Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PANGAN FORTIFIKASI ZAT MULTI GIZI MIKRO PADA IBU HAMIL TERHADAP PERTUMBUHAN LINIER, TINGGI LUTUT DAN STATUS ANEMIA BAYI Saragih, Bernatal; Syarief, Hidayat; Riyadi, Hadi; Nasoetion, Amini
GIZI INDONESIA Vol 30, No 1 (2007): Maret 2007
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.325 KB)

Abstract

EFFECT OF MULTI MICRONUTRIENTS FORTIFIED SUPPLEMENTARY FOOD IN PREGNANT WOMEN ON LINEAR GROWTH, KNEE HEIGHT AND ANEMIA STATUS OF INFANTSLike in many developing countries, macro and micro nutritional deficiencies are the seriousproblem, especially for Indonesian pregnant women and young age children. Early nutritionalintervention strategy through supplementary fortified foods for pregnant women is one ofalternative nutritional improvement interventions for the next generation. The objective of this study is to analize the impact of multi micronutrients fortified supplementaryfood in pregnant mothers on linear growth, knee height and anemia status of infants. This studywas conducted in three sub-districts of Bogor Distritcs namely: Leuwiliang, Leuwisadeng andCiampea. This prospective cohort study follow up 120 infants. The total of infants has beenfollowed up was 120. From 120 born infants, 40 infants were selected as a fortified group in whichtheir mothers during pregnancy received fortified food (consists of vermicelli, milk and biscuit withmulti-nutrients i.e. iron, iodine, zinc, folic acid, vitamin C and vitamin A), 40 infants as unfortifiedgroups in which their mothers was received non fortified foods, and 40 infants as control groups(their mothers did not receive any experiment food). Data analyzed using SPSS 13.0. Z-scorewere calculated for the length-for-age (HAZ) of WHO 2006 growth reference.The result of study showed that multi micronutrients fortified supplementary food for pregnantmothers had significant effect on infants linear growth which was 2.18 cm taller compared tocontrol group and 1.53 cm taller compared to unfortified group. The mean of liniear growth andHAZ fortified group up to 6 months infants was better than unfortified and control. Earliercomplementary food intoduction were associated with the decrease of infants’ linear growth andHAZ. Stunting (5.0%) was found at two months of infants’ age in control group. Fortified foodsupplementation for pregnant women had significant effect on infant knee height gain. Infant kneeheight (< 14.248 cm) at 6 months was categorized as stunting. Multi micronutrients fortifiedsupplementary food in pregnant mother had an retention effect of decreased infants Hb at up to 6months.Keywords: Multi micronutrients, pregnancy, infant, breast feeding, linear growth, knee height, hemoglobin
Analisis Perilaku Positif Deviance Pemberian Makan dan Ketahanan Pangan Keluarga Miskin Saragih, Bernatal
Jurnal Magrobis Vol 14, No 1 (2014): 2014
Publisher : Agriculture Faculty, University of Kutai Kartanegara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.378 KB)

Abstract

Background. Food is an essential and strategic commodity for Indonesia because food is a basic human need that must be met by the government and society . Impact on poverty and access to food purchasing power and will of course also a hedge against the nutritional status of the family in society. Objectives . To analyze the behavior of mothers positive deviance in feeding and food security of poor families. Methods . This study was conducted with a cross-sectional design is qualitative in maternal informants as positive deviance actors where poor families and have a well-nourished child . Research carried out each 4 RT in Samarinda and 2 RT and 2 village in Kutai Timur Regency. Data analysis by desctiptive.. Results . Average nutritional status (z-score) was -0.3.. Mother provide food menu based on availability and preferences of toddlers . The main information obtained mother in determining the variety of food from posyandu, other than that of the medium of television , friends and parents/in-laws . Mom has a persistent effort to overcome the problem of appetite in infants , especially during illness chiefly with children easily swallowed foods like porridge . Although the mothers of poor families also have offender Positive Deviance household food security is good . Conclusion . Feeding with coax children than with balanced nutrition is the strategy most often performed by maternal.Key words: positive deviance, nutrition status, food security
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PANGAN INDUSTRI TAHU SKALA RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN KONSEP HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP): LITERATURE REVIEW Jamiah, Jamiah; Prabowo, Sulistyo; Saragih, Bernatal
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.784 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v7i2.23575

Abstract

Kasus kejadian luar biasa (KLB) yang disebabkan oleh keracunan pangan banyak terjadi pada produsen pangan di tingkat industri rumah tangga. Salah satu produk pangan olahan rumah tangga yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah tahu. Review ini membahas terkait kondisi proses dan praktik kerja, serta mengidentifikasi potensi sumber bahaya pada tahapan pengolahan tahu menggunakan pendekatan HACCP. Berbagai literatur jurnal yang telah didokumentasikan, selanjutnya  dianalisa dengan melakukan metode Gap Analysis, untuk membandingkan kondisi industri tahu saat ini dengan kondisi ideal atau semestinya. Studi literatur menunjukkan bahwa pada setiap proses pengolahan tahu terdapat potensi bahaya, berupa bahaya kimia, fisik, maupun mikrobiologis. Ditemukan titik kendali kritis (CCP) pengolahan tahu antara lain, bahaya kimia pada tahap penerimaan bahan baku, bahaya mikrobiologis pada proses perebusan tahu dan penggumpalan, serta kontaminasi fisik dan mikrobiologi pada tahap pengemasan dan penyimpanan sementara. Potensi bahaya kimia berasal dari pengawet non-pangan berbahaya seperti formalin dan borax maupun berasal dari residu pestisida. Bahaya biologi/mikrobiologi berasal dari bakteri pada air, kedelai, bubur kedelai, sari kedelai masak, gumpalan tahu dan tahu. Bahaya fisik berupa ranting, kulit luar kedelai, serbuk kayu, serta kerikil yang bersumber dari sisa panen, penggilingan, penjemuran, ataupun dari faktor lingkungan yang tidak memperhatikan penempatan lokasi pengolahan yang baik. 
Edible Part Nutritional Value And Calcium Content In Five Lai-Durian (D.zibethinus X D. Kutejensis) Fruit Rind From Loa Kulu East Kalimantan Kurniadinata, Odit Ferry; Wenpei, Song; Saragih, Bernatal; Rusdiansyah, Rusdiansyah
Journal of Tropical Horticulture Vol 4, No 2 (2021): October 2021
Publisher : Yayasan Pertanian Tropika Indonesia (YPTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33089/jthort.v4i2.64

Abstract

The large number of Durio species that grow in Kalimantan illustrates that this area is the most important distribution center for durian relatives. Two of the best-known edible durians in East Kalimantan are Durian (Durio zibethinus) and Lai (Durio Kutejensis). Several studies have been conducted to determine the effect of calcium on the quality of fruits. However, very little information was obtained regarding the effect of Ca on the quality of lai-durian fruit. This research was carried out by collecting data and information about Fruit performance and edible part nutritional value three D. zibenthinus x D. kutejensis plants. The five potential superior plants have some similar in rind moisture factor, ash content, water content, total fat, crude protein, and total dissolved solids. However, there is a difference in flesh thickness which indicates that LK4 has the thickest flesh thickness with an average of 9mm, while LK5 shows the thinnest average flesh thickness of 4mm. Meanwhile, when viewed from total carbohydrates, LK3 fruit has the highest total carbohydrate content compared to other fruits, which is 37.477 and energy is 180.357 kcal. This study indicates that there is a negative correlation between fruit peel size and calcium content. In large Lai-durian fruits such as LK4 fruit there is a lower amount of calcium than other fruits.
SIFAT FISIK, ORGANOLEPTIK, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN RESPONS GLUKOSA KOPI TIWAI Aulia Elviranie Putri; Firsty Finora Putri; Maulida Rachmawati; Sulistyo Prabowo; Saragih, Bernatal
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v8i1.102

Abstract

Bawang tiwai (Eleutherine americana Merr) merupakan tanaman khas Kalimantan yang memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh. Dilihat dari kandungan kimianya, umbi bawang tiwai berpotensi sebagai tanaman obat multifungsi yang sangat besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan gula merah dengan bubuk kopi tiwai terhadap sifat fisik, aktivitas antioksidan dan respons glukosa pada kopi tiwai. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam, jika berpengaruh dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ), sedangkan untuk data respons glukosa dilakukan dengan Uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan gula merah dan bubuk kopi tiwai berpengaruh nyata terhadap hedonik dan mutu hedonik warna, rasa dan aroma, kadar air, kecepatan terlarut, endapan respons glukosa pada parameter detak jantung dan gula darah setelah meminum kopi tiwai. Uji sensoris hedonik warna, aroma dan rasa yang diperoleh yaitu agak suka, suka dan suka sedangkan mutu hedonik warna, aroma rasa yaitu berwarna coklat, beraroma bawang tiwai, gula merah dan kopi dan berasa bawang tiwai gula merah dan kopi. Aktivitas antioksidan yang diperoleh yaitu 99,79-198,29 ppm (kategori kuat hingga lemah). Respons glukosa pada menit ke-0 (sebelum minum) dan menit ke -15 dan menit ke-30 setelah minum kopi tiwai adalah berbeda tidak nyata, yang menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh minuman kopi tiwai dengan perbandingan gula merah dan kopi bubuk tiwai terhadap respons glukosa manusia dengan kondisi kesehatan normal.
Rendemen ekstrak, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan kombinasi simplisia Bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) dan Kayu Manis (Cinnamomum verum) Werdiningsih, Sulistyo; Saragih, Bernatal
Journal of Tropical AgriFood Volume 6 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.6.2.2024.11774.92-96

Abstract

Bajakah dan kayu manis merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di Indonesia yang digunakan sebagai tanaman obat atau rempah dalam bentuk serbuk simplisia yang dikonsumsi sebagai minuman herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi serbuk simplisia bajakah dan kayu manis terbaik untuk rendemen ekstrak air dan etanol, total flavonoid, dan aktivitas antioksidannya. Penelitian ini merupakan percobaan faktor tunggal dalam Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah kombinasi simplisia bajakah (B) dan kayu manis (K), yaitu B100%, B80% K20%, B60% K40%, B40% K60%, B20% K80%, dan K100%. Semua data dianalisis dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ekstrak air kombinasi simplisia bajakah-kayu manis menurun dengan bertambahnya simplisia kayu manis. Rendemen ekstrak air B100% dan K100% adalah 9,60 dan 2,81%. Rendemen ekstrak etanol kombinasi simplisia bajakah-kayu manis relatif tetap dengan kisaran 5,28-6,60%. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol kombinasi simplisia Bajakah-Kayu manis meningkat dengan meningkatnya simplisia Kayu manis. IC50 aktivitas antioksidan ekstrak etanol B100% dan K100% adalah 187,46 dan 40,27 ppm. Total flavonoid ekstrak etanol kombinasi simplisia Bajakah-Kayu manis semakin meningkat dengan meningkatnya simplisia kayu manis. Total flavonoid ekstrak B100% dan K100% adalah 50,47 dan 225,98 mg.
Rendemen ekstrak, total tanin, dan aktivitas antioksidan kombinasi simplisia Bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) dan bawang Tiwai (Eleutherine americana Merr.) Rahmayani, Fika; Saragih, Bernatal
Journal of Tropical AgriFood Volume 6 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.6.2.2024.11222.85-91

Abstract

Bajakah dan bawang tiwai merupakan komoditas khas Kalimantan yang dapat dikombinasikan dan dikembangkan sebagai pangan fungsional karena memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat berperan sebagai antioksidan dalam tubuh serta dapat menyembuhkan berbagai penyakit degeneratif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi serbuk simplisia bajakah dan bawang tiwai terhadap kadar sari terlarut, total tanin, dan aktivitas antioksidan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal (kombinasi simplisia Bajakah (B) dan Bawang Tiwai (T)) dengan 6 perlakuan, yaitu B100%, B80% T20%, B60% T40%, B40% T60%, B20% T80%, dan T100%, masing-masing dengan tiga ulangan. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi serbuk simplisia bajakah dan bawang tiwai berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap rendemen ekstrak etanol, total tanin, dan aktivitas antioksidan, namun berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap rendemen ekstrak air. Rendemen ekstrak air bajakah dan bawang Tiwai, masing-masing adalah 10,62 dan 12,51%, sedangkan rendemen ekstrak etanolnya adalah 3,57 dan 5,43%. Total tanin dan antioksidan dari ekstrak etanol bawang Tiwai lebih tinggi dibanding dari ekstrak etanol Bajakah, yaitu sekitar 10 dan 3 kali. Total tanin bawang Tiwai dan Bajakah, masing-masing adalah 4,65 dan 47,53 ppm, sedangkan aktivitas antioksidan IC50 keduanya, masing-masing adalah 26,08 ppm (kuat) dan 89,59 ppm (sangat kuat).
Pengaruh Waktu Penyangraian Bawang Tiwai Terhadap, Sifat fisik, Detak Jantung dan Tekanan Darah Responden Hardianti, Siti; Sinaga, Umi Teresia; Rohmah, Miftakhur; Rachmawati, Maulida; Saragih, Bernatal
Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol. 19 No. 2 (2024): September
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jtphp.v19i2.7856

Abstract

Tiwai onion (Eleutherine americana Merr) is a medicinal plants used as an alternative treatment which is processed into herbal drinks. This study aims to determine the effect of roasting time on physical characteristics, heart rate and blood pressure in respondents. This study was arranged using a randomized block design (RBD) with 4 treatments, namely 0 minute roasting time, 5 minute, 10 minute, and 15 minute  with 3 replications. Data analysis of variance and BNT follow-up test (5% level). The results showed that the roasting time of tiwai onions on physical properties had a real influence on the insoluble components,  namely the treatment of 0 minutes and 15 minutes of roasting time. In terms of sensory properties, it has a significant effect on hedonic and hedonic quality of aroma, color, and taste with a description of the aroma of tiwai onions, blackish brown color and the taste of tiwai onions. On the blood pressure and heart rate of  respondents after drinking the roasted tiwai drink, it significa
Pengaruh Penambahan Ekstrak Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis Linn.) Terhadap Peningkatan Aktivitas Antioksidan, Total Flavonoid, dan Warna Pada Mie Kering Berbahan Mocaf Toke, Mersiana P; Prabowo, Sulistyo; Saragih, Bernatal; Banin, Maghfirotin M
AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian Vol 13 No 2 (2024): AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jagritekno.2024.13.1.174

Abstract

Dry noodles are a popular type of noodle, but product innovation needs to be carried out to promote food diversity. Hibiscus flower extract can be used not only as a natural coloring agent but also for its health benefits, such as antioxidant activity and total flavonoids. The aim of the research was to identify the effect of adding hibiscus extract to dry noodles on antioxidant activity, total flavonoids, moisture content and color. A non-factorial Completely Randomized Design with five treatments and three replications was used. The ratio of hibiscus extract was 5, 10, 15, 20 and 25% with a wheat flour and mocaf ratiom of 60:40. Mocaf was used in this product because it is affordable, widely available, and gluten free. The result of ANOVA (5% level) and Tukey’s test using Graphpad software showed that the addition of hibiscus extract to dry noodles had a significant effect on all test. The antioxidant activity in the best treatment, with 25% hibiscus extract was 47.482%, which was classified as very strong. The total flavonoids in the best treatment with 25% hibiscus extract was 147.14 mgQE/g, The mositure content ranged between 2.95-7.68% (meeting standards of SNI 01-8217-2015). The color of the dry noodles ranged from 0.34-1.44, with differences classified from not clearly visible to very small.
Analisis pola konsumsi pangan di Kota Balikpapan Faharuddin, Faharuddin; Saragih, Bernatal; Murdianto, Wiwit; Nurlaila, Nurlaila
Teknosains Vol 18 No 2 (2024): Mei-Agustus
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v18i2.46611

Abstract

Data konsumsi pangan dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk memperkirakan jumlah permintaan pangan masyarakat suatu wilayah. Pola konsumsi pangan penduduk suatu wilayah menjadi cerminan konsumsi pangan faktual. Pola konsumsi pangan idealnya menjelaskan perimbangan komposisi dan kontribusi zat gizi makro (karbohidrat, lemak, dan protein) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Pola Pangan Harapan (PPH) merupakan alat ukur sederhana untuk menilai tingkat keanekaragaman dan mutu gizi konsumsi pangan penduduk di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skor PPH, Angka Kecukupan Energi (AKE) dan Angka Kecukupan Protein (AKP) di Kota Balikpapan. Penelitian ini dilakukan dengan mengolah dan menganalisis data Susenas tahun 2022 dengan desain deskriptif kuantitatif. Data diolah dan dianalisis dengan software Microsoft excel 2010. AKE dan AKP dihitung dengan mengalikan kuantitas setiap makanan dengan nilai kandungan kalori dan protein setiap jenis makanan. Kebutuhan energi dan protein didasarkan pada AKE 2.100 kkal.kapita/hari dan AKP 57 gr/kapita/hari. Skor PPH sebesar 85,2, AKE sebesar 1.864,97 kkal/kapita/hari dan AKP sebesar 63 gr/kapita/hari.