Yulius Defri Sudi
Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Relevansi Adat Tikah Kawitn Suku Dayak Barai Kecamatan Kayan Hilir Bagi Perkawinan Gereja Katolik Siong; Yulius Defri Sudi; Stenly Vianny Pondaag
Media: Jurnal Filsafat dan Teologi Vol. 3 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53396/media.v3i2.105

Abstract

This paper deals with a marriage ritual of the Dayak Barai tribe, known as Tikah Kawitn. The purpose of this paper is to explore the local wisdom and values behind the marriage customs of the Dayak Barai tribe and to find their relevance for appreciating and living the values of Catholic marriage. This paper uses the Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) method. The author finds that the Dayak Barai tribe values the nobility of traditional marriages. It can be seen in pre-wedding rituals and marriage ceremonies designed with symbolic actions. The Tikah Kawitn ritual also contains the essential values of marriage as taught by the Catholic Church, namely monogamy, not being divorced, directed at heredity, and the welfare of the household. The author concludes that the values of the traditional marriage of the Dayak Barai tribe, tikah kawitn, can contribute to the process of deepening and appreciating the nobility of the Catholic Church's marriage, especially for the Dayak Barai tribe who are Catholic.
Tugas Dewan Pastoral Paroki: Konkretisasi Kerasulan Awam (Studi atas Tugas Dewan Pastoral Paroki Dari Perspektif KHK) Yulius Defri Sudi; Ferdinandus Panggung; Yohanes Endi
Jurnal Teologi Praktika Vol 3, No 2 (2022): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tenggarong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51465/jtp.v3i2.58

Abstract

Tulisan ini secara khusus akan menggali tugas dan tanggung jawab Dewan Pastoral Paroki dalam bingkai kongkretisasi tugas kerasulan awam. Alasan mengangkat tema ini adalah kenyataan bahwa seringkali para anggota Dewan Pastoral Paroki, kurang memaknai tugasnya tersebut sebagai bentuk konkret dari upaya penghayatan tugas kerasulannya sebagai awam. Karena banyak dari mereka yang memahaminya sekadar sebagai tugas yang dipercayakan oleh Pastor Paroki. Pada hal sebagai awam mereka memiliki kewajiban dalam menjalankan tugas kerasulan. Dasar tugas mereka adalah pembaptisan, artinya dengan pembatisan yang telah mereka terima mereka diwajibkan untuk mengambil bagian dalam tugas kerasulan. Tujuan tulisan ini, agar para anggota Dewan pastoral Paroki mengerti bahwa tugas yang mereka jalankan merupakan sebuah upaya perwujudan tugas kerasaulan. Termasuk dipanggil untuk menghadirkan dan mengaktifkan Gereja di tempat di mana mereka berada. Penjelasan mengenai tugas kerasulan awam akan berpijak pada beberapa poin dalam kitah hukum kanonik. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan pedekatan kepustakaan. 
Relevansi Adat Tikah Kawitn Suku Dayak Barai Kecamatan Kayan Hilir bagi Perkawinan Gereja Katolik Yulius Defri Sudi; Siong Siong
Jurnal Teologi Praktika Vol 3, No 2 (2022): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tenggarong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51465/jtp.v3i2.57

Abstract

Penelitian studi ini menaruh perhatian pada perkawinan Gereja Katolik dan relevansi bagi perkawinan adat Tikah Kawitn suku Dayak Barai. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh persoalan kurangnya pemahaman orang Dayak Barai Katolik tentang perkawinan adat dan perkawinan Gereja Katolik. Tujuan dari penelitian adalah untuk menggali nilai-nilai luhur hukum adat perkawian suku Dayak Barai, dan membangun kesadaran akan dimensi keluhuran dari perkawinan Gereja Katolik maupun perkawinan adat serta memperlihatkan unsur keselamatan yang terkandung dalam sakramen perkawinan Gereja Katolik. Setiap hukum adat pasti mengandung nilai-nilai luhur yang dapat menjadi pintu masuk bagi perkawinan luhur dan suci dalam Gereja Katolik. Metodologi yang digunakan dalam studi ini adalah studi komparatif, dengan pendekatan kepustakaan. Untuk mempertajam tulisan ini penulis membaca berita-berita seputar pernikahan adat Kalimantan dan juga seputar perkawinan Katolik. Temuan kami dalam tulisan ini adalah bahwa dalam kebudayaan suku Dayak Barai yakni dalam adat Tikah Kawitn terkandung ciri-ciri hakiki suatu perkawinan Gereja Katolik yakni kesatuan (monogam), kesejahteraan suami-isteri, tidak terceraikan oleh apa pun kecuali oleh maut. Selain itu tujuan dari perkawinan adalah demi kesejahteraan rumah tangga.