Ridho Yudha Pratama
Universitas Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kemampuan Literasi Matematika dalam menyelesaikan Soal Cerita SPLTV Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin Ridho Yudha Pratama; Arjudin Arjudin; Nurul Hikmah; Sri Subarinah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3b (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3b.792

Abstract

Literasi matematika adalah kemampuan individu untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks, namun kemampuan literasi matematika siswa masih sangatlah rendah. Hal ini dikarenakan masih kurangnya informasi yang membahas secara rinci kemampuan literasi matematika siswa sehingga belum adanya upaya dalam meningkatkan literasi matematika di indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika siswa kelas X dalam menyelesaikan soal cerita SPLTV berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Indikator literasi matematika yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada komponen proses literasi matematika, yakni 1) Komunikasi, 2) matematisasi, 3) penalaran dan pemberian alasan, 4) Strategi untuk memecahkan masalah, dan 5) Penggunaan operasi dan bahasa simbol, bahasa formal dan bahasa teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa laki-laki dan siswa perempuan telah mampu menyampaikan informasi yang terdapat pada masalah, mengubah kalimat sehari-hari menjadi bentuk matematika, merancang strategi untuk memecahkan masalah, menggunakan operasi matematika dan bahasa dalam memecahkan masalah, serta memberikan pembuktian dan kesimpulan terkait solusi yang ditemukan. Diperoleh juga adanya perbedaan kemampuan siswa laki-laki dan siswa perempuan yang terletak pada komponen penalaran dan pemberian alasan, dimana siswa laki-laki sudah dapat memberikan kesimpulan yang tepat, sedangkan siswa perempuan belum mampu memberikan kesimpulan dari solusi yang ditemukan.
Analisis Kemampuan Literasi Matematika dalam menyelesaikan Soal Cerita SPLTV Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin Ridho Yudha Pratama; Arjudin Arjudin; Nurul Hikmah; Sri Subarinah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3b (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3b.792

Abstract

Literasi matematika adalah kemampuan individu untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks, namun kemampuan literasi matematika siswa masih sangatlah rendah. Hal ini dikarenakan masih kurangnya informasi yang membahas secara rinci kemampuan literasi matematika siswa sehingga belum adanya upaya dalam meningkatkan literasi matematika di indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika siswa kelas X dalam menyelesaikan soal cerita SPLTV berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Indikator literasi matematika yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada komponen proses literasi matematika, yakni 1) Komunikasi, 2) matematisasi, 3) penalaran dan pemberian alasan, 4) Strategi untuk memecahkan masalah, dan 5) Penggunaan operasi dan bahasa simbol, bahasa formal dan bahasa teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa laki-laki dan siswa perempuan telah mampu menyampaikan informasi yang terdapat pada masalah, mengubah kalimat sehari-hari menjadi bentuk matematika, merancang strategi untuk memecahkan masalah, menggunakan operasi matematika dan bahasa dalam memecahkan masalah, serta memberikan pembuktian dan kesimpulan terkait solusi yang ditemukan. Diperoleh juga adanya perbedaan kemampuan siswa laki-laki dan siswa perempuan yang terletak pada komponen penalaran dan pemberian alasan, dimana siswa laki-laki sudah dapat memberikan kesimpulan yang tepat, sedangkan siswa perempuan belum mampu memberikan kesimpulan dari solusi yang ditemukan.