Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Antara Komorbiditas Dengan Derajat Keparahan Infeksi Covid-19 Di Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar I Nyoman Arep Kusuma Negara; Anak Agung Gede Budhitresna; Ni Luh Putu Eka Kartika Sari
AMJ (Aesculapius Medical Journal) Vol. 2 No. 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.069 KB)

Abstract

COVID-19 menjadi patogen penyebab utama outbreak penyakit pernapasan yang terjadi di seluruh dunia. 30.949.804 kasus COVID-19 sudah tekonfirmasi sejak 21 September 2020 dan yang meninggal sebanyak 959.116 jiwa di seluruh dunia. Masih terdapat perbedaan pendapat mengenai beberapa penyakit yang mendasari perburukan kondisi pasien COVID-19. Studi ini bertujuan guna mengidentifikasi relasihubungan antara komorbiditas dengan derajat keparahan infeksi COVID-19 di RSUD Sanjiwani. Metode studi yang dimanfaatkan yakni analisa observasional melalui pendekatan cross sectional, dengan menganalisis data sekunder berupa rekam medis. Sampel berjumlah 164 individu yang sudah memenuhi ketentuan inklusi dan eksklusi, diperoleh memanfaatkan Consecutive sampling. Data dianalisis denganSPSS. Uji Chi-square dan pengujian regresi logistik ganda dimanfaatkan guna mengidentifikasi relasikomorbiditas dengan derajat keparahan infeksi COVID-19. Berdasarkan hasil regresi logistik ganda diperoleh faktor komorbid derajat keparahan infeksi COVID-19 adalah hipertensi, diabetes mellitus tipe 2, PPOK, TB Paru, gagal jantung kronis. Faktor komorbid yang paling dominan adalah TB paru (Exp(B)=12,566 CI 95% ; 3,560 - 44,353).
Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Status Gizi Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis Reguler di RSUD Sanjiwani Gianyar Dewa Gde Agung Wikananda Besang; Anak Agung Gede Budhitresna; Putu Arya Suryandhita
AMJ (Aesculapius Medical Journal) Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi yang sering dialami pasien gagal ginjal kronis yang sedang melakukan hemodialisis yakni penurunan status gizi seiring dengan lamanya pasien tersebut menjalani terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama menjalani hemodialisis dengan status gizi pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis reguler di RSUD Sanjiwani Gianyar. Metode penelitian yang dipakai merupakan analitik secara cross-sectional. Data diambil di RSUD Sanjiwani Gianyar dari pencatatan data rekam medis. Subjek penelitian yakni pasien yang tengah melaksanakan hemodialisis reguler di unit hemodialisis RSUD Sanjiwani, Gianyar berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang sudah ditetapkan secara purposive sampling. Data yang telah diperoleh lallu diannalisis dengan Uji Chi-Square. Didapatkan hasil kebanyakan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis reguler di RSUD Sanjiwani Gianyar melakukan terapi hemodialisis selama ≤3 tahun sejumlah 52,2%. Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis reguler di RSUD Sanjiwani Gianyar memiliki status gizi normal sejumlah 40%, status gizi underweight sejumlah 26,7%, status gizi pre-obesity sejumlah 20%, status gizi obesity I sejumlah 11,1%, dan status gizi obesity II sejumlah 2,2%. Hasil uji Chi-Square menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara lama menjalani hemodialisis dengan status gizi pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis reguler di RSUD Sanjiwani Gianyar (p = 0,011).
Hubungan Kadar Hb-A1c (Glikosilasi Hemoglobin) dengan Komplikasi Makrovaskular pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2 di RSUD Sanjiwani Gianyar I Gede Ari Purnama Putra; Anak Agung Gede Budhitresna; Suka Astini
AMJ (Aesculapius Medical Journal) Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Several studies have stated that HbA1c levels are known to be associated with the incidence of macrovascular complications in patients with type 2 diabetes. Patients often have higher HbA1c levels than non-diabetic patients, so it is used as a way to test blood sugar control for patients with type 2 diabetes. 2 to prevent complications. This study was done to assess the relationship between HbA1c levels and macrovascular complications so that HbA1c levels can be used to predict the prognosis and the main controller in preventing macrovascular complications. Analytic method was used and the design was cross-sectional. The research was done at the Sanjiwani Hospital Gianyar with a total sample of 53 people. The results of the chi-square test showed that t a significant relationship was found between Glycosylated Hemoglobin (HbA1c) levels and the incidence of macrovascular complications with p value = 0.021 with HbA1c levels as a risk factor with POR value = 1.705. The conclusion was that there was a significant relationship between HbA1c levels and the occurrence of macrovascular complications in patients with type 2 diabetes.