p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Tomalebbi
Imam Suyitno
Fakultas ilmu Sosial dan Hukum

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

INTEGRASI PENDIDIKAN SEKS PADA PEMBELAJARAN PPKn DALAM MEMBINA MORALITAS SISWA DI SMPN 4 SAPE KABUPATEN BIMA Adi Saputra; Irsyad Dhahri; Imam Suyitno
Jurnal Tomalebbi Volume 9, Nomor 4 (Desember 2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrack: This study aims to determine (1) To find out the strategies developed by a teacher in integrating sex education in Civics lessons. (2) To find out how the factors supporting and inhibiting sex education in Civics learning. The approach used in this research is a qualitative approach and the type of descriptive research. Sources of data obtained from schools and from informants consisting of teachers and students of SMP Negeri 4 Sape, Bima Regency. The data collection procedures used were observation, interviews, and documentation. And the data analysis techniques used consisted of data reduction, data presentation, conclusion drawing, and verification. The data obtained from the results of this study were processed using triangulation. The results of this study conclude (1) The teacher's strategy in integrating sex education in Civics learning is quite maximal, because seen from the essence and content of the material it has interrelation and interdependence relationships. And seen from the formation of cooperation between teachers, providing easy-to-understand material, as well as evaluating the performance of the work so that the results of teaching and learning activities of students are further improved in accordance with the moral values that are planted with a sexual approach and gender equality in Civics lessons compared to previously. (2) The factors that influence the integration of sex education in Civics lessons are divided into two, namely, inhibiting factors and supporting factors. As for the inhibiting factors, namely the difficulty of a teacher in adjusting the material, lack of enthusiasm and participation of students, an unclear curriculum on sex education, and the rapid development of technology that makes students easy to access sexual information so as to provide a negative perspective on sexual education so that paradoxical impression with what is conveyed by the teacher. The efforts to overcome these obstacles are: Teachers must be able to develop a Lesson Plan (RPP), learning objectivesand the benefits of learning in sex education. Because if the components are implemented properly and directed then what is the orientation of sex education will be implemented. While the supporting factors are: The existence of good support and cooperation between policy makers such as the government, school principals, professional educators in their fields, as well as making a sex education curriculum adapted to the values of Pancasila so that students are not trapped in negative things, as well as the facilities and adequate infrastructure to support students' teaching and learning activities.Keywords: Learning Orientation, Sex Education Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui strategi yang dikembangkan seorang guru dalam mengintegrasikan pendidikan seks pada pelajaran PPKn. (2) Untuk mengetahui bagaimana  faktor pendukung dan penghambat pendidikan seks pada pembelajaran PPKn. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang diperoleh dari sekolah dan dari informan yang terdiri dari guru serta peserta didik SMP Negeri 4 Sape, Kabupaten Bima. Adapun prosedur pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta teknik analisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan (1) Strategi guru dalam mengintegrasikan pendidikan seks pada pembelajaran PPKn sudah cukup maksimal, karena dilihat dari esensi dan muatan materinya memiliki hubungan interelasi dan interdependesi. Dan dilihat dari pembentukan kerjasama antara guru, pemberian materi yang mudah dipahami, serta melakukan evaluasi kinerja terhadap hasil kerja sehingga hasil kegiatan belajar-mengajar peserta didik lebih meningkat sesuai dengan nilai-nilai moral yang ditanam dengan pendekatan seksual dan kesetaraan jender dalam pelajaran PPKn dibandingkan dengan sebelumnya. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi terintegrasinya pendidikan seks pada pelajaran PPKn dibagi menjadi dua yaitu, faktor penghambat dan faktor pendukung. Adapun yang menjadi faktor penghambat yaitu kesulitan seorang guru dalam menyesuaikan materi, antusias dan partisipasi peserta didik yang kurang, kurikulum yang belum jelas tentang pendidikan seks, serta berkembang pesatnya teknologi yang membuat peserta didik mudah mengakses informasi seksual sehingga memberikan cara pandang negatif terhadap pendidikan seksual sehingga berkesan paradoks dengan apa yang disampaikan oleh guru. Adapun upaya dalam mengatasi kendala tersebut yaitu: Guru harus mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tujuan pembelajaran serta manfaat pembelajaran dalam pendidikan seks. Karena jika komponen itu dilaksanakan dengan baik dan terarah maka apa yang menjadi orientasi pendidikan seks akan terlaksana. Sedangkan yang menjadi faktor pendukungnya yaitu: Adanya dukungan dan kerjasama yang baik antara pemangku kebijakan seperti pemerintah, kepala sekolah, pendidik profesional dibidangnya, serta pembuatan kurikulum pendidikan seks disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sehingga peserta didik tidak terjebak pada hal negatif, serta adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar mengajar peserta didik. Kata Kunci: Orientasi Pembelajaran, Pendidikan Seks 
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA BIMA SEBAGAI DAERAH TRANSIT WISATA ALTERNATIF Imam Suyitno; Herman Herman; Nur Hawima
Jurnal Tomalebbi Volume 10, Nomor 1 (Maret 2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This study aims to determine (1) the regulation of the city of Bima in the development of tourism in the city of Bima. (2) The role of the city government of Bima in providing tourism facilities and infrastructure for the City of Bima. This research is a qualitative descriptive study. The types and sources of data used in this study are primary data sources and secondary data sources. Data collection techniques were obtained through observation, interviews and documentation. The focus of this research is related to the important role of the Bima City government through planning, regulation and budgeting in an effort to increase the tourism potential of the city of Bima. Thus, it is clear that the aspects that will be examined in this research are roles, regulations, and implementation.The results of the study show that (1) the regulations issued by the Bima City Government in the development of tourism in the City of Bima, namely the Regional Regulation in the City of Bima Number 9 of 2011 concerning Business Service Retribution which was later changed to the Regional Regulation of the City of Bima Number 2 of 2020 concerning Business Service Retribution for the interest of retribution for tourist attractions in the City of Bima, and Regional Regulation Number 6 of 2015 concerning Tourism for the development of tourist sites in the City of Bima. As well as utilizing other Regional Apparatus Organizations in the Bima City area to assist the development of tourism in Bima City such as Agriculture, Fisheries, Settlement and others. (2) The role of the Bima City Government in providing facilities and infrastructure in Bima City is by providing several facilities and infrastructure in two leading tourist destinations in Bima City, namely Lawata Beach and Kolo Beach such as water baths, banana boats, rolling donuts, tourist boats, and swimming pools. , canoes, prayer rooms, toilets and selling stalls to improve the economy of the community around the tourist beach. As well as regulating the tariff for the use of infrastructure facilities for tourists in the Bima City Regional Regulation Number 2 of 2020 concerning the Change of Faith in the Bima City Regional Regulation Number 9 of 2011 concerning Business Service Retribution in supporting the provision and maintenance of facilities and infrastructure.           Keywords: Government Role, Regulation and Implementation, Tourism Development Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) regulasi pemerintah Kota bima dalam pengembangan pariwisata di Kota Bima. (2) Peran pemerintah Kota bima dalam menyediakan sarana dan prasarana wisata Kota bima. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Fokus penelitian ini adalah berkitan dengan peran penting pemerintah Kota Bima melalui perencanaan, regulasi dan anggaran dalam upaya meningkatkan potensi pariwiata Kota Bima. Dngan demikian, jelas bahwa aspek yang Akan diteliti dalam penelitian ini adalah peranan, regulasi, dan penyelenggaraan.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Regulasi yang dikeluarkan Pemerintah Kota Bima dalam pengembangan pariwisata di Kota Bima yakni Peraturan Daerah di Kota Bima Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha yang kemudian diubah menjadi Peraturan Daerah Kota Bima Nomor 2 Tahun 2020 tentang Retribusi Jasa Usaha untuk kepentingan retribsui tempat wisata di Kota Bima, dan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Kepariwisataan untuk pengembangan lokasi tempat wisata di Kota Bima. Serta memanfaatkan Organisasi Perangkat Daerah lainnya di wilayah Kota Bima dalam membantu pengembangan pariwisata di Kota Bima seperti Pertanian, Perikanan, Pemukiman dan lain-lain. (2) Peran Pemerintah Kota Bima dalam menyediakan sarana dan prasarana di Kota Bima yaitu dengan menyediakan beberapa sarana dan prasarana di dua destianasi wisata unggulan Kota Bima yaitu Pantai Lawata dan Pantai Kolo seperti Pemandian air, banana boat, roling donat, kapal wisata, kolam renang, kano, mushollah, toilet serta lapak-lapak jualan untuk peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar pantai wisata. Serta mengatur mengenai tarif penggunaan sarana prasaran bagi wisatawan pada Peraturan Daerah Kota Bima Nomor2 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketia Atas Peraturan Daerah Kota Bima Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retrubusi Jasa Usaha dalam menunjang penyediaa dan perawatan sarana dan prasarana. Kata Kunci: Peran Pemerintah, Regulasi dan Penyelenggaraan, Pengembangan pariwisata
Peran Guru PPKn Dalam Membentuk Karakter Siswa Di SMA Negeri 2 Jeneponto Kec. Tamalatea Kab. Jeneponto Andi Nur Alvika; Imam Suyitno; Muh. Sudirman
Jurnal Tomalebbi Volume 10, Nomor 1 (Maret 2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Andi Nur Alvika, 2022. The Role of Civics Teachers in Shaping Students' Character at SMA Negeri 2 Jeneponto, Kec. Tamalatea Kab. Jeneponto. Thesis, Department of Civics and Legal Studies, Faculty of Social Sciences and Law, Makassar State University, supervised by Imam Suyitno M. Si and Dr. Moh. Sudirman, S.Ag., M.PdThis study aims to: (1) determine the role of PPKn teachers in shaping the character of students at SMA Negeri 2 Jeneponto, Kec. Tamalatea Kab. Jeneponto. (2) factors that play a role in shaping the character of students at SMA Negeri 2 Jeneponto, Kec. Tamalatea Kab. Jeneponto. The type of research used in this study is a type of qualitative research with a descriptive approach aimed at understanding phenomena regarding the independent character of students. This research method is a type of qualitative research with data sources obtained from schools and informants consisting of PPKn teachers and students of SMA Negeri 2 Jeneponto. Data collection procedures used were observation, interviews and documentation. As well as data analysis techniques used include data reduction, data presentation, conclusion drawing and verification.The results of this study indicate that: (1) The role of PPKn teachers in forming independent characters is not optimal, this is known from the results of research with several informants such as students who are bored during the learning process, giving assignments and monotonous material. In this case the teacher needs to develop more learning strategies used in order to achieve the formation of good independent character in students. (2). Factors that play a role in the formation of student character include: learning media factors, facilities and infrastructure factors, curriculum, infrastructure, teaching staff and school principals. Lack of self-awareness of students about the importance of independent character, this is influenced by several factors such as teachers who are less active in the learning process, the absence of sanctions given by PPKn teachers when students are noisy in class, monotonous learning process that causes students to be sleepy and less assertive teachers in reprimanding students who leave the class. From this, it results in many students who do not respect each other, lack of a sense of responsibility, students who lack discipline, students do not study independently when the teacher cannot fill the subject schedule and so on. Keywords: Teacher role and karacter Andi Nur Alvika, 2022. Peran Guru PPKn Dalam Membentuk Karakter Siswa Di SMA Negeri 2 Jeneponto Kec. Tamalatea Kab. Jeneponto. Skripsi, Jurusan PPKn dan Ilmu Hukum, Fkultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Makassar, dibimbing oleh Imam Suyitno M. Si dan Dr. Muh. Sudirman, S.Ag., M. PdPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui peran guru PPKn dalam membentuk karakter siswa di SMA Negeri 2 Jeneponto Kec. Tamalatea Kab. Jeneponto. (2) faktor yang berperan dalam membentuk karakter siswa di SMA Negeri 2 Jeneponto Kec. Tamalatea Kab. Jeneponto. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitin kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena mengenai karakter mandiri siswa. Metode penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan sumber data yang diperoleh dari sekolah maupun informan yang terdiri dari guru PPKn dan siswa SMA Negeri 2 Jeneponto. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Serta teknik analisis data yang digunakan antara lain reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Peran guru PPKn dalam membentuk karakter mandiri belum optimal, hal ini diketahui dari hasil penelitian dengan beberapa informan seperti siswa yang bosan saat proses pembelajaran, pemberian tugas dan materi yang monoton. Dalam hal ini guru perlu mengembangkan lagi strategi pembelajaran yang digunakan agar tercapainya pembentukan karakter mandiri yang baik pada siswa. (2). Faktor yang berperan dalam pembentukan karakter siswa antara lain: faktor media pembelajaran, faktor sarana dan prasarana, kurikulum, infrastruktur, tenaga pengajar dan kepala sekolah. Kurangnya kesadaran diri siswa tentang pentingnya karakter mandiri, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti guru yang kurang aktif dalam proses pembelajaran, tidak adanya sanksi yang diberikan oleh guru PPKn ketika siswa ribut didalam kelas, proses pembejalaran yang monoton sehingga mengakibatkan siswa mengantuk dan kurang tegasnya guru dalam menegur siswa yang keluar masuk kelas. Dari hal tersebut mengakibatkan banyaknya siswa yang tidak menghargai satu sama lain, kurangnya rasa tanggung jawab, siswa yang kurang disiplin, siswa tidak belajar mandiri ketika guru tidak dapat mengisi jadwal mata pelajaran dan lain sebagainya. Kata kunci: Peran guru dan karakter
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI DENGAN TEKNIK MIND MAPPING (PETA KONSEP) DALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMPN. 1 MANGARABOMBANG Rifdan Rifdan; Imam Suyitno; Retno Astuti Dwi Anjani Muhajir
Jurnal Tomalebbi Volume 10, Nomor3 (September 2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : Research Objectuves: (1) the implementation of learning with using the Mind Mapping discussion method (concept maps) to foster interest student learning grade IX.G SMP Negeri 1 Mangarabombang Takalar (2) Is it in the process of using the discussion learning method using the Mind Mapping technique (concept map) there are obstacles faced in its application. This research is a qualitative research. The types and sources of data used in this study are primary data sources and secondary data sources. Data collection techniques through observation, application of methods, interviews and documentation. The results showed that: (1) The implementation of learning by using the Mind Mapping discussion method (concept map) can foster interest in learning for class IX.G students at SMP Negeri 1 Mangarabombang Takalar and has given a good impact by fostering student interest in learning, because students are more happy with the discussion learning method with mind mapping techniques (concept maps). The application of discussion learning carried out with direction and guidance by the teacher can form student interest in learning, students train creativity in thinking with Mind Mapping.  (2) There are several supporting factors in the successful application of the discussion learning method with mind mapping techniques (concept maps), including, (a) factors from the teacher, the teaching ability of a teacher can stimulate the thinking process and help the growth of critical attitudes of students. ; (b) factors from students, with this method students are more confident in expressing their opinions, students become more familiar with their teachers because discussions open up attachments so that everyone is free with their opinions, students become high in enthusiasm in studying the material; (c) factors from the environment. The environment that affects the learning process in the classroom and the environment around the school, in the classroom such as clean classroom conditions while factors from the school environment such as the availability of guaranteed facilities and infrastructure in the implementation of the learning method process Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Pelaksanaan pembelajaran, dengan menggunakan metode diskusi Mind Mapping (peta konsep) untuk menumbuhkan minat belajar siswa kelas IX.G SMP Negeri 1 Mangngarabombang Takalar (2) faktor-faktor yang mendukung dalam penerapan metode pembelajaran diskusi dengan teknik pembelajaran Mind Mapping (peta konsep) dalam menumbuhkan minat PPKn siswa kelas IX.G SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi Mind Mapping (peta konsep) dapat menumbuhkan minat belajar siswa kelas IX.G di SMP Negeri 1 Mangarabombang Takalar dan telah memberikan suatu dampak yang baik dengan menumbuhkan minat belajar siswa, karena siswa lebih senang dengan metode pembelajaran diskusi dengan teknik mind mapping (peta konsep). Penerapan pembelajaran diskusi dilakukan dengan arahan dan bimbingan oleh guru dapat membentuk minat belajar siswa, siswa melatih kreativitas dalam berfikir dengan Mind Mapping (peta konsep). (2) Terdapat beberapa faktor pendukung dalam berhasilnya penerapan metode pembelajaran diskusi dengan teknik mind mapping (peta konsep), diantaranya, (a) faktor dari guru, kemampuan mengajar bagi seorang guru dapat merangsang terjadinya proses berfikir dan membantu tumbuhnya sikap kritis para peserta didik. ; (b) faktor dari peserta didik, dengan adanya metode itu siswa lebih percaya diri untuk mengemukakan pendapatnya, siswa menjadi lebih akrab dengan gurunya karena diskusi membuka keterikatan sehingga semua orang bebas dengan pendapatnya, siswa menjadi tinggi semangatnya dalam mempelajari materi ; (c) faktor dari lingkungan. Lingkungan yang mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas dan lingkungan sekitar sekolah, dalam kelas seperti kondisi kelas yang bersih sedangkan faktor dari lingkungan sekolah seperti tersedianya sarana dan prasarana yang terjamin dalam terlaksananya proses metode pembelajaran Kata kunci : Metode Pembelajaran Diskusi, Mind Mapping, Minat Belajar Siswa