Ame Suciati, Ame
Bagian Oral Biologi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi kepatuhan peserta didik klinik ortodonti terhadap keselamatan pasien: studi observasional Wilam, Christiana; Harsanti, Andriani; Prisinda, Diani; Malinda, Yuti; Suciati, Ame
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 7, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v7i2.40507

Abstract

ABSTRAK     Pendahuluan: Poliklinik ortodonti Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran (RSGM Unpad) merupakan unit rawat jalan yang menyediakan pelayanan dan perawatan maloklusi sebagai salah satu dari lima penyakit terbesar di RSGM Unpad pada tahun 2021. Peningkatan mutu pelayanan di poliklinik ortodonti dengan cara menerapkan standar keselamatan pasien perlu dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi kepatuhan tenaga kesehatan terhadap keselamatan pasien di poliklinik ortodonti Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional deskriptif dengan teknik purposive sampling dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 87 tenaga kesehatan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan dan penilaian terhadap 87 tenaga kesehatan di Poliklinik Ortodonti RSGM Unpad pada bulan Maret – April tahun 2022 menggunakan rubrik penilaian. Hasil: Hasil dari enam indikator mutu untuk mengetahui kepatuhan terhadap keselamatan pasien adalah sebagai berikut: Kepatuhan identifikasi pasien sebesar 31,03%; Waktu tunggu rawat jalan sebesar 30 menit; Kepatuhan penggunaan formularium nasional yang tidak dapat ditentukan kepatuhannya; Kepatuhan kebersihan tangan sebesar 12,64%; Kepatuhan terhadap clinical pathway sebesar 83,33%; Kepatuhan terhadap penggunaan APD sebesar 13,79%. Simpulan: Evaluasi kepatuhan tenaga kesehatan terhadap keselamatan pasien di poliklinik ortodonti RSGM Unpad pada indikator kepatuhan waktu tunggu rawat jalan adalah patuh dan pada indikator kepatuhan identifikasi pasien, kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan terhadap clinical pathway dan kepatuhan penggunaan APD adalah tidak patuh, sedangkan kepatuhan penggunaan formularium nasional tidak dapat ditentukan.KATA KUNCI: kepatuhan, tenaga kesehatan, keselamatan pasien, pelayanan ortodontiCompliance evaluation of dental students in orthodontic clinic towards patient safety: observational study ABSTRACTIntroduction: Orthodontic clinic Universitas Padjadjaran Dental Hospital (RSGM Unpad) is an outpatient unit that provides services and treatment for malocclusion as one of the five biggest diseases at RSGM Unpad in 2021. Improving the quality of services at the orthodontic clinic by implementing patient safety standards need to be done to improve public health. The purpose of this study was to evaluate the compliance of dental students in orthodontic clinic RSGM Unpad towards patient safety. Methods: The type of research used was descriptive observational research with a purposive sampling technique and a total sample of 87 health workers was obtained. The data collection technique was carried out by observing and evaluating 87 health workers at the Orthodontic Polyclinic of RSGM Unpad in March - April 2022 using an assessment rubric. Results: The results of six quality indicators to determine compliance towards patient safety are: Patient identification compliance is 31.03%; Outpatient waiting time is 30 minutes; National formulary compliance cannot be determined; (4) Hand hygiene compliance is 12.64%; Clinical pathway compliance is 83.33%; Personal Protective Equipment compliance is 13.79%. Conclusion: Compliance evaluation of dental students in orthodontic clinic RSGM Unpad towards patient safety for outpatient waiting time compliance is compliant, and for patient identification compliance, hand hygiene compliance, clinical pathway compliance and Personal Protective Equipment compliance are non-compliant, while compliance with the use of the national formulary cannot be determined.KEY WORDS: compliance, dental students, patient safety, orthodontic clinic
Perbedaan Penurunan Jumlah Bakteri Bioaerosol Dalam Tindakan Preprocedural Oral Rinse Menggunakan Klorheksidin Glukonat 0,2% dan Povidone Iodine 1% Pada Prosedur Skeling Ultrasonik Khairiah, Arifatul; Malinda, Yuti; Suciati, Ame
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 8, No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v8i2.56096

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Dokter sering kali bersentuhan langsung atau tidak langsung dengan mikroorganisme dari pasien.Bioaerosol terbentuk selama prosedur gigi yang melibatkan rotary instrument. Langkah-langkah pengendalian infeksi dalam praktik kedokteran gigi sangat penting untuk mencegah infeksi silang. Preprocedural oral rinse merupakan salah satu langkah pengendalian infeksi yang dilakukan pada pasien sebelum tindakan klinis.Penelitian ini bertujuan menilai perbedaan penurunan jumlah bakteri bioaerosol dalam tindakan preprocedural oral rinse menggunakan Klorheksidin Glukonat (CHX) 0,2% dan Povidone Iodine (PV) 1%. Metode: Penelitian eksperimen dilakukan menggunakan metode randomized controlled clinical trials (RCT) yang melibatkan 14 subjek pasien skeling yang sehat secara sistemik dengan diagnosis gingivitis. Lempeng agar diposisikan di tiga lokasi yaitu, dada pasien, dokter gigi, dan asisten. Kemudian dilakukan skeling ultrasonik selama 5 menit tanpa berkumur. Subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu, pasien yang berkumur dengan CHX 0,2% dan pasien yang berkumur dengan PV 1% selama 30 detik. Lempeng agar ditempatkan pada tiga lokasi yang sama, dan skeling ultrasonik dilanjutkan selama 5 menit. Lempeng agar diinkubasi pada suhu 36°C selama 24 jam dan koloni bakteri yang terbentuk dihitung. Hasil: Jumlah koloni bakteri bioaerosol pada lempeng agar yang ditempatkan di dada pasien dan asisten menurun setelah berkumur dengan CHX 0,2% dan PV 1%. Klorheksidin glukonat menurunkan jumlah koloni bakteri sebesar 17,11%, sementara povidon iodine meningkat 3,19%. Terdapat perbedaan signifikan sebelum dan sesudah berkumur CHX 0,2% di semua lokasi (p<0,05), sedangkan PV 1% tidak menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,182). Simpulan: Berkumur dengan klorheksidin glukonat 0,2% dapat menurunkan jumlah koloni bakteri bioaerosol saat skeling ultrasonik dibandingkan povidone iodine.KATA KUNCI: bioaerosol, preprocedural oral rinse, obat kumur, skeling ultrasonik  Differences in the reduction of bioaerosol bacterial colonies in preprocedural oral rinse using chlorhexidine gluconate 0,2% and povidone iodine 1% during ultrasonic scaling procedure: experimental studyABSTRACTIntroduction: Dentists frequently come into direct or indirect contact with microorganisms from patients. Bioaerosols are formed during dental procedures involving rotary instruments. Infection control measures in dental practice are crucial to prevent cross-infection. Preprocedural oral rinsing is an infection control measure performed on patients before clinical procedures. This study aims to evaluate the difference in the reduction of bacterial bioaerosol counts using 0.2% Chlorhexidine Gluconate (CHX) and 1% Povidone Iodine (PV) as preprocedural oral rinses. Methods: The study used an experiment with a randomized controlled clinical trial (RCT) method involving 14 systemically healthy scaling patients diagnosed with gingivitis. Agar plates were positioned in three locations: the patient's chest, the dentist, and the assistant. Ultrasonic scaling was performed for 5 minutes without rinsing. Subjects were divided into two groups: patients who rinsed with 0,2% CHX and patients rinsing with 1% PV for 30 seconds. Agar plates were placed in the same three locations, and ultrasonic scaling was continued for 5 minutes. The agar plates were incubated at 36°C for 24 hours, and bacterial colonies were counted. Results: The number of bioaerosol bacterial colonies on agar plates placed on the patient's chest and the assistant decreased after rinsing with 0.2% CHX and 1% PV. Chlorhexidine gluconate reduced bacterial colonies by 17,11%, while povidone iodine increased it by 3,19%. There was a significant difference before and after rinsing with 0,2% CHX at all locations (p<0.05), while 1% PV showed no significant difference (p=0,182). Conclusion: Rinsing with 0,2% Chlorhexidine Gluconate reduces the number of bacterial bioaerosol colonies during ultrasonic scaling compared to povidone iodine.KEY WORDS: bioaerosol, preprocedural oral rinse, mouth rinses, ultrasonic scaling