Kiki Aprilia Pertiwi
Universitas Muhammadiyah Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Determinan Status Nutrisi pada Lansia yang Tinggal di Komunitas (Studi Kasus Lansia di Kabupaten Jember) Sofia Rhosma Dewi; Kiki Aprilia Pertiwi; Intan Mahrisa
The Indonesian Journal of Health Science Vol 14, No 1 (2022): The Indonesian Journal of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7515

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Malnutrisi merupakan masalah yang sering terjadi pada lansia dan berdampak besar terhadap status kesehatan lansia. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor determinan status nutrisi lansia yang tinggal di Kabupaten Jember. Metode: Penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang dijadikan sebagai lansia binaan oleh mahasiswa FIKES Unmuh Jember sepanjang tahun 2021 sebanyak 170 orang. Responden ditentukan dengan metode total sampling. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi status nutrisi lansia sebagai variabel dependen. Variabel independen yang diteliti meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, pengaturan tempat tinggal, riwayat penyakit kronis, pendapatan, fungsi kognitif, tingkat kemandirian IADL, depresi dan BMI. Instrumen yang digunakan adalah MNA, MMSE, Lawton IADL yang dimodifikasi dan kuisioner data demografi. Untuk mengetahui faktor determinan malnutrisi lansia peneliti menggunakan uji statistic regresi logistic berganda. Hasil: Variabel independen yang berpengaruh terhadap status nutrisi lansia adalah variabel usia (p value 0,000); status pernikahan (p value 0,020); jenis kelamin (p value 0,019); pendapatan keluarga (p value 0,026); pendidikan (p value 0,000); kemandirian dalam pelaksanaan IADL (p value 0,001); indek massa tubuh (p value 0,002); dan fungsi kognitif dengan (p value 0,003). Kemandirian dalam melakukan IADL memiliki nilai eksponen 45,879. Artinya lansia yang mandiri dalam pelaksanaan IADL akan memiliki status nutrisi lebih baik 45,879 kali dibanding lansia yang tidak mandiri dalam pelaksanaan IADL. Simpulan dan Implikasi: Mempertahankan status fungsional dan fungsi otonomi pada lansia sangat penting untuk dilakukan untuk menciptakan suasana makan yang menyenangkan dan mengoptimalkan status nutrisi pada lansia.