Film dokumenter telah menjadi media yang kuat dalam menyampaikan pesan-pesan penting dan mempengaruhi opini publik. Namun, masih terdapat tantangan dalam menumbuhkan minat dan keterampilan produksi film dokumenter pada generasi muda. Siswa-siswi di SMA masih belum memahami pembuatan film dokumenter, sehingga pelatihan produksi film dokumenter di SMA sangatlah penting untuk mengatasi masalah ini. Dalam membuat film dokumenter ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan, di antaranya pra produksi, produksi dan pascaproduksi. Tahapan ini membantu memahami dan mengelola permasalahan yang diangkat dengan seksama, sehingga dapat menghasilkan film yang optimal. Metode yang digunakan melalui pendekatan Participatory Action Research (PAR), memberikan kesempatan kepada siswa-siswi SMA Negeri 3 Kota Semarang untuk aktif berpartisipasi dalam pengembangan minat dan keterampilan produksi film dokumenter. Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman, minat, dan ketrampilan siswa/i dalam proses pembuatan produksi film dokumenter serta memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan kreativitas dan pengetahuan. Pengabdi memberi pelatihan kepada siswa/i SMA Negeri 3 Semarang kesempatan untuk belajar dan berlatih secara praktis dalam produksi film dokumenter. Mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktik langsung dalam pengambilan gambar, pengeditan, naskah dan penyusunan storyboard film dokumenter.