Muhammad Muhaimin
Geography Education Department, FKIP Lambung Mangkurat University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Community Economic Empowerment Through The Existence of Thematic Village Bambang Subiyakto; Jumriani Jumriani; Ersis Warmansyah Abbas; Muhammad Muhaimin; Rusmaniah Rusmaniah
The Innovation of Social Studies Journal Vol 4, No 1 (2022): The Innovation of Social Studies Journal, Sept 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/iis.v4i1.6368

Abstract

Permasalahan ekonomi merupakan satu aspek yang masih harus diselesaikan hingga saat ini. Hal ini mendasari munculnya program pemerintah yang dikenal dengan sebutan kampung tematik sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Program ini diharapkan menjadi pendorong bagi sektor terkait untuk melakukan evaluasi kembali tentang peran strategisnya. Sebagai antisipasi maka program ini juga berorientasi pada manusia berdasarkan kemampuan dan potensi sumberdaya, serta daya dukung lokal, untuk mewujudkan kesejehteraan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, artikel ini membahas secara teoritis tentang Kampung tematik sebagai satu program yang bertujuan untuk mewujudkan pemberadayaan ekonomi bagi masyarakat. Untuk membahas hal tersebut, artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis studi pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi yang sesuai, kemudian dilakukan analisis secara naratif. Hasil analisis dari beberapa teori, maka dapat disimpulkan bahwasanya kampung tematik merupakan satu program yang dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Terdapat empat unsur yang harus dipenuhi dalam pemberdayaan tersebut antara lain meliputi penyediaan modal, sarana dan prasarana, kelembagaan dan pelatihan. Untuk memenuhi unsur tersebut sangat diperlukan adanya Kerjasama antara masyarakat setempat, pemerintah desa dan pemerintah kota. Dengan demikian program tersebut diharapkan mampu mengatasi permasalahan perekonomian di masyarakat.
Mapping of Potential Social Conflicts in the West Banjarmasin District in 2021 Yohanes Asmardin Halawa; Deasy Arisanty; Faisal Arif Setiawan; Muhammad Muhaimin; Karunia Puji Hastuti
The Innovation of Social Studies Journal Vol 4, No 1 (2022): The Innovation of Social Studies Journal, Sept 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/iis.v4i1.5239

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbedaan kondisi sosial sehingga dapat menimbulkan konflik sosial. Terdapat beberapa konflik sosial Di Kecamatan Banjarmasin Barat, yaitu: konflik agama, konflik suku/etnis, konflik lingkungan, dan konflik dengan kelompok pendatang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis konflik sosial serta menganalisis faktor yang menyebabkan konflik sosial Di Kecamatan Banjarmasin Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini meliputi informan kunci (Semua Lurah Di Kecamatan Banjarmasin Barat, Bhabinkamtibmas, dan Ketua RT/RW) dan informan pendukung (Kasi Trantib, Unit Intelkam Polsek, dan Babinsa Koramil Kecamatan Banjarmasin Barat). Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian: Konflik sosial yang terjadi di Kecamatan Banjarmasin Barat meliputi konflik agama, Suku/etnis, ekonomi, lingkungan, serta penduduk pendatang dan penduduk asli. Konflik agama disebabkan adanya sekretariat dan gerakan Forum Pembela Islam, penolakan pembangunan gereja dan penutupan akses jalan gereja. Konflik suku/etnis disebabkan penguasaan lahan, kegiatan pengedaran narkoba dan perilaku masyarakat yang berbeda suku. Konflik ekonomi disebabkan aktivitas pungli oleh Preman, penguasaan aktivitas di pelelangan ikan oleh masyarakat dan preman, perebutan lahan parkir kapal, dan serta mengedarkan narkoba. Konflik lingkungan di sebabkan adanya pencemaran lingkungan dari perusahan. Konflik pendatang dan penduduk asli disebabkan perilaku negatif pendatang seperti prostitusi, miras, narkoba, dan perkelahian.