Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DESAIN MEJA BERKEBUN UNTUK ANAK PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI YAYASAN SAYAP IBU CABANG BANTEN Irene Syona Darmady; Theresia Budi Jayanti; Agnatasya Listianti Mustaram
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i2.20278

Abstract

Humans as individuals always tend to be able to meet their needs in an effort to improve the quality of their lives. However, not every individual has this ability. In “different” conditions, basic needs fulfillment to achieve a better life becomes a big challenge for people with disabilities, especially children with cerebral palsy (CP). CP children have limitations to do basic activities (eating, walking, lying down) independently. Thus children with special needs require services from the closest people or special facilities assistance. Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Banten is an inclusive care and education facility for children with special needs. In order to develop learning and therapy programs for children with special needs, YSI built an additional non-class facility called Sensory Garden. Children can do such sensory and motoric activities; for example, planting, and recognizing the texture of natural materials in the Sensory Garden. Since Sensory Garden launched, there are no additional facilities that can support children with CP and wheelchairs doing gardening activities. YSI has limitations related to design and procurement. The gardening table became a proposal from the author to support gardening in the Sensory Garden. With the existence of a gardening table, it is expected that children with special needs such as CP can perform sensory and fine motor activities such as planting, and holding objects with the help of a table; in a way to support good posture and make it easier for companions. Qualitative methods and design methods are used to propose designs and produce gardening table prototypes ABSTRAK: Manusia sebagai seorang individu senantiasa berusaha untuk mampu memenuhi kebutuhan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Namun tidak setiap individu memiliki kemampuan tersebut. Pada kondisi yang “berbeda”, memenuhi kebutuhan guna mencapai hidup yang lebih baik menjadi suatu tantangan yang besar bagi penyandang disabilitas, khususnya anak dengan kondisi cerebral palsy (CP). Keterbatasan yang dimiliki anak CP mengakibatkan anak kesulitan melakukan aktivitas dasar (makan, berjalan, berbaring) secara mandiri sehingga digolongkan sebagai anak dengan kebutuhan khusus dan membutuhkan pelayanan dari orang terdekat maupun bantuan fasilitas khusus. Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Banten merupakan fasilitas perawatan dan pendidikan yang inklusif. Dalam rangka mengembangkan program belajar dan terapi bagi anak berkebutuhan khusus YSI membangun sebuah fasilitas tambahan non kelas berupa Kebun Sensori. Aktivitas yang dilakukan anak di Kebun Sensori umumnya berupa stimulasi sensorik dan motorik, misal menanam, mengenal tekstur material alam, dsb. Sejauh Kebun Sensori dibangun belum terdapat fasilitas tambahan yang dapat menunjang; anak-anak masih melakukan aktivitas di kursi roda. Dibutuhkan sebuah alat bantu yang dapat digunakan untuk berkebun oleh anak berkursi roda, dimana YSI mengalami keterbatasan terkait desain dan pengadaan. Meja berkebun menjadi sebuah usulan dari penulis untuk menunjang aktivitas dan menjadi perangkat penunjang di Kebun Sensori. Dengan keberadaan meja berkebun diharapkan anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti CP dapat melakukan kegiatan sensorik dan motorik halus seperti menanam, memegang obyek dengan bantuan meja; guna mendukung postur yang baik dan memudahkan pendamping. Metode kualitatif dan metode tahapan perancangan digunakan untuk mengusulkan desain dan menghasilkan prototipe meja berkebun.
AKTIVITAS KOMERSIAL SEBAGAI BENTUK ADAPTASI DAN INISIASI RUANG KEWIRAUSAHAAN DI LINGKUNGAN PERUMAHAN. STUDI KASUS: KELAPA GADING TIMUR Irene Syona Darmady; Theresia Budi Jayanti; Agnatasya Listianti Mustaram
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 1 (2024): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v8i1.5313

Abstract

Pertumbuhan angka penduduk yang meningkat pesat beriringan dengan pembangunan suatu wilayah. Hal ini dapat dilihat secara nyata dari pertumbuhan kota metropolitan seperti DKI Jakarta. Pembangunan suatu kota diinisiasikan oleh pemerintah maupun pengembang. Pembangunan ini difokuskan untuk memfasilitasi penduduk dan menjamin kesejahteraan penduduk. Namun, upaya pemerintah dan pengembang sendiri masih meliki kekurangan sehingga penduduk secara aktif harus mampu beradaptasi dengan dinamika pertumbuhan kota metropolitan itu sendiri. Upaya yang dilakukan penduduk secara sadar adalah dengan memanfaatkan ruang kota sebagai komoditas. Salah satu ruang yang paling sering dianggap sebagai komoditi hingga dialih fungsikan oleh penduduk adalah lahan dengan fungsi hunian. Konversi fungsi dan bercampur dengan aktivitas komersial dalam lahan yang sama kerap kali terjadi. Tanah dianggap menjadi bentuk aktualisasi diri dari ruang atau tempat yang dimanfaatkan untuk kegiatan yang memiliki nilai komersialisasi lebih tinggi. Kelapa Gading Timur merupakan objek studi nyata yang banyak mengalihfungsikan lahan hunian menjadi komersial dengan bentuk aktivitas usaha sektor makanan. Kumpulan aktivitas komersial makanan pada lahan hunian tersebut membentuk sebuah pola khusus pada ruang kota. Kini terlihat status dan perananannya menjadi sebuah aktivitas pendukung bagi perumahan di kawasan Kelapa Gading Timur. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis aktivitas komersial sebagai hasil dari perubahan fungsi lahan hunian di kawasan Kelapa Gading Timur. Metode obsevasi lapangan, kategorisasi tipe digunakan untuk memahami kondisi dan karakteristik pola perubahan.