Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Dermatitis Atopik pada Balita di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara Mulyati Sri Rahayu; Wizar Putri Mellaratna; Ghina Nurul Tasha
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol 5 No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v5i3.1836

Abstract

Dermatitis atopik (DA) adalah penyakit kulit inflamasi yang khas, bersifat kronis dan sering terjadi kekambuhan (eksaserbasi) terutama mengenai bayi dan anak-anak, namun dapat pula terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini biasanya disertai dengan peningkatan kadar IgE dalam serum serta adanya riwayat rhinitis alergik dan asma pada keluarga maupun penderita. Penyakit alergi seperti dermatitis atopik pada anak-anak harus dicegah sedini mungkin karena anak memerlukan tumbuh dan kembang yang optimal. Faktor pencegah tersebut diantaranya dengan memberikan ASI eksklusif dimana selain memberikan nutrisi diduga mampu melindungi bayi terhadap penyakit alergi seperti dermatitis atopik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian dermatitis atopik pada balita di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 46 sampel yang terdiri dari balita perempuan 23 orang (50%) dan balita laki-laki 23 orang (50%) dengan usia terbanyak yaitu pada rentang usia 7-24 bulan (50%). Responden yang menderita dermatitis atopik lebih banyak tidak mendapatkan ASI eksklusif yaitu 14 orang (63,6%). Berdasarkan analisis uji Chi Square, didapatkan nilai OR 0,484 (95%=0,148-1,578) dan nilai p yaitu 0,226 (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian dermatitis atopik pada balita di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara.
PATOGENESIS SINDROM STEVENS-JOHNSON (SSJ) DAN NEROLISIS EPIDERMAL TOKSIK (NET) Wizar Putri Mellaratna
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 5 No 2 (2021): Lentera, Mei 2021
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nekrolisis Epidermal Toksik (NET) dan Sindrom Stevens-Johnson merupakan reaksi mukokutaneus akut yang mengancam jiwa dengan karakteristik terjadinya pengelupasan epidermis. Perkembangan terkini dalam studi farmakogenomik menemukan bahwa terdapat predisposisi genetic untuk SSJ/NET. Khususnya, terdapat hubungan genetik yang kuat antara Human Leucocyte Antigen (HLA) dan obat-obatan tertentu menjadikan perlunya pemeriksaan tess krining terlebih dahulu terhadap faktor genetic ini untuk mencegah terjadinya SSJ-NET. Sindrom Steven Johnsons/Nekrolisis Epidermal Toksik di kelompokkan ke dalam reaksi hiper sensitivitas tipe IVc. Terdapat tiga model dalam terjadinya SSJ/NET yaitu model hapten-prohapten, konsep p-idanaltered repertoire. Granulisin merupakan protein sitolitik yang dihasilkan dan disekresikan oleh limfosit T sitotoksik (CTLs) dan sel NK. Patogenesis SSJ/NET terjadi melalui kerentanan genetik tertentu (terkait HLA) dan melalui mekanisme imunologik. Model reaksi hiper sensitivitas yang terjadi umumnya berkaitan dengan hiper sensitivitas tipe IVc, yang umumnya didominasi oleh sel T CD8 sitotoksik dan sel T CD4, sertasel NK.
Psoriasis Vulgaris Wizar Putri Mellaratna; Muhammad Naufal Arif
Jurnal Medika Nusantara Vol. 1 No. 3 (2023): Agustus : Jurnal Medika Nusantara
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v1i3.411

Abstract

Psoriasis is an inflammatory disease of the skin that is chronic, persistent, and repetitive due to complex abnormalities in epidermal growth and differentiation as well as multiple abnormalities of biochemical, immunological, and vascular properties. Generally, lesions in the form of erythematous plaques are layered with a silvery white color with firm borders. Its location can be localized, for example on the elbows, knees or scalp or affect almost 100% of the body area. The prevalence of psoriasis varies from 1 to 12% among different populations worldwide with a male to female ratio of 1:1. The cause of psoriasis until now is still unclear and what is already known are the factors that influence the onset of psoriasis based on epidemiological data, including nation, region, climate, heredity, and other factors.