Muhammad Alfaruqi
Universitas PGRI Palembang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSEP GARAPAN TARI KAMA NILAKANDI Muhammad Alfaruqi
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Vol 5 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Jurusan Sendratasik FBS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah karya tari dapat terbentuk melalui proses pencarian ide gagasan yang dilakukan penata tari melalui berbagai cara, sperti melihat objek di sekitar, mengamati fenomena-fenomena yang terjadi dimasyarakat, membaca atau mendengarkan cerita, legenda dan lain sebagainya yang kemudian menjadi landasan bagi penata tari untuk membuat sebuah karya. Ide yang didapatkan oleh penata tari selanjtnya diolah dan dikembangkan. Ide gagasan tersebut lalu dituangkan kedalam konsep garapan tari. Konsep garapan tari adalah bagian yang terpenting dalam sebuah karya tari, yang mana didalamnya memberikan informasi kepada penonton maupun personal yang terlibat di dalamnya. Konsep garapan tari sendiri merupakan sebuah kerangka yang berisi bagian-bagian pembentukan sebuah karya tari. Konsep garapan tari tersusun atas ide gagasan, judul, tema, gerak, penari, pola lantai, tata rias, tata busana, properti, musik iringan tari, tata rias, dan tata cahaya. Karya tari Kama Nilakandi dibentuk dan diawali dengan proses eksplorasi yaitu dengan cara penata tari mengeksplorasi ide gagasan yang diperoleh menjadi sebuah bentuk cerita yang divisualkan ke dalam gerak simbolik yang kemudian dirangkai ragam gerak disetiap adegan. Tari Kama Nilakandi diambil dari sebuah kisah cinta abadi sepasang makhluk surgawi berwujud manusia setengah burung bernama Kinara dan Kinari dengan berpijakan pada gerak tribangga Thailand. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempermudah pemahaman terhadap karya tari Kama Nilakandi. Hasil yang ingin dicapai dalam penulisan ini yaitu penonton dan penikmat serta penari dapat memahami tari Kama Nilakandi dari dua sisi yang berbeda, selain itu juga karya ini dapat dipahami secara visual (menonton pertunjukan) dan tulisan.
Struktur Dramatik Tari Wanka di Sanggar Sastra Mataya Banyuasin Muhammad Alfaruqi; Rully Rochayati; Silo Siswanto
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 6, No 1 (2023): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), August
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v6i1.1813

Abstract

Wanka dance is a new dance creation that was displayed at the blessing of the St. Maria Vianney, Pangkalpinang Diocese. This work is a visualization of the journey of contract laborers from China to Bangka to mine tin. This writing aims to describe the dramatic structure contained in Wanka’s dance work. Dramatic structure is an important part of a dance work. The existence of a dramatic stucture will make a dance work more interesting. The overlow of emotions to be conveyed can be presented in stages starting from the beginning, development, to the climax, then ending with completion so that the audience can also feel and be amazed by the dance work. This writing uses qualitative methods. The data in this writing were collected using observation, interview, and documentation methods, than processed and the results were written descriptively. The result of this writing is a description of the Wanka dance which is divided into four dance scences. Scence 1 is the beginning, scene 2 and scene 3 are the development of the conflict, scene 4 is the climax (peak of the conflict), and endes with a resolution.