Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI KELURAHAN SUNGAI ENAM KIJANG MARINA MARINA; HOTMARIA JULIA; YUSNAINI SIAGIAN; LIZA WATI
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v1i3.1487

Abstract

Hypertension is a disease that cannot be cured but can be controlled. Non-pharmacological therapy is used to lower blood pressure, one of the non-pharmacological therapies is using Mozart classical music therapy. Listening to music with a slow rhythm will reduce the release of catecholamines into the blood vessels, so that the concentration of catecholamines in plasma is low. This study aims to determine the effect of Mozart classical music therapy on blood pressure of hypertensive patients in Sungai Enam Kijang Village. The research design was pre-experimental design with one group pretest-posttest design. The number of samples is 20 respondents with purposive sampling technique. Data collection tools using observation sheets and blood pressure measuring devices. Data analysis used the Wilcoxon sign rank test with a significance of 0.05. The results showed that blood pressure before being given Mozart classical music therapy showed a mild category as many as 14 people (70%), while after giving Mozart classical music therapy was normal 3 respondents (21.4%), high normal 3 respondents (21.4%). , mild 7 respondents (50%), moderate 1 respondent (7.1%). Blood pressure before being given Mozart classical music therapy showed a moderate category of 4 respondents (20%), after being given Mozart classical music therapy it became mild 3 respondents (21.4%) and 1 respondent (7.1%). The results of the Wilcoxon sign rank test, p value = 0.008 (?0.05), that there is an effect of Mozart classical music therapy on the blood pressure of hypertension sufferers in Sungai Enam Kijang Village. It is hoped that health workers will be able to optimize classical music therapy as a complementary therapy to reduce blood pressure in patients with hypertension by playing classical songs in the patient's waiting room ABSTRAKHipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol. Terapi non farmakologi yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah, salah satu terapi non farmakologi yaitu menggunakan terapi musik klasik mozart. Mendengarkan musik dengan irama lambat akan mengurangi pelepasan katekolamin kedalam pembuluh darah, sehingga konsentrasi katekolamin dalam plasma menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik mozart terhadap tekanan darah penderita hipertensi di Kelurahan Sungai Enam Kijang. Desain penelitian pre eksperimental design dengan one grup pretest-posttest desain. Jumlah sampel 20 responden dengan teknik purposive sampling. Alat pengumpul data dengan menggunakan lembar observasi dan alat ukur tekanan darah. Analisa data menggunakan wilcoxon  sign rank test dengan signifikansi ?0,05. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah sebelum diberikan terapi musik klasik mozart menunjukkan kategori ringan sebanyak 14 orang (70%), sedangkan sesudah siberikan terapi musik klasik mozart adalah normal 3 responden (21,4%), normal tinggi 3 responden (21,4%), ringan 7 responden (50%), sedang 1 responden (7,1%). Tekanan darah sebelum diberikan terapi musik klasik mozart yang menunjukkan kategori sedang 4 responden (20%), sesudah diberikan terapi musik klasik mozart menjadi ringan 3 responden (75%) dan sedang 1 responden (25%).  Hasil uji wilcoxon  sign rank test nilai p value = 0,008 (?0,05), bahwa ada pengaruh terapi musik klasik mozart terhadap tekanan darah penderita hipertensi di Kelurahan Sungai Enam Kijang. Diharapkan petugas kesehatan mampu mengoptimalkan terapi musik klasik sebagai salah satu terapi komplementer untuk mengatasi penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan cara memutar lagu-lagu klasik di ruang tunggu pasien
Pengaruh Aromaterapi Kenanga Terhadap Nyeri Pasien Seksio Sesarea Wasis Pujiati; Hotmaria Julia
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seksio sesarea adalah suatu proses kelahiran buatan dengan melakukan sayatan atau pembedahan pada dinding abdomen dan uterus untuk mengeluarkan bayi yang tidak memungkinkan dilahirkan secara normal. Tindakan pembedahan ini akan mengakibatkan dampak berupa nyeri akibat adanya luka sayatan. Nyeri yang digambarkan sebagai pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan ini akan mengakibatkan seseorang cenderung malas untuk beraktifitas dan bergerak sehingga akan memungkinkan terjadinya deep vein thrombosis. Penanganan nyeri dapat dilakukan seccara farmakiologi dan non farmakologi. Aromaterapi merupakan salah satu terapi non farmakologi yang saat ini sedang berkembang dalam dunia keperawatan. Selain memiliki manfaat yang banyak, cara pengaplikasian yang mudah, bisa digunakan saat berpuasa aromaterapi ini tidak memiliki efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi kenanga terhadap nyeri pasien seksio sesarea di irna Cempaka RSUD Kota Tanjungpinang tahun 2016. Penelitian ini menggunakan jenis rancangan pre test and post test without control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dan alat pengumpulan data yang digunakan berupa lembar observasi. Data analisis dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan derajat kemaknaan α = 0,05. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan ρvalue = 0,000 (ρvalue< α = 0,05) hasilnya adalah H0 ditolak.