Kecepatan pergeseran seismik horizontal dari Sesar Palu koro akibat gempa Palu 28 September 2018 dengan kekuatan 7,4 SR telah dianalis menggunakan 10 stasiun InaCORS (Indonesian Continuously Operating Reference Stations) untuk melihat pergeseran yang terjadi sebelum gempa/praseismik, saat gempa/koseismik, dan setelah gempa/pascaseismik. Stasiun yang digunakan adalah CBAL, CRAU, PALP, CKEN, CTOL, CPRE, CMLI, CPAL, CMAK, dan CBIT. Penelitian ini menggunakan software GAMIT, GLBOK, dan GMT. Data pengamatan yaitu sebanyak 100 DoY (Day of Years) dimulai dari 6 Agustus sampai 28 November 2018 (DoY 218-317). Pada fase praseismik (DoY 218-270), stasiun InaCORS mengalami kecepatan pergeseran 0,245819 mm/hari-0,026816 mm/hari dengan arah pergerakan dipengaruhi oleh manifestasi tektoknik yang ada di Sulawesi. Kecepatan Pergeseran meningkat pada fase koseismik (DoY 271-272) dimana stasiun InaCORS kecepatan pergeseran 1151,790819 mm/hari sampai 0,592832 mm/hari dengan arah yang berlawanan dengan fase praseismik. Stasiun yang bagian utara bergerak dominan ke utara dan yang selatan dominan ke selatan. Pada fase pascaseismik (DoY 273-318), Kecepatan pergerakan stasiun InaCORS mengikuti arah pergerakan pada fase koseismik, dengan besar kecepatan sebesar 0,023154 mm/hari 0,283536 m.