Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gamifikasi dalam Pelatihan Bahasa Inggris untuk Wicara bagi Remaja Paroki St. Mikael TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta Lucia Bening Parwita Sukci; Ignatius Indra Kristianto; Aprilia Kristiana Tri Wahyuni
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 4 No. 3 (2022): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris merupakan suatu kebutuhan untuk berhasil dalam dunia kerja dan usaha dewasa ini. Namun banyak siswa sekolah merasa takut dalam mempraktekkan kemampuan berbahasa Inggrisnya dalam percakapan karena merasa tidak percaya diri, takut membuat kesalahan ataupun ditertawakan teman. Untuk itu Paroki Gereja Santo Mikael Pangkalan merasa perlu mendukung murid-murid SMP dan SMA/SMK dengan program pelatihan Bahasa Inggris. Program Bahasa Inggris diadakan dengan melibatkan berbagai kegiatan permainan agar peserta tidak merasa tegang dan takut dalam mempraktekkan Bahasa Inggris yang sudah mereka kuasai. Roleplay, kuis dadakan (pop up quiz), penulisan cerita dan penulisan caption adalah contoh beberapa permainan yang diadakan tanpa penggunaan gawai. Permainan kuis dengan menggunakan gawai juga diadakan melalui aplikasi Kahoot!. Selain itu para siswa juga diajak untuk mengunjungi kebun binatang dan menjawab pertanyaan yang diberikan melalui permainan Treasure Hunt. Untuk menjaga motivasi, setiap peserta mendapat satu poin bila berhasil melakukan tugas yang diberikan. Poin ini akan diakumulasi di akhir program dan dapat ditukar dengan hadiah. Melalui berbagai kegiatan dan permainan yang menyenangkan, peserta didik mampu mengembangkan kemampuan berkomunikasinya. Peserta didik juga mulai merasa percaya diri dalam menggunakan Bahasa Inggris dalam percakapan. Kesulitan menemukan kosa kata yang tepat mereka atasi dengan saling bertanya pada teman atau instruktur. Peserta juga saling membantu saat ada teman yang menghadapi masalah dalam menyusun kalimat. Di akhir program 75% peserta mampu mempresentasikan pengalamannya selama belajar di program ini.
Intermediate English Conversation Training for Indonesian Migrant Workers Elisabeth Marsella; Vinindita Citrayasa; Lucia Bening Parwita Sukci
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i1.4576

Abstract

This program aims to improve Indonesian migrant workers’ English conversation proficiency, run by Indonesian Diaspora Network Global. The program helped 35 workers from Hong Kong, Taiwan, Singapore, and Malaysia. Universitas Atma Jaya Yogyakarta assisted IDN Global with teaching materials and facilitators composed of three lecturers and three students. Understanding the workers’ need to master English skills, an intermediate English course program was designed with food as its theme. The program was conducted via Zoom every Wednesday from 21.00-23.00 Indonesian Western Time. Each meeting consisted of a lead-in, vocabulary activities, group discussion, class discussion, and reflection. Based on the reflection, interview, and the participants’ presentation activity, this program had been more conducted with a better structure in developing the participants’ involvement, confidence, and ability to communicate in English.
Intermediate English Conversation Training for Indonesian Migrant Workers Elisabeth Marsella; Vinindita Citrayasa; Lucia Bening Parwita Sukci
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i1.4576

Abstract

This program aims to improve Indonesian migrant workers’ English conversation proficiency, run by Indonesian Diaspora Network Global. The program helped 35 workers from Hong Kong, Taiwan, Singapore, and Malaysia. Universitas Atma Jaya Yogyakarta assisted IDN Global with teaching materials and facilitators composed of three lecturers and three students. Understanding the workers’ need to master English skills, an intermediate English course program was designed with food as its theme. The program was conducted via Zoom every Wednesday from 21.00-23.00 Indonesian Western Time. Each meeting consisted of a lead-in, vocabulary activities, group discussion, class discussion, and reflection. Based on the reflection, interview, and the participants’ presentation activity, this program had been more conducted with a better structure in developing the participants’ involvement, confidence, and ability to communicate in English.