Widy Susanti Abdulkadir
Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI HYDROXYPROPYL METHYLCELLULOSE SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA SEDIAAN TABLET EKSTRAK RIMPANG JAHE MERAH (zingiber officinale Var. Rubrum.) Nur AIn Thomas; Widy Susanti Abdulkadir; Muhammad Taupik; Nur Oktaviana
Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Vol 1, No 3 (2021): September-Desember 2021
Publisher : Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/ijpe.v1i3.11667

Abstract

Lozenges are solid preparations made from aromatic and sweet taste that can dissolve slowly in the mouth, which are intended to treat infections in the mouth and throat. Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC) is a binder that can be used in lozenges.This study attempted to examine the effect of the concentration of HPMC as a binder in the tablet preparation of red ginger rhizome extract (Zingiber officinale Var Rubrum) by wet granulation method. This study was a laboratory experimental study by comparing the three concentrations of HPMC binder used in each formula i.e., FI (4%), FII (5%), FIII (6%).The resulting tablets were tested for physical properties including organoleptic tests, weight uniformity, tablet hardness, tablet friability and hedonic tests. Based on the results of the study, it was shown that with an increase in the concentration of the HPMC binder, the physical quality of the resulting tablet also increased. The higher the concentration of HPMC used, the better the uniformity of weight and the high level of tablet hardness. However, tablet friability will decrease. The results showed that the concentrations of 4%, 5%, and 6% had an effect on the tablet physical properties whichwas fragility. Further, formula II with a concentration of 5% had better tablet physical quality and was preferred by respondentsbased on hedonic tests.
Pelatihan Kader dalam Rangka Pembentukan Forum Tangguh Cegah Stunting di Desa Dutohe Barat, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango Widy Susanti Abdulkadir; Zuhriana K Yusuf; Ibrahim Suleman
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 1 (2023): Volume 2, Edisi 1, 2023
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.143 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v2i1.18623

Abstract

Hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 menunjukan telah terjadi penurunan prevalensi Stunting dari 30,8% tahun 2018 menjadi 27,67% tahun 2019. Meski menurun, angka ini masih dinilai tinggi, karena angka toleransi WHO untuk Stunting sebesar 20 %. Kondisi ini diperberat dengan adanya pandemi COVID-19, yang menyebabkan banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga pengangguran meningkat dan akibatnya daya beli masyarakat khususnya pangan menurun. Secara tidak langsung berdampak pada peningkatan kejadian Stunting.  Provinsi Gorontalo termasuk provinsi dengan jumlah penduduk muda yang signifikan. Sebanyak 395.000 orang atau 35 persen dari total penduduk di provinsi ini adalah anak-anak. Dua dari tiga anak tinggal di wilayah perdesaan. Gorontalo merupakan salah satu provinsi yang memiliki masalah Stunting di Indonesia. Pada tahun 2018 provinsi Gorontalo masih tinggi angka Stunting yaitu di Kabupaten Bone Bolango, angka prevalensi Stunting di Bone Bolango cukup tinggi, yaitu 25,1%. Angka itu masih di atas angka standar yang ditoleransi World Health Organization (WHO), yaitu di bawah 20%. Tujuan pelaksanaan KKN Profesi Kesehatan ini yakni terbentuknya kader kesehatan peduli stunting. Program KKN Profesi Kesehatan dilaksanakan selama 45 hari, bersama Dosen Pembimbing Lapangan dan 13 orang mahasiswa, diharapkan dapat menjadi solusi alternatif yang ditawarkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan dalam Percepatan Penurunan Stunting Di Kabupaten Bone Bolango. Hasil yang ditargetkan dalam program ini yakni meningkatnya produktifitas pengabdian dosen kepada masyarakat serta mendorong terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui kader Kesehatan sehingga memiliki kesiapsiagaan yang baik dalam menangani dan mencegah stunting.