Muhammad Subhan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berdasarkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) : studi literature Salianto Salianto; Mushtofainal Akhyar; Muhammad Subhan
Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 1 No. 5 (2022): Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/nautical.v1i5.326

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting diterapkan khususnya pada perusahaan yang memiliki kontak langsung dengan bidang kontruksi agar karyawan dapat merasa aman, nyaman, dan selamat. Seperti yang kita ketahui pada pesatnya laju kontruksi bangunan di Indonesia, maka pengendalian risiko kecelakaan kerja menjadi semakin penting. Akan tetapi pada kenyataan nya dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) masih kurang diperhatikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingginya angka kecelakaan kerja yang masih terjadi. Di Indonesia sendiri kecelakaan akibat kerja yang terjadi setiap tujuh detik sekali (“k3 Masih Dianggap Remeh” Warta ekonomi, 2 juni 2006).Penelitian Artikel ini menggunakan metode tinjauan literatur dengan menggunakan kata kunci SMK3, kecelakaan kerja, dan pekerja untuk artikel penelitian yang terdapat dalam database Google Scholar dan Science Direct. dalam studi literatur ini menggunakan strategi yang komprehensif seperti mencari artikel di database jurnal penelitian dan mencari di situs web internet.Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang nyaman. Hal ini juga tertuang pada Permenaker no.5 tahun 1996 tentang setiap perusahaan yang memperkerjakan lebih dari seratus tenaga kerja atau bahan produksi yang dapat membahayakan serta memberikan dampak penyakit akibat kerja. Maka dari itu diwajibkan untuk menerapkan Sistem Manajemen K3. dari hasil penelitian diatas dapat kita simpulkan bahwa pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) beserta Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (SMK3). hal ini dikarenakan masih tingginya angka kejadian kecelakaan kepada para pekerja/karyawan di sebuah perusahaan. dengan adanya penerapan k3 dan SMK3 maka angka kecelakaan karyawan dapat berkurang serta dapat mempengaruhi produktivitas dan tingkat kenyamanan yang baik.
Public Behavior Awareness of Eradicating Mosquito Larvae in Kelambir Village, Pantai Labu District Sahrial Sahrial; Ridha Panalia Siregar; Mira Indah Pratiwi Limbong; Mira Ulfa Yani Harahap; Muhammad Subhan; Muharrammah Isnaini; Nabila Husna; Nabilla Yurisna Siregar; Rizka Soraya Hasibuan; Romi Zahir Manik
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 4, No 2 (2022): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v4i2.13477

Abstract

The existence of Aedes aegypti mosquito larvae that cause dengue fever is caused by the existence of water reservoirs which play a very important role in the density of the Aedes aegypti mosquito vector because the more adequate water reservoirs, the more places Aedes aegypti mosquito larvae can breed. This study aims to discover how the community's knowledge, attitudes, and actions are related to the presence of Aedes aegypti mosquito larvae in Kelambir Village, Pantai Labu District. This research method is a qualitative descriptive study with a population of hamlet I and three kelambir villages. The sample number was 50 respondents with a simple random sampling technique. The results of the study revealed that out of 50 respondents, 32 respondents (64%) had good knowledge, 18 respondents (36) had less knowledge, 29 respondents (58%) had a good attitude, and 21 respondents (42%) had a poor attitude. Twenty-three respondents (46%) lack practice, 27 respondents (54%) have good practice; it is concluded that good knowledge and mosquito larvae are 32 respondents (64%) have a good attitude, and 29 respondents (58%) and good actions. There were larvae as many as 27 respondents (54%).Iit is expected to increase awareness further as well as good and correct actions in overcoming the problem of mosquito larvae which is the cause of the onset of DHF incidence in the community, such as implementing 3M and implementing a clean and healthy lifestyle.Local Government to utilize the results of this study in making a policy for mosquito larvae eradication efforts that are more in-depth and can provide solutions to solving the problem of dengue cases and dengue fever mosquito larvae breeding. It is expected to increase the comparison's awareness and validity to clarify further the research conducted