Ni Made Elina Sukma Astuti
Universitas Respati Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Peran Anggota Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Denpasar Selatan Provinsi Bali Tahun 2022 Ni Made Elina Sukma Astuti; Atik Kridawati; Lili Indrawati
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v6i2.2417

Abstract

Latar belakang: Peran keluarga dalam pencegahan tuberkulosis sangat penting, karena tugas dari anggota keluarga adalah melakukan perawatan dan pemantauan minum obat. Empat aspek dari peran keluarga, yaitu emosional, instrumental, informatif dan penghargaan. Kepatuhan dalam berobat dapat meningkat ketika adanya peran serta dari keluarga. Besarnya kejadian ketidapatuhan dalam pengobatan menyebabkan besarnya angka kegagalan berobat pasien tuberkulosis dan juga makin banyak didapatkan pasien tuberkulosis yang resisten terhadap pengobatan standar. Tujuan: memahami korelasi diantara peranan keluarga terhadap rasa patuh meminum obat penderita tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Denpasar Selatan. Metode: Studi ini menggunakan desain analitik cross-sectional, menggunakan analisis regresi logistik binary. Sampel penelitian, yaitu pasien tuberkulosis aktif di Puskesmas Kecamatan Denpasar Selatan yang berjumlah 53 responden. Pengumpulan data melalui pengisian kuesioner secara online melalui link google form. Data dianalisa secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Dalam analisis memaparkan pada variabel kepatuhan minum obat sebanyak 54,7% responden patuh dalam menjalankan pengobatan. Variabel peran keluarga mempunyai korelasi signifikan terhadap rasa patuh meminum obat (p<0,05). Pada analisis regresi logistik binary variabel tingkat pendidikan dan peran emosional terbukti memiliki hubungan yang bermakna terhadap rasa patuh meminum obat, makin besar tingkatan pendidikan dan semakin baik peran emosional membuat kepatuhan makin besar pula didalam menjalani pengobatan. Kesimpulan: Pendidikan terakhir mempunyai korelasi yang signifikan terhadap rasa patuh meminum obat. Empat aspek peran keluarga juga memiliki hubungan yang signifikan dengan peran keluarga.  Saran: Diharapkan keluarga pasien mampu memberikan perhatian kepada pasien dalam bentuk kebutuhan, dapat meluangkan waktu berinteraksi dan berkomunikasi. Dinas Kesehatan dapat membantu membentuk program untuk monitoring kader obat dalam darah.