Artikel ini membahas manajemen risiko dalam distribusi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dengan fokus pada analisis dan strategi mitigasi risiko yang dapat diterapkan oleh distributor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menilai risiko pada distributor TBS, serta memberikan saran mitigasi risiko untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan operasional. Distribusi TBS merupakan bagian kritis dalam rantai pasok industri kelapa sawit, di mana keterlambatan pengiriman, fluktuasi harga, dan penurunan kualitas TBS dapat berdampak signifikan terhadap pendapatan petani dan kualitas produk akhir seperti Crude Palm Oil (CPO). Penelitian ini menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi risiko-risiko operasional, termasuk kegagalan pada perawatan kendaraan angkut, sistem kepegawaian, dan human error. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima risiko utama dengan nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi adalah kekurangan bahan bakar, kekurangan jumlah pegawai, kualitas pegawai rendah, ketidakdisiplinan pegawai, dan keterlambatan kehadiran pegawai. Langkah mitigasi yang diusulkan meliputi peningkatan pelatihan pegawai, perbaikan proses rekrutmen, pengadaan bahan bakar yang lebih efisien, serta penerapan sistem monitoring yang lebih baik. Dengan menerapkan strategi manajemen risiko yang efektif, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok, mengurangi kerugian, dan memastikan keberlanjutan operasional. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengidentifikasi risiko secara kualitatif dan kuantitatif, serta merancang strategi mitigasi yang tepat sesuai dengan prioritas risiko dan ketersediaan sumber daya perusahaan.