Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Cita Sehat Yogyakarta Tahun 2016 Sylvia Lestari Silalahi; Sutanto Priyo Hastono; Atik Kridawati
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 7, No 1 (2017): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.629 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v7i1.207

Abstract

Proses menua yang dialami oleh lansia menyebabkan perubahan pada berbagai sistem fisiologis tubuh, diantaranya terjadi pada sistem neurologis, sensori dan muskuloskeletal. Perubahan dalam sistem neurologis dapat menyebabkan lansia mengalami penurunan fungsi kerja otak atau fungsi kognitif. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan fungsi kognitif salah satunya adalah aktivitas fisik dan hipertensi. Aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko gangguan fungsi kognitif, termasuk penyakit Alzheimer sebesar 50%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia. Dengan variabel counfounding umur, jenis kelamin, tempat tinggal dan status perkawinan Metode pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan menggunakan analisis chi square pada analisis bivariat dan pada analisis multivariat menggunakan regresi logistik faktor risiko. Untuk mengukur fungsi kognitif menggunakan instrumen kuesioner MMSE (Mini Mental State Examination) dan untuk mengukur aktivitas fisik menggunakan intrumen kuesioner IPAQ (International Physical Activity Questioner). Populasi penelitian adalah seluruh lansia di Cita Sehat Yogyakarta sebanyak 110 responden. Hasil penelitian lansia yang mengalami gangguan fungsi kognitif 59,1%, dengan usia 60-90 tahun 51,4%. Lansia bertempat tinggal dengan keluarga yang mengalami gangguan fungsi kognitif 64,0%, dan lansia berstatus perkawinan duda, janda, dan tidak berpasangan yang mengalami gangguan fungsi kognitif 61,9%.  Ada hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif dengan p < 0.05 dan OR = 4.167. Dengan demikian lansia yang beraktivitas sedang berpeluang 4 kali mengalami gangguan fungsi kognitif dibandingkan dengan lansia yang beraktivitas fisik berat. Kesimpulan Aktivitas fisik berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif pada lansia. Kata Kunci             : Aktivitas Fisik, Fungsi Kognitif, Lansia
DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN TES HIV PADA IBU HAMIL DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR Atik Kridawati; JoceDesak Made Sriwitati; Cicilia Windiyaningsih
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2015): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.04 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v5i2.126

Abstract

Program PITC maupun PMTCT dapat menekan penularan dari ibu ke anak sebesar 2%. Data Puskesmas II Denpasar Barat awal tahun 2014, dari  1229 ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal, hanya 299 orang (24,32%) yang melakukan tes HIV. Penelitian ini menjelaskan dan menganalisis faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan tes HIV pada ibu hamil di BPM wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat. Penelitian ini pendekatan studi kuantitatif, desain crossectional, accidental sampling pada 150 responden,  analisisnya chi-square dan regresi logistik.Hasil penelitian adalah 73% ibu hamil tidak memanfaatkan pelayanan tes HIV. Dari 11 variabel yang dianalisis hanya Sembilan variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan tes HIV, variable yang  paling dominan berhubungan adalah dukungan suami/keluarga (p=0,005 OR=15.419) setelah dikontrol variable sikap, ketersediaan pelayanan. Simpulan sebagian besar ibu hamil tidak memanfaatkan pelayanan tes HIV, maka penyuluhan untuk memotivasi masyarakat perlu ditingkatkan khususnya dukungan suami/keluarga, sikap dan pelayanan tes HIV. Kata Kunci:  PelayananTes HIV, IbuHamil, DukunganSuami/keluarga, Sikap.
DETERMINAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR TAHUN 2015 Luh Putu Sukarni; Fitria Sari; Atik Kridawati
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.922 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i1.53

Abstract

ABSTRAK              Sadari adalah cara deteksi dini adanya tumor atau benjolan pada payudara untuk mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker payudara. Data kanker payudara di Dunia 13%, di Indonesia 16,85% dan di Bali 39,63%. Tujuan penelitian untuk membuktikan determinan yang berhubungan dengan praktik pemeriksaan payudara sendiri pada mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Nasional Denpoasar, Bali Tahun 2015. Metode penelitian studi survey dilakukan terhadap 106 responden yang dipilih secara accidental sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dengan kai kuadrat dan multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian pengetahuan tinggi kanker 58,5%,pengetahuan sadari tinggi 56,6%,sikap positif 63,2%,pendidikan ayah tinggi 71%, yang bermakna antara pengetahuan tentang kanker payudara, pengetahuan tentang Sadari, sikap, pendidikan ayah, pendidikan ibu, dukungan keluarga, dukungan teman dan nasehat tenaga kesehatan dengan praktik Sadari. Riwayat keluarga yang terkena kanker merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan praktik Sadari p 0,049, OR 8,427. Pemeriksaan Sadari belum dilaksanakan oleh semua mahasiswi sehingga  penyuluhan melalui keluarga dan sekolah perlu dilakukan. Kata kunci: kanker payudara, mahasiswi,  Sadari. 
Perilaku pencarian pengobatan dan hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya Tri Suratmi; Atik Kridawati
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.476 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v2i1.423

Abstract

Kampung Naga merupakan suatu perkampungan adat yang memegang teguh kepercayaan dan mematuhi adat istiadat dan falsafah yang diamanatkan para tertuanya dan menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut. Dalam bidang kesehatan masyarakat Kampung Naga lebih memilih menggunakan pengobatan secara alami sebagai langkah pertama dan masih mempercayai obat-obatan yang bersifat magis yaitu doa-doa yang dilakukan oleh dukun/paraji. Apabila pengobatan tersebut tidak berhasil, mereka melanjutkan pada pengobatan medis di puskesmas atau bidan desa. Dalam hal Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat Kampung Naga masih menggunakan toilet cemplung dan belum menggunakan fasilitas jamban sehat. Tujuan pengabdian ini adalah Menggali informasi budaya pada kesehatan terhadap perilaku pencarian pengobatan serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat Kampung Naga. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah kualitatif. Data yang dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan dengan dukun/paraji dan salah satu warga Kampung Naga. Dari hasil pengabdian menunjukan sebagian masyarakat mengobati penyakit dengan pengobatan tradisional dengan saran dari paraji/dukun. Dalam hal pemeriksaaan persalinan, peran dukun hanya memeriksa kehamilan sedangkan pertolongan persalinan sudah sepenuhnya dilakukan oleh bidan desa/ tenaga kesehatan. Para warga Kampung Naga belum semuanya mendapatkan BPJS, KIS, KJS dan Jampersal. Kondisi lingkungan di Kampung Naga dari segi PHBS masih kurang. Kata kunci : Perilaku, pencarian pengobatan, PHBS
Status Gizi dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Tebet Aurelia Alget Berthelin; Laila Ulfa; Atik Kridawati
Jurnal Genta Kebidanan Vol 11 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.511 KB) | DOI: 10.36049/jgk.v11i2.41

Abstract

Anemia in pregnancy is a risk factor for maternal and fetal health. There are various factors that cause this problem to become complex. During pregnancy has been programmed nutritional management of pregnant women. One of the nutrients needed is iron. Giving Fe tablets as an effort to prevent anemia during pregnancy. Problems arise due to the mother's incorrect nutritional intake and non-compliance with the consumption of Fe tablets. The purpose of this study was to analyze the relationship between compliance with Fe tablet consumption and the nutritional status of pregnant women to the incidence of anemia in pregnant women in Tebet Subdistrict Health Center, South Jakarta in 2021. The study used a cross sectional design with a total of 92 respondents, using a simple random sampling method. The results of this study showed that there was an association with nutritional status (p=0.0001;OR= 32,351) and adherence to tablet consumption plus Fe (p=0.001; OR=5,870) with the incidence of anemia. Pregnant women whose nutritional status is at risk have 32 times greater for anemia, while pregnant women who do not obediently take Fe tablets are at risk 5.87 times greater for anemia. The conclusion of this study is that nutritional status that is at risk and not improved can increase the risk of anemia in pregnant women. Advice for pregnant women to eat more diverse foods to increase iron absorption and obediently consume Fe tablets and do not consume iron absorbance inhibitor foods during pregnancy.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi Desy Setiawati; Laila Ulfa; Atik Kridawati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 04 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i04.1453

Abstract

Kehidupan remaja menentukan kehidupan mereka selanjutnya. Permasalahan yang kompleks dapat terjadi pada masa remaja, diantaranya pola hidup yang tidak sehat dan ketidakstabilan emosi. Selain itu, remaja juga memiliki resiko dalam kesehatan reproduksi, diantaranya kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, penyakit menular seksual, kekerasan seksual dan terbatasnya remaja terhadap layanan informasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 216 siswa dan siswi SMK Mutiara Bangsa dengan jumlah sampel sebanyak 97 responden. Desain penelitian adalah one-group pre-post test design. Cara pengambilan sampel dengan simple random sampling. Analisis data menggunakan perangkat lunak komputer. Uji hipotesis menggunakan uji non-parametris dengan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan nilai rata-rata sikap antara sebelum (68,73) dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan (87,10). Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap remaja tentang kesehatan reproduksi (Pv = 0,000). Diharapkan Puskesmas dan Sekolah bekerja sama untuk lebih giat dan aktif dalam memberikan KIE dilingkungan sekolah secara berkala dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Desy Setiawati; Laila Ulfa; Atik Kridawati
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v6i1.1722

Abstract

Jenis risiko kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja antara lain kehamilan, aborsi, penyakit menular seksual (PMS), kekerasan seksual, serta masalah keterbatasan akses informasi dan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SMK Mutiara Bangsa. Jumlah populasi yaitu 216 siswa sedangkan jumlah sampel yang didapat yaitu 97 responden. Jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus simple random sampling. Teknik sampling menggunakan probability sampling dengan metode pengambilan sampel proporsionate stratified random sampling. Desain penelitian adalah one-group pra-post test design. Analisis data menggunakan uji nonparametris dengan Wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian didapat ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang kesehatan reproduksi (Pvalue = 0,000). Terdapat perubahan nilai rata-rata pengetahuan antara sebelum (53,51) dan sesudah (84,28) diberikan pendidikan kesehatan. Diharapkan puskesmas dan sekolah bekerjasama untuk memberikan Pendidikan Kesehatan secara berkala dan berkelanjutan sesuai kebutuhan. Kata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan Kesehatan, Kesehatan Reproduksi
Studi Analisis Manajemen dan Sistem Proteksi Kebakaran di Rumah Sakit X Jakarta Timur Wirawan Dwi Saputra; Atik Kridawati; Puri Wulandari
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.72 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v3i1.612

Abstract

Rumah sakit meruapakan salah satu tempat yang memiliki risiko bahaya kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sistem keselamatan proteksi kebakaran terkait manajemen proteksi kebakaran, sistem proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa di RS X Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode wawancara dan observasi dengan lembar checklist. Informan penelitian berjumlah 11 informan yang terdiri dari 2 informan kunci dan 9 informan pendukung. Data di analisis dengan membandingkan pada Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Permen PU No. 20/PRT/M/2009 dan SNI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RS X sudah memiliki manajemen proteksi kebakaran namun belum berjalan dengan baik. Sistem proteksi kebakaran aktif sudah cukup sesuai dengan persyaratan. Struktur bangunan sudah memenuhi persyaratan. RS X belum memiliki akses khusus mobil pemadam, sistem pengendali asap, pintu darurat, tangga darurat dan ramp. Program pemeriksaan dan pemeliharaan sarana kebakaran belum semua rutin dilaksanakan. Kesimpulan bahwa RS X masih belum lengkap untuk sarana penyalamatan jiwa, sehingga pihak manajemen RS X perlu untuk melengkapi sarana penyelamatan jiwa  yang masih belum tersedia.Kata kunci:  Analisis sistem keselamatan, proteksi kebakaran, rumah sakit
Analisis Hubungan Karakteristik Individu, Shift Kerja, dan Masa Kerja dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat di Rumah Sakit X Jakarta Timur Rayi Trinofiandy; Atik Kridawati; Puri Wulandari
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.275 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v2i2.586

Abstract

Kelelahan kerja merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kelelahan kerja pada perawat di Rumah Sakit X Jakarta timur dengan karakteristik individu, shift kerja, dan masa kerja. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 45 orang perawat. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengukuran kelelahan kerja dengan menggunakan kuesioner khusus dari International Fatigue Research Committee of Japanese Association of Industrial Health, Analisis data menggunakan uji Chi Square untuk melihat hubungan antara kelelahan kerja dengan faktor risko yang mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 77,8% perawat mengalami kelelahan kerja, perawat dengan status gizi malnutrisi rentan terhadap kelelahan kerja (p value 0,034 OR 8,5) dan perawat yang memiliki riwayat penyakit (p value 0,012 OR 0,083). Untuk itu perawat diharapkan dapat menjaga pola makan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.Kata kunci:  kelelahan kerja, perawat, rumah sakit
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Memberikan Obat Kepada Pasien Di IGD RSUD Pasar Minggu Siti Syarifah Solihin; Atik Kridawati; Abdul Azis
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i2.2578

Abstract

Pemberian obat merupakan tanggung jawab dokter yang didelegasikan kepada perawat dimana dalam pemberiannya harus mematuhi dan menerapkan prinsip enam benar. Apabila dalam pemberian obat tidak sesuai prosedur maka dapat menimbulkan kesalahan yang mengakibatkan kematian. Kesalahan dalam pemberian obat dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, termasuk kondisi atau keadaan psikologis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan analisis secara kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 47 responden di IGD RSUD Pasar Minggu. Analisis data menggunakan Spearman Rank Correlation dan uji linier regresi. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat (40.4%) perawat yang tidak patuh, mengalami beban kerja berat sebanyak (17%), stres kerja pada tingkat berat sebanyak (51.1%) dan sebagian besar perawat memiliki komitmen yang rendah (55.3 %). Hasil analisis menunjukkan bahwa stres kerja memiliki hubungan dengan kepatuhan perawat dalam memberikan obat dan kedua variabel ini memiliki hubungan yang negatif yaitu semakin rendah stres kerja maka semakin tinggi tingkat kepatuhan perawat dalam memberikan obat, dan sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian ini maka pihak rumah sakit diharapkan dapat membuat program untuk menurunkan stres kerja perawat dan meningkatkan kualitas pelayanan khususnya keperawatan dalam menjaga keselamatan pasien dengan mengadakan program pelatihan SKP secara reguler, pelatihan dan pendidikan yang berkaitan dengan keperawatan terkini, workshop, dan sharing knowledge antar perawat. Kata Kunci: Kepatuhan,beban kerja, stres kerja, komitmen kerja