Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Permasalahan dan Urgensi Bimbingan dan Konseling pada Pembelajaran Jarak Jauh di Banjarmasin Helma Nuraini; Aina Rosyida
PAKAR Pendidikan Vol 20 No 2 (2022): Published in July 2022
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/pakar.v20i2.249

Abstract

Dalam menghadapi disrupsi ganda akibat pandemi dan perkembangan IT, sekolah dituntut untuk mengoptimalkan Pembelajaran jarak jauh (PJJ). PJJ menyisakan persoalan yang kompleks dalam proses pembelajaran dan permasalahan psikologis peserta didik dan guru. Bimbingan dan Konseling (BK) berperan strategis menangani masalah ini, namun juga terkendala dalam memberikan layanan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan layanan BK, 2) menjelaskan kendala dan 3) solusi yang ditemukan guru BK selama kegiatan PJJ. Penelitian ini berjenis field research dengan pendekatan kualitatif, dengan subjek 16 orang guru BK di SMP dan Mts, SMA dan MAN, dan SMK dari sekolah negeri dan swasta di Kota Banjarmasin. Penelitian menghasilkan kesimpulan umum, meliputi 1) Layanan BK difokuskan pada layanan belajar dan pribadi. Layanan BK dan komunikasi dilakukan secara online, pembuatan konten layanan bermedia menggantikan layanan face to face, namun di beberapa sekolah layanan home visit justru meningkat. 2) Guru BK mengalami kendala dalam keterbatasan waktu layanan dan komunikasi dengan peserta didik, keterbatasan penguasaan IT, kuota data internet, serta beban kerja yang semakin bertambah selama PJJ. 3) Permasalahan yang belum terselesaikan diatasi dengan melakukan pendekatan secara personal dengan peserta didik, berkomunikasi dan berdiskusi dengan organisasi guru BK dan belajar menggunakan IT dan media sosial secara online. Sebagai rekomendasi, sekolah, organisasi guru BK dan pemerintah perlu untuk merumuskan dan mengimplementasikan format strategis layanan BK selama pandemi meliputi satuan layanan terstandar, pembuatan aplikasi terintegrasi yang lebih memudahkan guru BK melakukan layanan yang terintegrasi dengan kegiatan PJJ serta pelatihan penguasaan IT dan keterampilan pemberian layanan BK secara online.
KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS GENDER EQUALITY AND SOCIAL INCLUSION (GESI) DI KOTA BANJARMASIN Helma Nuraini
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 8, No 2 (2022): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jbkr.v8i2.9220

Abstract

Individu selalu berada pada relasi sosial yang hampir selalu ditentukan oleh prinsip inklusi dan eksklusi. Persoalan ketidaksetaraan gender selalu akan muncul dalam berbagai konteks kehidupan. Bimbingan dan Konseling (BK) sebagai komponen pendidikan, berperan strategis untuk mengintervensi kedua hal tersebut melalui pendekatan layanan pada peserta didik yang berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan konseli sebagai subjek yang akan dibantu, dimandirikan dan diberdayakan. Gender Equality and Social Inclusion (GESI) merupakan perspektif yang mengedepankan kesetaraan gender dan pelibatan semua kelompok sosial dalam rangka layanan BK yang komprehensif. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional survei yang dianalisis secara kuantitatif dalam rangka mendeskripsikan kompetensi pendukung bagiĀ  guru BK berbasis GESI. Subjek penelitian yaitu 48 guru BK di Banjarmasin. Data menunjukkan bahwa GESI sebagai konsep tentang kesetaraan gender dan inklusi sosial belum tersosialisasi dengan baik. Rentang skala kompetensi GESI guru BK di Banjarmasin terkategori sedang dan tinggi. Dalam hal ini wawasan dan pemahaman GESI masih mengedepankan aspek normatif-etik, namun dalam pengaplikasian layanan subjek penelitian sudah menunjukkan sikap pengakuan terhadap aspek gender dan inklusi sosial. Pengubahan perspektif emik perlu dilakukan sebagai langkah awal untuk secara lebih jauh menelaah persoalan terkait nilai-nilai keadilan gender dan inklusivitas sosial. Data kompetensi GESI dengan kategori tinggi merupakan langkah awal yang baik untuk rencana tindak lanjut. _________________________________________________________________Individuals are always in social relations which are almost always determined by the principles of inclusion and exclusion. The issue of gender inequality will always arise in various contexts of life. Guidance and Counseling (GC) as an educational component, plays a strategic role in intervening in these two matters through a service approach to students oriented towards the needs of the counselee as a subject to be assisted, independent and empowered. Gender Equality and Social Inclusion (GESI) is a perspective that promotes gender equality and the involvement of all social groups in the framework of comprehensive counseling services. This research is a cross-sectional survey study that is analyzed quantitatively in order to describe supporting competencies for GESI-based counseling teachers. The research subjects were 48 counseling teachers in Banjarmasin. Data shows that GESI as a concept of gender equality and social inclusion has not been socialized properly. The range of the GESI competency scale for counseling teachers in Banjarmasin is in the medium and high categories. In this case the insights and understanding of GESI still prioritize normative-ethical aspects, but in the application of services the research subjects have shown an attitude of recognition of aspects of gender and social inclusion. Changing the emic perspective needs to be done as a first step to further examine issues related to the values of gender justice and social inclusivity. GESI competency data with a high category is a good first step for follow-up plans.
Effectiveness of Training for Peer Counselors to Improve Gender Awareness Mufida Istati; Helma Nuraini
Bisma The Journal of Counseling Vol. 6 No. 3 (2022): Bisma The Journal of Counseling
Publisher : Department of Guidance and Counseling, FIP, Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/bisma.v6i3.53419

Abstract

The study aimed to discover the effectiveness of training for trainers of peer counselors to improve gender awareness at two Islamic Universities in Banjarmasin City. The study employed a qualitative approach with the true experimental design in the form of a Pre-test Post-test Control Group Design. The study object was gender awareness. Data were collected using the gender awareness scale. The study was conducted in Banjarmasin on students of the Counseling Department of UIN Antasari Banjarmasin and Islamic University of Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary. The data were analyzed using a T-test. The study discovered that training for trainers of peer counselors is effective to improve gender awareness observed from the significant test difference between the experiment and control groups.