Dalam menghadapi disrupsi ganda akibat pandemi dan perkembangan IT, sekolah dituntut untuk mengoptimalkan Pembelajaran jarak jauh (PJJ). PJJ menyisakan persoalan yang kompleks dalam proses pembelajaran dan permasalahan psikologis peserta didik dan guru. Bimbingan dan Konseling (BK) berperan strategis menangani masalah ini, namun juga terkendala dalam memberikan layanan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan layanan BK, 2) menjelaskan kendala dan 3) solusi yang ditemukan guru BK selama kegiatan PJJ. Penelitian ini berjenis field research dengan pendekatan kualitatif, dengan subjek 16 orang guru BK di SMP dan Mts, SMA dan MAN, dan SMK dari sekolah negeri dan swasta di Kota Banjarmasin. Penelitian menghasilkan kesimpulan umum, meliputi 1) Layanan BK difokuskan pada layanan belajar dan pribadi. Layanan BK dan komunikasi dilakukan secara online, pembuatan konten layanan bermedia menggantikan layanan face to face, namun di beberapa sekolah layanan home visit justru meningkat. 2) Guru BK mengalami kendala dalam keterbatasan waktu layanan dan komunikasi dengan peserta didik, keterbatasan penguasaan IT, kuota data internet, serta beban kerja yang semakin bertambah selama PJJ. 3) Permasalahan yang belum terselesaikan diatasi dengan melakukan pendekatan secara personal dengan peserta didik, berkomunikasi dan berdiskusi dengan organisasi guru BK dan belajar menggunakan IT dan media sosial secara online. Sebagai rekomendasi, sekolah, organisasi guru BK dan pemerintah perlu untuk merumuskan dan mengimplementasikan format strategis layanan BK selama pandemi meliputi satuan layanan terstandar, pembuatan aplikasi terintegrasi yang lebih memudahkan guru BK melakukan layanan yang terintegrasi dengan kegiatan PJJ serta pelatihan penguasaan IT dan keterampilan pemberian layanan BK secara online.