p-Index From 2020 - 2025
1.203
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Al-Dirayah
Andy Hariyono
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

TAFSIR AYAT HIJAB: Analisis Metode Tafsir Rawaiul Bayan Muhammad Ali Ash Shabuni Andy Hariyono
Al-Dirayah Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study discussed the method of tafsir Rawaiul Bayan by Muhammad Ali Ash Shabuni is related to hijab, especially in Surah Annur ayah 30-31. Ash Shabudi prioritised his overview that wearing of veil (cadar) is obligated. On the other hand, the referral literature used is dissagred that woman’s face is ashame. This literature study uses Rawaiul Bayan as fundamental literature.
KUFUR DALAM AL-QURAN (Studi Tematik Ayat-Ayat Takfir Dalam Al-Quran) Andy Hariyono
Al-Dirayah Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Term kufur beserta derivasinya ditemukan 525 kali yang tersebar di 73 surat dari 114 surat di dalam Al-Qur’an. Mengingat term kufur menghasilkan beragam makna, maka ayat-ayat kufur yang luas akan diseleksi, diinventarisasi dan dibahas hanya yang berkaitan dengan syariat dibolehkannya takfîr. Jenis penelitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan) yang menggunakan metode maudhû'i untuk meneliti ayat-ayat Al-Qur’an. Hasil dari penelitian ini adalah vonis takfîr dapat diberikan terhadap keyakinan, perkataan atau tindakan yang dinilai menyimpang terhadap sesuatu yang bersifat akidah (ushûl). Perkara-perkara ushûl yang menyebabkan kekufuran di dalam Al-Qur’an di antaranya: pengingkaran kepada Allah Swt.; menyekutukan Allah Swt.; pengingkaran kepada rasul-rasul Allah Swt.; pengingkaran kepada kitab Allah Swt.; pengingkaran terhadap hari kiamat; pengingkaran terhadap hari kebangkitan; pengingkaran terhadap azab Allah Swt.; pengingkaran terhadap ibadah haji; dan menghalalkan sesuatu yang diharamkan. Takfîr terhadap sesama muslim dapat merusak citra Islam yang baik. konsep takfîr ini harus dipahami secara benar dan komprehensif oleh setiap muslim.
MAKNA KATA UFF DALAM AL-QUR’AN Riana Ulfa; Andy Hariyono
Al-Dirayah Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study is motivated by the distance of the values ​​of the Koran in modern life which is increasingly sophisticated which has shifted moral values ​​and has an impact on various moral deviations in everyday life. One of them is the behavior of children towards their parents. Like disobedient and dutiful to his parents. The main problems in this study are: 1. What is the meaning of the word uff in the Quran? This type of research is library research, by collecting data or materials related to the discussion and problems, which are taken from library sources in the form of books, encyclopedias, dictionaries, journals, documents and so on. Then analyzed using the tahlili method, namely the author wants to know how the Qur'an can play a role in life, especially in ethics to parents by analyzing the interpretation of surah al-Isra' verse 23, al-Anbiya' verse 67 and al-Ahqaf verse 17, and in that verse there is the word uff which means ah and the explanation will be taken from several commentaries. The results of this study indicate that: 1. the meaning of the word uff in the Qur'an is a word or action that contains the meaning of irritation, boredom, or other bad attitudes that show disrespect and the results can hurt the hearts of both parents.
Tafsir Tawassul dalam tinjauan Historis Andy Hariyono
Al-Dirayah Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kajian Al-Quran, terdapat satu pembahasan yang menjadi perselisihan Panjang di abad modern ini. Yaitu Tawasul. Tawassul merupakan praktek ibadah yang sudah biasa dilakukan oleh orang-orang terdahulu. Untuk menggali sumber historis praktek Tawassul dalam islam perlu kiranya peneliti menampilkan rekaman literatur yang mengulas praktek tersebut baik dari wahyu al-Quran maupun hadits-hadits Nabi Saw. Penelitian ini merupakan peneltian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, informasi dan berbagai macam materi lainnya yang terdapat dalam kepustakaan, dengan mengutakan jenis dari penelitian ini dihrapkan bahawa fokus dan langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini akan menjadi jelas. Tawassul secara historis sudah ada sejak Nabi Adam a.s hingga umat Nabi Muhammad Saw. Praktek yang dilakukan oleh masyarakat muslim adalah bertawassul dengan asma Allah, amal saleh, orang saleh maupun bekas peninggalan dari orang saleh tersebut. Dan kesemuanya itu tercatat dalam literatur-literatur otentik di lingkungan internal masyarakat muslim.
KARAKTERISTIK PENAFSIRAN SAINS AHMAD BAIQHUNI Lili Kurnia Aprilia; Andy Hariyono
Al-Dirayah Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini akan membahas tentang karakteristik tafsir al-Qur’an dan ilmu pengetahuan Ahmad Baiquni. Beradasarkan nama dari kitab tafsir Ahmad baiquni ini kita akan dapat mengetahui bahwa kitab tafsir maupun buku-buku yang ditulis oleh baiquni ini merupakan kitab tafsir yang ditulis dengan corak ataupun pendekatan yang berbau sains, hal ini dapat diketahui dengan melihat salah satu contoh penafsiran beliau mengenai isra dan mi’raj dimana beliau menafsirakan peristiwa tersebut dengan pendekatan ilmiah melalui teori relativitas (ruang waktu-materi), maupun berdasarkan syariat Al-Qur'an, serta menggunakan pendekatan analogi dalam ranah mikroskopis (teori atom), yaitu: teori atom Bohr. Penelitian ini menggunakan metode kajian Pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah dua karya Ahmad Baiqun, Al-Quran Iptek dan Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan Alam, menjadi saksi adanya tafsir ilmiah di nusantara.
ANALISIS METODE TAFSIR WAHBAH ZUHAILI DALAM KITAB AL-MUNIR Andy Hariyono
Al-Dirayah Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper discusses the Wahbah Zuhaili tafsir method used in writing the Al-Munir tafsir. When the Messenger of Allah (peace be upon him) was still in the midst of the ummah, all the problems including the tafsir of the Quran were returned to him. At least the interpretation model that developed at that time was the Prophet (PBUH) to answer the questions of the Companions— Radhiyallahu'anhum—or his companions. reading and listening to the Koran then they understand the laws that are certainly confirmed by the Prophet. This kind of interpretation model at that time has not yet been written. because there is a ban from the Messenger of Allah, it is feared that there is a mix between the Quran and so on. But in certain cables the Prophet allowed some friends to write it down. This study attempts to understand the concept of the scholar's tafsir of Wahbah Zuahaili in his interpretation of 'Tafsir Al-Munīr fi'l Aqida wa's Shari'ah wa'l Manhaj by using a literature study approach, this study besides revealing the interpretation method, also describing the findings and contributions of the one of the references in the science of tafsir.
TEORI AL-ṢARFAH DAN RELEVANSINYA TERHADAP KEOTENTIKAN AL-QUR’AN Ayu Annisa; Pathurrahman; Andy Hariyono
Al-Dirayah Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teori Al-Ṣarfah dan menjelajahi relevansinya terhadapkeotentikan Al-Qur’an. Konsep Al-Ṣarfah menjelaskan bahwa ada upaya Allah Swt untuk mencegah manusia danmencabut kemampuan, motivasi, ilmu, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menandingi Al-Qur’an. KeotentikanAl-Qur’an menjadi fokus utama dalam penelitian ini, dengan penekanan pada pemahaman yang lebih mendalamtentang teori Al-Ṣarfah terhadap interpretasi dan pemahaman Al-Qur’an. Penelitian menggunakan studi pustakauntuk meninjau teori Al-Ṣarfah dan keotentikan Al-Qur’an dari berbagai sumber yang relevan. Hasil penelitian inimengungkapkan bahwa teori Al-Ṣarfah memiliki relevansi yang signifikan terhadap keotentikan Al-Qur’an. Dalamproses analisis, teori Al-Ṣarfah mempertimbangkan konteks kebahasaan, dan perbedaan budaya pada saatpenurunan wahyu. Pemahaman yang lebih mendalam tentang teori Al-Ṣarfah dapat memberikan wawasan yangberharga bagi pemahaman dan interpretasi Al-Qur’an. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam bidangstudi Al-Qur’an dan ilmu-ilmu terkait. Temuan penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya pemahamankeagamaan, bahwa teori Al-Ṣarfah mempinyai sisi lain terkait keotentikan Al-Qur’an dan mengembangkan pemikirankritis dalam memahami wahyu yang terkandung dalam Al-Qur’an.
RELASI ANTARA JIN DAN MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN (Kajian Tafsir Maudhu’i) Anisah Azzahra; Andy Hariyono
Al-Dirayah Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami penafsiran mufassir tentang ayat-ayat yang menjelaskan relasi antara manusia dan jin dalam Al-Qur’an. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dengan pendekatan kualitatif tafsir melalui tematik maudhu’i. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis data mengalir (Flow Model), yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi antara manusia dan jin memiliki dua bentuk, yaitu relasi asosiatif dan disosiatif. Relasi asosiatif terdapat dalam surah al-Zariyat ayat 56, yang menggambarkan hubungan baik antara jin dan manusia dalam konteks ibadah. Sedangkan relasi disosiatif terdapat dalam surah al-An’am ayat 128, yang menggambarkan hubungan buruk, di mana jin dan manusia berkolaborasi dalam kemaksiatan. Surah al-Jin ayat 6 juga menjelaskan tentang relasi buruk, di mana manusia meminta perlindungan kepada jin, yang mengarah pada kesyirikan. Selain itu, surah al-Nas ayat 6 menunjukkan kerja sama antara jin dan manusia dalam menyesatkan umat manusia, dengan keduanya berperan sebagai setan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa relasi antara jin dan manusia dapat memberikan dampak baik maupun buruk. Dampak positifnya adalah memperkuat keimanan kepada Allah SWT, sementara dampak negatifnya dapat berupa gangguan, kesulitan, kesyirikan, dan kerugian sosial. Untuk menghindari gangguan jin, manusia disarankan untuk beristighfar, berdzikir, dan menjauhi langkah-langkah setan.