A. Rita Tisiana D. Kuswardani
Dosen Pengajar Prodi D-III Hidro-Oseanografi, STTAL

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Data Satelit Altimetri untuk Identifikasi Daerah Penangkapan Ikan Berdasarkan Area Upwelling (Studi Kasus di Perairan Selatan Bali-Jawa): Utilization of Altimetry Satellite Data for Identification of Fishing Areas Based on Upwelling Areas (Case Study in Southern Bali-Java Waters) Eko Nuryasin Firmansyah; Ibnu Sofian; A. Rita Tisiana D. Kuswardani; Widodo S. Pranowo
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.622 KB) | DOI: 10.37875/chartdatum.v1i2.106

Abstract

Indonesia adalah Negara kepulauan yang mempunyai keanekaragaman hayati terbesar, salah satunya adalah potensi perikanan. Kondisi tersebut menimbulkan maraknya kegiatan penangkapan ikan dalam jumlah besar di wilayah perairan Indonesia, khususnya perairan Selatan Jawa-Bali. Meningkatnya jumlah ikan yang berada di perairan Selatan Jawa-Bali disebabkan oleh beberapa factor, salah satunya adalah kondisi perairan yang menyebabkan terjadinya upwelling yaitu arus eddies. Arus eddies dapat diidentifikasikan dengan memanfaatkan data dari satelit altimetri. Data tersebut berupa, data tinggi muka laut (SSH) dan data komponen arus permukaan u dan v . Pengolahan dan analisa data dengan menggunakan parameter oseanografi tersebut dapat digunakan untuk menentukan daerah potensi penangkapan ikan. Korelasi antara parameter oseanografi dengan posisi kapal penangkap ikan tersebut pada bulan Juni hingga Oktober. Dari hasil analisa data diperoleh bahwa parameter oseanografi upwelling terdapat korelasi yang baik dengan posisi kapal penangkapan ikan khususnya pada bulan Juni hingga Oktober.
Studi Lapisan Termoklin untuk Menentukan Pola Perambatan Gelombang Suara (Studi Kasus Laut Banda): Thermocline Layer Study to Determine Sound Wave Propagation Patterns (Banda Sea Case Study) Jaka Winanta; A. Rita Tisiana D. Kuswardani; Hendrawan Setiadi; Nur Riyadi
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v1i2.112

Abstract

Ada beberapa wilayah laut yang sangat menarik di Indonesia, salah satunya yaitu laut banda. Laut Banda adalah sebuah laut yang terletak di Kepulauan Maluku, Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi lapisan termoklin dan mempelajari perubahan cepat rambat gelombang suara didalam air khususnya pada area penelitian di Laut Banda. Data CTD bulan Juni 2010 menunjukan kedalaman batas atas lapisan termoklin yang bervariasi berkisar antara 51 – 88 meter dibawah permukaan laut dan ketebalan lapisan termoklin berkisar antara 145 – 225 meter kemudian terjadi perubahan cepat rambat gelombang suara dimana berkisar antara 1500,9 – 1538,7 ms-1. Data CTD bulan November 2014 menunjukan kedalaman batas atas lapisan termoklin yang bervariasi berkisar antara 30 – 95 meter dibawah permukaan laut dan ketebalan lapisan termoklin berkisar antara 185 – 297 meter, kemudian terjadi perubahan cepat rambat gelombang suara dimana berkisar antara 1495,8 – 1537,5 ms-1. Analisa data model menunjukkan kedalaman lapisan termoklin pada bulan Januari – Juni 2014 berada pada kedalaman 50 – 250 meter dengan cepat rambat gelombang suara yang terjadi berkisar antara 1466 – 1506 ms-1. Bulan Juli – Oktober 2014 lapisan termoklin naik dan berada pada kedalaman 5 – 180 meter perubahan cepat rambat gelombang suara berkisar antara 1470 – 1502 ms-1. Pada bulan November – bulan Desember 2014 dimana lapisan termoklin kembali turun dan berada pada kedalaman 50 – 240 meter dan terjadi perubahan pada cepat rambat gelombang suara yang berkisar antara 1466 – 1506 ms-1.
Analisis Panjang dan Tinggi Gelombang untuk Operasi KRI TNI-AL di Perairan Indonesia: Analysis of Wave Length and Height for KRI TNI-AL Operations in Indonesian Waters Taryono Taryono; Ibnu Sofian; A. Rita Tisiana D. Kuswardani; Tasdik Mustika Alam
Jurnal Chart Datum Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v2i1.77

Abstract

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, maka segala aktivitas di laut menjadi bagian penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia.Masih terbatasnya akses dalam memperoleh data dan informasi berkaitan dengan panjang dan tinggi gelombang di Perairan Laut Indonesia, menjadi salah satu penyebab yang dapat mempengaruhi operasi/pelayaran KRI dalam setiap melaksanakan tugas operasi di laut.Penelitian panjang dan tinggi gelombang bertujuan untuk mendukung operasi KRI. Informasi tentang panjang dan tinggi gelombang diperoleh dari hasil luaran model Wavewatch III (WWIII) selama kurun waktu 9 tahun dari tahun 2005 sampai 2013 sebagai data penelitian yang di validasi dengan Altimetri kemudian diolah menggunakan software GrADS dan Ferret. Pengaruh angin pada musim tertentu dapat mempengaruhi panjang dan tinggi gelombang signifikan yang terjadi di Perairan Indonesia. Perairan Selatan Jawa pada musim Timur lebih besar nilainya (panjang gelombang mencapai 450 m dan tinggi gelombangnya mencapai 6 m), di Laut Jawa pada Musim Barat (panjang gelombang mencapai 120 m dan tinggi gelombang mencapai 3 m). Di Selat Karimata pada Musim Barat (panjang gelombang mencapai 210 m dan tinggi gelombang mencapai 3,5 m). Di Selat Makassar pada Musim Barat (panjang gelombang mencapai 270 m dan tinggi gelombang mencapai 2 m) dan di Laut Arafuru pada Musim Barat (panjang gelombang mencapai 210 m dan tinggi gelombang mencapai 3,5 m). Berdasarkan parameter panjang gelombang untuk tipe KRI yang direkomendasikan beroperasi di wilayah Perairan Indonesia yaitu kapal dengan ukuran dengan panjang lebih dari 100 m. Sehingga kapal tersebut dapat dioperasionalkan di Perairan Indonesia pada saat Musim Barat maupun Musim Timur. Kapal yang dapat dioperasionalkan adalah KRI tipe Frigatte, Corvette, Amphibious dan Auxiliaries. Sedangkan dilihat dari parameter tinggi gelombang untuk tipe KRI yang dapat beroperasi di wilayah Perairan Indonesia baik pada saat Musim Barat maupun Musim Timur yaitu semua tipe KRI antara lain KRI tipe Frigatte, Corvette, Patrol Forces, Amphibious Forces, Mine Warfare Forces, Training Ships dan Auxiliaries.