the factual model show that several aspects can still be improvised, namely in planning, organization, implementation, and monitoring (evaluation). Based on the development of existing theories, a blended learning model is compiled that can provide an innovative and valuable learning experience for students. Blended learning combined with experiential learning in the field, known as fieldwork programs, will encourage competencies and skills, especially psychomotor aspects. The trial test results show a significant difference with a sig value of 0.000, the initial group value was 79.71, and the final group was 85.10. The final model tested and validated by experts shows that blended learning can improve students' competence.