Rogo Sukmo, Rogo
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Membentuk Karakter Moral Anak Melalui Sanggar Anak Peduli Dan Tanggap HIV/AIDS (SAPTHA) di Lingkungan Lokalisasi Sunan Kuning Semarang Musyaddad, Hamas; Aziz Rozzaq, Abdul; Islamudin, Alhanif; Sukmo, Rogo; Triyadi, Dimas; Hikmah, Laelatul; Nugroho, R. Djoko
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.366 KB)

Abstract

Meningkatnya  masalahan  Human  Immunodeficiency Virus  (HIV) dan  Acquired  Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Indonesia semakin kompleks dengan berbagai kasus penyebab penyebab HIV. Fenomena seperti itu biasa  terjadi di tempat-tempat lokalisasi yang berada di Indonesia termasuk di Semarang, Jawa Tengah yang bernama lokalisasi Sunan Kuning. Lokalisasi tersebut merupakan lokalisasi Wanita Pekerja Seks (WPS) terbesar di Semarang. Lokalisasi Sunan Kuning terletak di wilayah perbukitan Kelurahan Kalibanteng Kulon tepatnya di RW IV. Lokalisasi Sunan Kuning berada di sekitar pemukiman warga masayarakat sehingga interaksi antara PSK dengan warga biasa, termasuk anak-anak tidak ada batasan. Hal ini yang menjadi fokus dalam kreativitas yang ingin dikembangkan oleh fasilitator program kegiatan. Anak-anak seharusnya tinggal di lingkungan yang kondusif, sehingga mereka belajar dan bermain sesuai dengan seharusnya. Akan tetapi tidak semua anak mendapatkan hak yang seharusnya. Tempat pelaksanaan program PKMM di SDN Kalibanteng Kulon 1 yang berada di wilayah lokalisasi dikarenakan pihak Kelurahan meminta kami untuk melaksanakan program di instansi yang dapat bertanggungjawab, selain itu sebagai stategi agar anak-anak disekitar lokalisasi mengikuti program SAPTHA. Kegiatan ini memberikan solusi kreatif tentang membangun karakter anak di lingkungan lokalisasi Sunan Kuning yang peduli dan tanggap HIV/AIDS melalui program kegiatan SAPTHA (Sanggar Anak Peduli dan Tanggap HIV/AIDS) dengan metode permainan dan seni yang diadakan selama tiga bulan dengan waktu kegiatan empat kali pertemuan setiap bulannya di hari minggu. Anak-anak yang menjadi fokus perhatian adalah anak-anak di lingkungan lokalisasi Sunan Kuning yang berumur 9-12 tahun. Model pembinaan karakter anak peduli HIV ini dikemas dengan agenda kegiatan Funny Meeting, Pohon “ Harapanku Esok”, Pengenalan “What is HIV?”, HIV in Poster dan Permainan Tradisional, HIV in a comic, HIV in a Theater, Surat Harapan dan Permainan  HIV Vs Health, Nobar (Nonton Bareng) Film, Daur Ulang Seni Kriya Anak Resos peduli HIV, Belajar Bareng, Berbagi pengalaman dan games monopoli HIVA, Mini Outbound dan “Enterpreneur Child”, dan yang terakhir merupakan kegiatan puncak yaitu Mini Festival HIVA, pemilihan Duta  HIVA  anak  lokalisasi  Sunan  Kuning,  Semarang  dan  penutupan.  Dengan  adanya  model  pembinaan karakter anak peduli HIV melalui program kegiatan SAPTHA yang menekankan pembelajaran yang dikonsep permainan  dan  seni,  anak-anak  dapat  terbentuk  karakter  moralnya  dan  dapat  mengembalikan  suasana lingkungan anak-anak yang sesuai dan anak-anak di lingkungan lokalisasi dapat memahami tentang virus HIV secara dini, parameter yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program lewat rapor individu yang telah TIM PKMM SAPTHA susun. Ketercapaian program PKMM SAPTHA adalah telah memiliki 30 siswa yang mengikuti Program, memiliki modul dan cara membentuk karakter moral anak lewat konsep seni dan permainan, rapor harian siswa, dan telah dipublikasikan diberbagai media cetak dan online seperti Barometer, Jawapos, Wawasan, Tribun Jawa Tengah, Wikipedia mendapat penghargaan PKM yang diapresiasi media, website undip.ac.id, cahunnes.com, okezone.com dll. Sedangkan keberlanjutan dari program PKMM SAPTHA saat  ini  kami  telah  membuat  MoU  untuk  menjadikan  SAPTHA  sebagai  kegiatan  ekstrakurikuler di SDN Kalibanteng Kulon 01 yang akan dilaksanakan tiap 2 minggu sekali yang akan dibantu oleh LSM/UKK STOPHIVA Undip, yaitu salah satu unit kegiatan kampus di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas diponegoro yang memiliki fokus dalam penanganan HIV/AIDS di Kota Semarang.
ICE (Intensive Community Empowerment) sebagai Solusi Upaya Mencegah Kenaikan Angka Kematian Ibu (AKI) Sebagai Program Percontohan di Wilayah Kelurahan Bangetayu Wetan Kecematan Genuk Kota Semarang Sukmo, Rogo; Alhanif Islamudin, Rozzaq; Ari Pamungkas, Imam Subha
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.513 KB)

Abstract

Kesehatan ibu  merupakan target dalam Millenium Development Goals (MDGs). Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu di indonesia tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurunkan angka kematian ibu dengan cara yang kreatif perlu dilakukan agar kematian pada ibu menurun. ICE (intensive commmunity empowerment) dengan langkah-langkah; Mapping Strategy, Penyuluhan Intensif, dan Pemberdayaan Dukun Bersalin yang merupakan program inovatif untuk menurunkan kematian ibu di Kelurahan Bangetayu Wetan Kecamatan Genuk Kota Semarang. Kecamatan Genuk merupakan kecamatan  yang 19 kasus dari 25.746 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 73,80 per 100.000 KH. Sasaran program ini adalah pasangan usia subur dan dukun beranak. Tahapan pelaksanaan program ini dimulai dengan mapping strategy, penyuluhan intensif dan pemberdayaan dukun bersalin.
ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DI KAWASAN PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK KELURAHAN KAYU PUTIH, JAKARTA TIMUR (Studi Kasus di RW 016 Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Kotamadya Jakarta Timur) Sukmo, Rogo; Suroto, Suroto; Wahyuni, Ida
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 4, No 3 (2016): MEI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.367 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v4i3.13405

Abstract

Fire danger is the danger of an uncontrolled fire, threatening the safety of life and property. According to the US NFPA (National Fire Protection Association) during   2005 to 2009, 7040 cases of fires per year by fires household furniture with a loss of material until 442 million dollars. Fire in RW 016 overwrites RT 08, RT 04 and RT 05. The fire caused the fire coming from the stove exploded, resulting in the burning of 200 houses and 800 people were evacuated. The purpose of this study is to analyze the implementation of the fire emergency system in densely populated areas of Jakarta base on Perda DKI Jakarta No. 8 of 2008 in Kayu Putih, Pulogadung East Jakarta. This research is descriptive - qualitative with indeep interview approach and purposive sampling technique. Subjects of this study consist of 12 people, 9 as main informants and 3 as triangulationinformant. The results of this research are available Balakar, hydrants, emergency response training, exit facility,and there are no available emergency response procedures, fire extinguisher, smart alarm, portable pumps, fire engine, water tank and direction signs. There is available Balakar but do not yet have the organizational structure and division of duties. Emergency response procedures is not appropriate because of there is no emergency response procedures.Emergency response training has be implemted although one time only since Balakar formed. There are no Active protection like fire extinguisher (APAR), smart alarm, hydrants, portable pumps,  motor fire, water tank. Lifesaving line like road signs out appropriate yet. Lifesaving form of exit is appropriate but not worth function. Assembly point during a fire are in compliance, but there are no signs that indicate a assembly point.