This Author published in this journals
All Journal Jurnal Himasapta
Ahmad Ramli
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh aktivitas magma granitis terhadap pembentukan jebakan bahan galian di Pegunungan Meratus Provinsi Kalimantan Selatan Ahmad Ramli; Adip Mustofa; Riswan Riswan
Jurnal Himasapta Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Himasapta Volume 7 Nomor 02 Agustus 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v7i2.6437

Abstract

Batuan granitis merupakan batuan yang terdapat di daerah Kabupaten Tapin. Pengaruh batuan granitis terhadap jebakan bahan galian di daerah penelitian belum pernah dilakukan sebelumnya. Pengolahan data meliputi identifikasi asal magma (plotting diagram Pearce), identifikasi jenis magma (plotting Chart Ewart), dan penamaan jenis batuan (plotting diagram Streicksen). Pada kegiatan observasi lapangan ditemukan batuan granitis bercirikan warna terang putih bintik hitam. Hasil uji XRD menunujukkan beberapa mineral yaitu kuarsa, albite, ortoklas, mikroklin dan lain-lain. Sedangkan hasil uji XRF menunjukkan kandungan kimiawi antara lain Si, Na, K, Mg, Fe, Al, Ca, dan lain-lain. Identifikasi asal magma batuan granitis adalah continent dan jenis magma tergolong Low-K Series. Dengan kandungan SiO2 yang cukup besar (65% - 78%) mengindikasikan terleburnya batuan-batuan benua menghasilkan magma bersifat asam dengan jenis batuan dihasilkan yaitu granodiorit, monzogranit dan syenogranit. Memperhatikan mineral pembentukan batuan beku dimana dikomposisi oleh kuarsa dan albit menunjukan bahwa batuan beku kelompok granitis ini terbentuk pada suhu ±600oC – 850oC. Memeperhatikan kondisi geologi lapangan dengan keterdapatan kontak sesar maka dapat memindahkan/menghilangkan kehadirian dari jebakan pegmatitis, namun demikian masa batuan granitis tidak seluruhnya tersesarkan. Memperhatikan kondisi tersebut maka masih dimungkinkan terbentukanya jebakan magmatis dan pegmatitis.