Misnati Misnati
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI DAYA TERIMA KONSUMEN TERHADAP DODOL DENGAN PENAMBAHANKULIT PISANG KEPOK Nurain Tresia Mamengko; Misrawati Goi; Misnati Misnati
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 6, No 2 (2020): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v6i2.494

Abstract

ABSTRACT Banana is an herbal fruit originating from southeast Asia, including Indonesia. This plant would spread to Madagascar in Africa, Europe, Sount America, and Central America. To determine consumer acceptance of the banana peels addition to the process of making dodol, this laboratory research was conducted. Further, the date were obtained from organoleptic tests by 25 trained panelists with 4 (four) treatments, namely dodol without banana peels, dodol with 50 grams of banana peels, dodol with 100 grams of banana peels, dodol with 125 grams of banana peels. The results of the date taken from the Friedman test showed that the most preferred taste test of dodol banana peels was treatment P31 (125 grams of banana peels) with a value of 3.05, the most preferred arowa was treatment P31 (125 grams of banana peels) with a value of 3.05 grams, the most preferred color was P31 treatment (125 grams of banana peels) with value of 3.05, and the most  preferred texture was P31 with a value of 3.05. the outcomes are dodol with sweet taste from the slightly aromatic banana peels with brown color and chewy texture. In conclusion, the most preferred dodol in terms of taste, aroma, color, and texture was P31 treatmentwith the addition of 125 grams of banana peels. ABSTRAK Pisang adalah tanaman buah berupa herbal yang asal mulanya dari kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman ini kemudian menyebar ke daerah madagaskar di Afrika, Eropa, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Mengetahui daya terima konsumen terhadap penambahan kulit pisang kepok untuk pembuatan dodol. Jenis penelitian yang dilakukanadalahjenis penelitian eksperimen laboratorium. Data diperoleh dari uji organoleptik oleh 25 orang panelis agak terlatih dengan 4 perlakuan yaitu dodol tanpa tambahan kulitpisangkepok, dodol dengan penambahan 50 gr kulit pisang kepok, dodol dengan penambahan 100 gr kulitpisangkepok dan dodol dengan penambahan 125 gr kulit pisang kepok. Hasil penelitian data diambil dari uji friedman test, diketahui uji daya terima rasa dodolkulitpisangkepok yang paling banyak disukai yaitu pada perlakuan P31 (125 gr kulitpisangkepok) dengan nilai 3.05, aroma yang paling banyak disukai yaitu  perlakuan P31 (125 gr kulitpisangkepok) dengan nilai 3.05,  warnayang paling banyak disukai yaitu perlakuan P31 (125 gr kulitpisangkepok) dengan nilai 3.05 dan untuk tekstur yang paling banyak disukai yaitu P31 dengan nilai 3.05, dengan menghasilkan dodolrasanyamanis, kulit pisang khas agak beraroma harum,berwarnacokelat dan teksturnya kenyal. Kesimpulan dodol yang paling banyak disukai dari segi rasa, aroma, warna dan tekstur adalah perlakuan P31 dengan penambahan 125gr kulit pisang kapok. 
GAMBARAN KEBIASAAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA REMAJA Melinda S. Mahful; Salman Salman; Misnati Misnati; Rahma Labatjo; Misrawati Goi
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 8, No 1 (2022): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v8i1.577

Abstract

Vegetables and fruits are foods that are very beneficial to the body, especially to support the need for vitamins. This research aims to determine the picture of vegetable and fruit consumption in adolescents. The research method uses a descriptive survey, which is to describe the variables studied. The population is 210 people, the sample is calculated at 10% of the population of 21 people. The research variable is an independent variable, namely vegetable and fruit consumption in adolescents. The results showed that the distribution of research subjects based on the age group was the largest in the age group of 10-14 years, namely 12 people (57.1%)  while the group of subjects based on sex was the most male, namely 12 people (57.1%), the picture of  vegetable  and fruit consumption showed vegetable  consimsion In adolescents with less categories, there were 14 people (66.7%), 7 people (33.3%). Fruit consumption in adolescents with less categories amounted to 13 people (61.9%), quite 8 people (38.1%). The conclusion of this study is that most adolescents have less consumption rates of vegetables and fruits when  compared to the recommended recommendations.Sayur dan buah merupakan bahan pangan yang sangat memberi manfaat bagi tubuh, terutama untuk mendukung kebutuhan akan vitamin. Penetian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsumsi sayuran dan buah pada remaja. Metode penelitian menggunakan survey deskriptif yaitu untuk menggambarkan variabel yang diteliti. Populasi sebanyak 210 orang, sampel dihitung sejumlah 10% dari populasi yaitu 21 orang. Variabel penelitian merupakan variabel mandiri yaitu konsumsi sayur dan buah pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan distribusi subjek penelitian berdasarkan kelompok umurr paling besar pada kelompok umur 10 – 14 tahun yakni sebanyak 12 orang (57,1%) sementara kelompok subjek berdasarkan jenis kelamin paling banyak laki – laki yakni 12 orang (57,1%), gambaran konsumsi sayur dan buah menunjukkan konsimsi sayur pada remaja dengan kategori kurang berjumlah 14 orang (66,7%), cukup berjumlah 7 orang (33,3%). Konsumsi buah pada remaja dengan kategori kurang  berjumlah 13 orang (61,9%), cukup  berjumlah 8 orang (38,1%). Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar remaja memiliki tingkat konsumsi sayur dan buah termasuk kategori kurang jika dibandingkan dengan rekomendasi yang dianjurkan.
GAMBARAN STATUS GIZI DAN PRESTASI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Dilla Fadlila Hasania; M. Anas Anasiru; Misnati Misnati; Novian Swasono Hadi; Indra Domili
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 8, No 1 (2022): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v8i1.576

Abstract

Adolescents are one of the nutritionally vulnerable groups because adolescents are in a growth or development cycle that requires nutrients in larger amounts than other age groups. Nutritional status is the condition of the body as a result of food consumption and use of nutrients.This study aims to describe the nutritional status and achievement of high school students in Tanggilingo Village, Kabila District, Bone Bolango District. This research method uses a descriptive survey method, namely a survey conducted to describe the variables studied. The population is 46 students and a sample of 30 students. The independent variable is the learning achievement of high school students in Tanggilingo Village, Kabila District, Bone Bolango Regency. The results of the study: 7 students (23.4%) with poor nutritional status, 18 students (60%) with good/normal nutritional status, 4 students (13.3%) with overweight nutritional status and 1 student with obesity nutritional status (3.3%). Student achievement with high report card scores is 20 people (66.4%), moderate report card scores are 9 people (30.3%), and low report card scores are 1 person (3.3%).Most high school students in Tanggilingo Village, Kabila District, Bonebolango Regency have normal nutritional status and high academic achievement.Remaja  termasuk salah satu kelompok rentan gizi karena remaja berada pada siklus pertumbuhan atau perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain, status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan pengunaan zat-zat gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Status Gizi  Dan Prestasi Siswa Sekolah Menengah Atas Di Desa Tanggilingo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian ini menggunakan metode survey deskritif, yaitu survey yang dilakukan untuk menggambarkan variable yang diteliti. Populasi sebanyak 46 siswa dan sampel 30 siswa. Variable mandiri yaitu prestasi belajar siswa sekolah menengah atas di Desa Tanggilingo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.Siswa dengan status gizi kurang sebanyak 7 siswa (23,4%), status gizi baik/normal sebanyak 18 siswa(60%), status gizi lebih sebanyak 4 siswa (13,3%) dan status gizi obesitas sebanyak 1 siswa (3,3%). Prestasi belajar siswa dengan nilai raport tinggi yaitu 20 orang (66,4%), nilai raport sedang 9 orang (30,3%), dan nilai raport rendah 1 orang (3,3%). Sebagian besar siswa Sekolah Menengah Atas di Desa Tanggilingo Kecamatan Kabila Kabupaten Bonebolango memiliki status gizi yang normal dan prestasi belajar tinggi.