Machfud
Department of Agricultural Industrial Technology, Faculty of Agricultural Technology, IPB University, IPB Darmaga Campus, Bogor, 16680, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluation of carrying capacity based on land capability of Kulon Progo Regency as an input for spatial planning in the new aerotropolis era Ulfah Choerunnisa Nurul Litasari; Widiatmaka; Khursatul Munibah; Machfud
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 12 No 3 (2022): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.12.3.395-403

Abstract

Pembangunan bandar udara baru dengan konsep aerotropolis di Kulon Progo telah menstimulus pembangunan dan mengubah wajah kawasan dari rural-oriented menjadi urban-oriented. Dampak negatif pertumbuhan yang cepat seperti munculnya fenomena urban sprawl perlu diantisipasi melalui perencanaan tata ruang yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi daya dukung berbasis kemampuan lahan pada penggunaan lahan eksisting dan rencana tata ruang. Metode yang digunakan untuk evaluasi daya dukung adalah matching criteria. Hasil analisis menunjukkan bahwa 56,13% wilayah Kulon Progo didominasi oleh kelas kemampuan agak rendah hingga rendah (kelas V-VIII) dengan faktor pembatas utama berupa lereng. Evaluasi keselarasan dengan penutupan/penggunaan lahan 2020 menunjukkan bahwa sebagian besar penggunaan lahan berada pada status selaras (S) dan selaras bersyarat (SB). Penggunaan lahan yang tidak selaras dengan daya dukungnya seluas 8.286,44 ha yang terdistribusi di bagian selatan. Sementara, evaluasi terhadap rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Kulon Progo menunjukkan bahwa 57% rencana selaras dengan kemampuan lahan. Namun demikian, daya dukung lahan di Kulon Progo dalam kondisi yang cukup baik. Intervensi perencanaan perlu dilakukan untuk wilayah-wilayah yang memiliki status selaras bersyarat dan tidak selaras.