Zulfikar Ramadhani
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Optimalisasi desa tangguh bencana di Provinsi Jawa Tengah di era digitalisasi Agung Budi Prasetyo; Lumintang Dzunurroini; Gina Shinta Wirapermata; Zulfikar Ramadhani; Wiredarme Wiredarme
Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 1 No. 5 (2022): Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/nautical.v1i5.327

Abstract

Jawa Tengah adalah provinsi dengan kategori risiko bencana sedang. Hal tersebut terbukti pada data indeks resiko bencana yang menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Tengah berada di angka 125.73 yang artinya pada tingkatan sedang. Karena itu, salah satu strategi pengurangan resiko bencana yang diprogramkan pemerintah adalah Desa Tangguh Bencana. Pelaksanaan program Desa Tangguh Bencana di Provinsi Jawa Tengah masih kurang optimal buktinya, Provisi Jawa Tengah memiliki 8.562 desa, namun sampai saat ini baru 691 desa yang terdaftar sebagai desa tangguh bencana. Tujuan dari kegiatan ini adalah (1) pengoptimalisasian pembentukan Desa Tangguh Bencana dengan kolaborasi unsur penta helix, (2) bertambahnya jumlah Desa Tangguh Bencana di Provinsi Jawa Tengah sehingga membuat masyarakat lebih banyak yang paham dengan mitigasi dan pengurangan resiko bencana, (3) terjadi sebuah kerjasama antar unsur penta helix dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk mewujudkan optimalisasi Desa Tangguh Bencana di Jawa Tengah.  Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari kegiatan ini antara lain, (1) munculnya pemikiran dari kelima unsur penta helix untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk mengurangi resiko bencana dengan pembentukan Desa Tangguh Bencana, (2) bertambahnya jumlah Desa Tangguh Bencana di Provinsi Jawa Tengah, (3) adanya solusi untuk desa-desa di Provinsi Jawa Tengah yang belum terbentu sebagai Desa Tangguh Bencana.