Syamsuri
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarniyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

المفردات العربية وطرق التعليم المناسبة بها Rappe Rappe; Syamsuri Syamsuri; Muhammad Napis Djuaeni
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 24 No 2 (2021): DECEMBER
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2021v24n2i9.

Abstract

تجريد البحثالغرض من هذا البحث هو وصف أحوال المفردات العربية واختيار الطرق التعليمية المناسبة لها. نوع هذا البحث هو البحث المكتبى. هذا النوع من البحث الوصفى النوعى . مفردات اللغة العربية هى مجموعات الكلمات العربية التى تكون أدوات لبنية الجمل العربية المفيدة ، فأما المفردات العربية تنقسم إلى ثلاثة أقسام وهو فعل واسم وحرف . وتكون هناك أنواع من طرق التعليم التى تناسب بكيفيات تعليم المفردات العربية على الطلاب منها طريقة التقليد والحفظ(  (Mimicy-Memorization Method و طريقة لغز الكلمات المتقاطعة،  و طريقة عرض البطاقات المصورة باللحظة (Flash Card) و طريقة الإشارة العملية، و طريقة القواعد والترجمة، و الطريقة المباشرة.  وبواسطة تنفيذ هذه الطرق فى تعليم المفردات العربية  تكون هذه المفردات ممتعة للطلاب فى تعلمها و سهلة عليهم لحفظها و ممارستها فى الإتصالية .AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hal ihwal kosa kata-kosa kata Bahasa Arab dan metode pembelajarannya yang sesuai jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (Library Research) dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Mufradat Bahasa Arab adalah kumpulan kata-kata Bahasa Arab yang menjadi bahan baku untuk membuat kalimat-kalimat dalam Bahasa Arab. Adapun jenis kata/mufradat dalam bahasa terbagi tiga yaitu isim (Kata Benda dan Sejenisnya), Fi’il (Kata Kerja), dan Harf (Preposisi). Terdapat beberapa jenis metode yang relevan dalam pembelajaran mufradat yaitu, metode min-mem, metode flash card, metode teka-teki silang, metode unjuk kerja, metode qawaid tarjamah, dan metode langsung. Metode-metode di atas dekat dipilih sebagai alternatif untuk mengajarkan mufradat Bahasa Arab sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA’IN AL-NAWAWIYAH KARYA IMAM NAWAWI Herman Abba; Syamsuri; Mappasiara
Al Asma: Journal of Islamic Education Vol 4 No 2 (2022): NOVEMBER
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/asma.v4i2.31535

Abstract

This study discusses the values ​​of moral education in the book al-Arba'in al-Nawawiyah by Imam Nawawi. This research was conducted with the objectives: (1) to determine the values ​​of moral education contained in the Kitab al-Arba'in al-Nawawiyah, (2) to determine the concept of implementing the values ​​of moral education in the Kitab al-Arba'in al-Nawawiyah. Nawawiyah. This library research research is carried out by collecting data or materials related to the theme of the discussion and the problem, which is taken from library sources, then analyzed by the method of content analysis, this analysis examines the values ​​of moral education from the contents of the book al-Arba'in al-Nawawiyah. To support this research, the author uses the main data source, namely, the book of hadith al-Arba'in al-Nawawiyah by Imam Nawawi. Data were analyzed using content analysis. The results of the study show that the book al-Arba'in al-Nawawiyah contains the values ​​of moral education, broadly divided into two parts, namely: morals to Allah Swt and morals to creatures. First, Morals towards Allah include: monotheism, piety, prayer, shame, and trustworthiness, second, Morals towards creatures include: morality towards fellow humans (saying good, being generous, holding back anger, maintaining honor, advice, brotherhood, helper, forgiving), morals towards oneself (maintaining cleanliness and beauty and asceticism), morals towards neighbors and guests, morals towards animals. Some of these educational values ​​can be implemented in schools and in everyday life by using several methods including the mau'izah (advice) method, the uswatuh hasanah (exemplary) method, the ta'wid method (habituation) and the targhib and tarhib methods.
PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM QS. AN-NISA/04:01: MEMBACA ULANG PEMBELAAN ISLAM TERHADAP KAUM PEREMPUAN Abdul Syukur Abu Bakar; Syamsuri S
AN-NISA : Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/annisa.v15i2.3713

Abstract

Islam is a religion that carries the spirit of defending women. The defense process carried out by Islam against women involves a dialectical process with socio-historical backgrounds that exist in human life with different locus of space and time. Consequently, the signs of the Qur'an as contained in the QS. an-Nisa/04:01 need to continue to reconstruct the readings to get the right normative theological footing related to gender mainstreaming. Men and women are equal partners with static natural potential and dynamic endeavors to take part in various public spaces. Therefore, to gain a comprehensive and holistic understanding of gender mainstreaming, the partnership relations that are built between men and women, in their dynamic gender locus, need to be viewed from various perspectives such as place, time, the person involved, and the others in gender mainstreaming.Islam adalah agama yang membawa semangat pembelaan terhadap kaum perempuan. Proses pembelaan yang dilakukan Islam terhadap kaum perempuan tersebut melibatkan proses dialektis dengan latar belakang sosio-historis yang ada dalam kehidupan umat manusia dengan lokus ruang dan waktu yang berbeda. Konsekuensinya, isyarat al-Qur’an seperti yang termaktub dalam QS. an-Nisa/04:01 perlu untuk terus direkonstruksi ulang pembacaannya untuk mendapatkan pijakan teologis normatif yang tepat terkait pengarusutamaan gender. Laki-laki dan perempuan adalah mitra sejajar dengan potensi yang bersifat kodrati yang statis dan ikhtiyari yang dinamis untuk berkiprah pada berbagai ruang publik. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif dan holistis terkait pengarusutamaan gender, relasi kemitraan yang terbangun antara laki-laki dan perempuan, dalam lokus gendernya yang dinamis, perlu dilihat dari berbagai perspektif seperti tempat, waktu, pihak-pihak yang terlibat, dan yang lainnya dalam pengarusutamaan gender.
PERNIKAHAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF TAFSIR AL-QUR’AN Syamsuri Syamsuri
Jurnal Tafsere Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.305 KB)

Abstract

Pernikahan merupakan fitrah manusia yang diatur dengan rinci dan ketat dalam al-Qur’an. Tujuan dari pernikahan adalah untuk mengatur tatanan masyarakat dan menghindari kekacauan. Dalam al-Qur’an secara tegas disebutkan tentang larangan menikah dengan orang musyrik. Tulisan ini melacak perspektif al-Qur’an tentang pernikahan beda agama. Ditemukan bahwa pada dasarnya Al-Qur’an membolehkan perkawinan antara yang muslim dengan penganut agama lain khususnya Yahudi dan Nasrani. Dalam konteks kekinian, larangan untuk kawin dengan penganut agama lain lebih disebabkan oleh faktor eksternal seperti faktor politik, bukan faktor internal agama. Kebolehan kawin dengan penganut agama lain dapat kembali diberikan jika kondisi-kondisi pendukung seperti pada masa kejayaan Islam masa lalu kembali tercapai dan dampak negatifnya dapat dihilangkan