Sandra E. Pakasi
Sam Ratulangi University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Inovasi Bomb Fizzies Antifeedant Dari Ekstrak Daun Pangi (Pangium edule Reinw.) Untuk Pengendalian Hama Kubis Plutella xylostella L. Monika Sitohang; Juliet M. Eva Mamahit; Sandra E. Pakasi
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 3 No. 2 (2022): EDISI JULI-DESEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v3i2.38061

Abstract

Cabbage is a horticultural crop that has the potential to be developed in increasing national economic growth. One of the main pests of cabbage is Plutella xylostella. Plutella xylostella attacks cause up to 90% damage. Pangi (Pangium edule) is one of the plants that can be used as a vegetable pesticide in controlling P. xylostella pests.Pangium edule is a plant that can use as an alternative for P. xylostella pest control because it contains secondary metabolites which function as an antifeedant. The uniqueness of the antifeedant action which can inhibit the eating process of target organisms is very prospective in an ecological approach to agriculture. The purpose of this paper is to explore the potential of pangi as an innovative antifeedant bomb fizzies antifeedant for P. xylostella pest control in cabbage. The method that is used is the virtual method through the collection of literature studies then evaluated and made a summary. Bomb Fizzies Antifeedant is an idea inspired by natural camphor and then added with the pangi leaf extract as an antifeedant.Keywords: Cabbage, Plutella xylostella, Pangium edule, Bomb Fizzies AntifeedantAbstractKubis merupakan tanaman hortikultura yang berpotensi untuk dikembangkan dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Salah satu hama utama kubis adalah hama Plutella xylostella. Serangan Plutella xylostella menyebabkan kerusakan hingga 90%. Pangi (Pangium edule) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati dalam mengendalikan hama P. xylostella.Pangium edule merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian hama P.xylostella karena mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan terpenoid yang berfungsi sebagai antifeedant. Mekanisme kerja dari senyawa antifeedant adalah menghambat proses makan organisme target.Hal tersbut sangat pendekatan ekologi pada bidang pertanian. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk menggali potensi pangi sebagai inovasi bomb fizzies antifeedant untuk pengendalian hama P. xylostella pada tanaman kubis. Metode yang digunakan yaitu dengan virtual method melalui pengumpulan studi pustaka kemudian dievaluasi dan dibuat ringkasan . Bomb Fizzies Antifeedant merupakan ide yang terinspirasi dari kapur barus alami yang kemudian ditambahkan dengan penambahan ekstrak daun pangi sebagai antifeedant.Kata kunci: Kubis, Plutella xylostella, Pangium edule, Bomb Fizzies Antifeedant
SPATIAL MAPPING OF COCONUT (Cocos nucifera L.) PLANTATIONS IN SANGKUB DISTRICT, NORTH BOLAANG MONGONDOW REGENCY USING GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS Nadia Jovanka Rombe; Wiske Ch. Rotinsulu; Sandra E. Pakasi
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 2 No. 2 (2021): EDISI JULI-DESEMBER 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v2i2.35334

Abstract

Coconut plants have many benefits for human life and also as a source of foreign exchange through exports. Sangkub District is one of the coconut-producing sub-districts in North Sulawesi Province. To see the distribution of coconut plants in Sangkub sub-district, it is necessary to do a spatial mapping using a Geographic Information System to see the condition of the plantation. The purpose of this study was to determine the area of coconut plantations and to see the distribution of plantations in Sangkub District. From the results of the spatial mapping that has been carried out, the distribution of coconut plantations in Sangkub District is spread over several villages, namely in the villages: Sangtombolang, Sampiro, Sangkub I, Sangkub II, Sangkub III, Tombolango, Busisingo, Sidodadi, North Busisingo, Sangkub IV, East Sangkub, and Suka Makmur. For the area of distribution of coconut plantations, the largest is in the village of Sangklikang with an area of 441 hectares and the smallest is in the village of Suka Makmur with an area of 1 hectares. Keywords: Spatial Mapping; Coconut Plantation; Geographic Information System.AbstrakTanaman kelapa memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan juga sebagai sumber devisa negara melalui ekspor. Kecamatan Sangkub merupakan salah satu kecamatan penghasil kelapa di Provinsi Sulawesi Utara. Untuk melihat penyebaran tanaman kelapa yang ada di kecamatan Sangkub, maka perlu dilakukan pemetaan spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis guna melihat kondisi dari perkebunan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui luas lahan perkebunan kelapa dan melihat penyebaran dari perkerkebunan di Kecamatan Sangkub. Dari hasil pemetaan spasial yang telah dilakukan, penyebaran perkebunan kelapa di Kecamatan Sangkub tersebar di beberapa desa yaitu pada desa : Sangtombolang, Sampiro, Sangkub I, Sangkub II, Sangkub III, Tombolango, Busisingo, Sidodadi, Busisingo Utara, Sangkub IV, Sangkub Timur, dan Suka Makmur. Untuk luas penyebaran perkebunan kelapa terbesar berada di desa Sangtombolang dengan luasan 441 Ha dan yang terkecil berada di desa Suka Makmur dengan luasan 1 Ha. Sedangkan untuk desa yang tidak terdapat penyebaran perkebunan kelapa yaitu pada desa Pangkusa, Apeng Sembeka, Monompia, dan Mokusato.Kata Kunci: Pemetaan Spasial; Perkebunan Kelapa; Sistem Informasi Geografis