Perubahan posisi kepala relatif terhadap tubuh dapat mempengaruhi ambang pendengaran. Hal ini berkaitan dengan proses fisiologis sistem pendengaran di membran timpani dan tekanan hidrostatik di koklea. Pada kondisi tertentu ambang pendengaran perlu dinaikan (saat akan tidur) maupun diturunkan (saat auskultasi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan ambang pendengaran dengan posisi supine, high fowler 90˚, dan knee chest pada mahasiswa FK Universitas Malikussaleh (UNIMAL) Angkatan 2020. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa observasional analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu mengambil data primer melalui pemeriksaan ambang pendengaran menggunakan aplikasi e-audiologia. Dari total 73 orang sampel Mahasiswa FK Unimal angkatan 2020, ditemukan bahwa terjadi peningkatan ambang pendengaran pada posisi posisi knee chest dan supine apabila dibandingkan dengan posisi high fowler pada frekuensi rendah. Analisis statistik menggunakan uji Spearman dengan hasil diperoleh nilai yang bermakna yaitu 0,000 (p<0,05), maka secara statistik terdapat hubungan ambang pendengaran dengan posisi supine, high fowler 90˚, dan knee chest yang bermakna pada Mahasiswa FK Unimal angkatan 2020. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan ambang pendengaran dengan posisi high fowler 90˚, supine, dan knee chest pada Mahasiswa FK Unimal Angkatan 2020